Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 321
minuman dari segi jumlah maupun mutunya. Seperti membatasi makanan yang berlebihan, membatasi makanan yang mengandung bahan kimia, makan
pedas, makan yang terlalu manis dan sebagainya. Mengonsumsi makanan yang berlebihan sangat memengaruhi perkembangan jasmani dan rohani yang
mengonsumsinya.
Yathà yathà prakstànam ksetrànàm sasyasampadah, Sàkhà phalabhàrena namrah sadhustathàtathà.
Paramàrthanya, upasama ta pwa sang sàdhu ngaranira, Tumukul dening kweh gunanira, mwang wruhnira,
kadyangga ning pari,tumungkul dening wwahnya, mwang pang ning kayu, tumungkul de ning tob ning phalanya Sarasamuscaya,
308.
Terjemahan:
Kesimpulannya, sabar dan tenang pembawaan sang sadhu, merunduk karena banyak kebajikan dan ilmunya, sebagai halnya padi runduk karena beratnya
buahnya dan dahan pohon kayu itu runduk, disebabkan karena lebat buahnya.
Manfaat dari ajaran Brata dalam ajaran Dasa Nyamabratha ini adalah dapat membentuk umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan
mencapai kesempurnaan batin “moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka melakukan pengekangan nafsu terhadap makanan
.
8. Upawasa berarti pengekangan diri
Upawasa adalah berpuasa. Cara ini banyak ragamnya, ada puasa makan minum, puasa tidak tidur, puasa melihat, puasa tidak bicara, tidak bepergian,
tidak bekerja dan sebagainya. Khusus untuk umat Hindu jenis puasa ini pelaksanaannya dirangkaikan dengan pelaksanaan hari raya, seperti Nyepi,
Siwaratri. Misalnya dalam pelaksanaan upawasa nyepi, umat Hindu berkumpul pada suatu tempat yang suci yang telah disepakati dengan harapan
puasanya menjadi lebih mantap dan khusuk. Adapun jenis puasa pada hari nyepi umumnya:
a. Puasa makan dan minum b. Tidak bekerja
c. Tidak tidur melek
d. Tidak bepergian
322 Kelas XII SMA
Semester 1
Tujuan pokok keempat puasa ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan meditasi semadhi yang merupakan acara pokok dari perayaan hari nyepi.
Bratha penyepian telah dirumuskan menjadi Catur Bratha Penyepian, yang terdiri dari;
a. Amati geni yakni tidak menyalakan api termasuk memasak, itu berarti melakukan upawasa puasa.
b. Amati karya yakni tidak bekerja, menyepikan indria. c. Amati lelungan berarti tidak bepergian termasuk tidak keluar rumah.
d. Amati lelanguan berarti tidak menghibur diri. Pada prinsipnya, saat nyepi panca indria umat sedharma hendaknya diredakan
dengan kekuatan manah dan budhi. Dengan meredakan nafsu indria itu umat sedharma dapat menumbuhkan kebahagiaan yang dinamis sehingga kualitas
hidup ini semakin meningkat. Melaksanakan pengendalian diri pada saat nyepi adalah merupakan kewajiban bagi umat sedharma. Kitab Sarasamuscaya
menjelaskan sebagai berikut;
Àryavåttamidaý vrttamiti vijñàya sàsvatam, santah Paràrthaý, kurvànà nàveksante pratikriyàm.
Tatan pakanimittha hyunira ring pratyupakàra sang sajjana ar gawayaken ikang kaparàrthan, kunang wiwekanira, prawrtti sang sadhu ta pwa iki,
maryada sang mahapurusa, mangkana juga wiwekanira, tan prakoseka ring phala.
Terjemahan:
Bukan karena keinginanannya akan pembalasannya, sang utama budi mengusahakan kesejahteraan orang lain, melainkan karena hal itu telah
merupakan keyakinannya. Pembawaan sang sadhu memang demikian. Itulah ciri orang yang berjiwa besar. Demikianlah keyakinan beliau, tidak
memandang akan buah hasilnya Sarasamuscaya, 313.
Caritraniyatà ràjan ye krsàh krsavrttaya á,
Arthinascopacchanti tesudattam mahà phalam. Lwirning yukti ikang wehana dana wwang suddhàcara, wwang daridra, tan
panemu ahara, wwang mara angegong harep kuneng, ikang dana ring wwang mangkana agong phalanika.