Doa Mantra Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam Praktik Kehidupan Sesuai
Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 197
Mantra itu mungkin jelas dan mungkin pula tidak jelas artinya. Vijra vijaksara
mantra seperti misalnya Aim, Klim, Hrim, tidak mempunyai arti dalam bahasa sehari-hari. Tetapi mereka yang sudah menerima inisiasi mantra mengetahui
bahwa artinya itu terkandung dalam perwujudnnya itu sendiri svarupa yang
adalah perwujudan devata yang sedemikian itulah mantra-Nya, dan bahwa vija mantra itu adalah dhvani yang menjadikan semua aksara memiliki bunyi
dan selalu hadir di dalam apa yang diucapkan dan yang didengar, karena itu setiap mantra merupakan perwujudan rupa dari Brahman. Dari manana atau
berpikir didapatkan pengertian terhadap kesejatian yang bersifat Esa, bahwa substansi Brahman dan Brahmanda itu satu dari man yang sama, dan mantra
datang dari suku pertama manana, sedangkan tra berawal dari trana, atau pembebasan dari ikatan samsara atau dunia fenomena ini. Dari kombinasi
man dan tra itulah disebut mantra yang dapat memanggil datang matrana catur varga atau empat tujuan dari mahluk-mahluk luhur. Mantra adalah daya
kekuatan yang mendorong, ucapan berkekuatan yang buah dari padanya disebut mantra-siddhi dan karena itu sangat efektif untuk menghasilkan
catur varga, persepsi kesejatian tunggal, dan mukti. Karena itu dikatakan bahwa siddhi merupakan hasil yang pasti dari Japa. Dengan mantra devata
itu dicapai Sadhya. Dengan siddhi yang terkandung di dalam mantra itu terbukalah visi
tri bhuvana. Tujuan dari suatu puja pemujaan, patha pembacaan,
stava himne, homa pengorbanan, dhyana kontemplasi dan dharana konsentrasi serta Samadhi adalah sama. Namun yang terakhir yaitu
diksa mantra, sadhana sakti bekerja bersama-sama dengan mantra. Sakti yang memiliki daya revelasi dan api dengan demikian lalu memiliki kekuatan yang
luar biasa. Mantra khusus yang diterima ketika diinisiasi diksa adalah vija mantra, yang ditabur di dalam tanah nurani seorang sadhaka. Terkait dengan
ajaran tantra seperti sandhya, nyasa, puja dan sebagainya merupakan pohon dari cabang-cabang, daun-daunnya ialah
stuti, vandana bunganya, sedangkan kavaca terdiri atas mantra adalah buahnya Avalon, 1997: 86.
Nitya Tantra menyebutkan berbagai nama terhadap mantra menurut jumlah suku katanya. Mantra yang terdiri dari satu suku kata disebut Pinda, tiga suku
kata disebut Kartari. Mantra yang terdiri dari empat sampai sembilan suku kata disebut
Vija mantra. Sepuluh sampai dua puluh disebut mantra, dan mantra yang terdiri lebih dari 20 suku kata disebut Mala. Tetapi biasanya istilah Vija
diberikan kepada mantra yang bersuku kata tunggal. Mantra-mantra Tantrika disebut
Vija mantra, disebut demikian karena mantra-mantra itu merupakan inti dari sidhhi, dan mantra-mantra Tantrika itu adalah saripatinya mantra.
Mantra-mantra Tantrika pada umumnya pendek, tidak dapat dikupas lagi secara etimologi, seperti misalnya Hrim, Srm, Krim, Hum, Am, Phat dan
sebagainya.
198 Kelas XII SMA
Semester 1
Setiap devata memiliki vija. Mantra primer satu devata disebut mula mantra.
Kata mula berarti jasad sangat halus dari devata yang disebut Kamakala. Mengucapkan mantra dengan tidak mengetahui artinya atau mengucapkan
tanpa metode tidak lebih dari sekedar gerakan-gerakan bibir. Matra itu tidur. Beberapa proses harus dilakukan sebelum mantra itu diucapkan secara
benar, dan proses-proses itu kembali menggunakan mantra-mantra, seperti usaha penyucian mulut ‘mukhasodhana’, penyucian lidah ‘
jihvasodhana’, dan penyucian terhadap mantra-mantra itu sendiri
‘asaucabhanga’, kulluka, nirvana, setu, nidrabhanga ‘menbangunkan mantra’, mantra chaitanya
atau memberi daya hidup kepada mantra dan mantrarthabhavana, yaitu
membentuk bayangan mental terhadap devata yang menyatu di dalam mantra itu. Terdapat 10 samskara terhadap mantra itu. Mantra tentang devata adalah
devata itu sendiri. Getaran-getaran ritmis dari bunyi yang dikandung oleh mantra itu bukan sekedar bertujuan mengatur getaran yang tidak teratur
dari kosa-kosa seorang pemuja, tetapi lebih jauh lagi dari irama mantra itu muncul perwujudan devata, demikianlah kesejatiannya. Mantra sisshi ialah
kemampuan untuk mebuat mantra itu menjadi efektif dan mengasilkan buah, dalam hal itu mantra itu disebut siddha Avalon. 1997: 87. Berikut ini adalah
beberapa mantra yang dikutip dari buku Doa sehari-hari menurut Hindu, dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat sedharma, sebagai
berikut:
Doa, bangun pagi:
Om jagrasca prabhata kalasca ya namah swaha.
Terjemahan:
Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu, bahwa hamba telah bangun pagi dalam keadaan selamat.
Doa, membersihkan diri mandi :
Om gangga amrtha sarira sudhamam swaha, Om sarira parisudhamam swaha.
Terjemahan:
Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan suci.
Doa, di waktu akan menikmati makanan:
Om Ang Kang kasolkaya ica na ya namah swaha, swasti swasti sarwa Deva bhuta pradhana purusa sang yoga ya namah.
Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 199
Terjemahan:
Oh Hyang Widhi yang bergelar Icana bergerak cepat para Deva bhutam, dan unsur Pradhana Purusa, para Yogi, semoga senang berkumpul menikmati
makanan ini.
Doa, memohon bimbingan:
Om asato ma sadyamaya tamaso ma jyoti gamaya mrtyor ma amrtam gamaya, Om agne brahma grbhniswa dharrunama syanta riksam drdvamha,
brahmawanitwa ksatrawani sajata, wahyu dadhami bhratrwyasya wadhyaya.
Terjemahan:
Tuhan yang maha suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar, bimbinglah hamba dari kegelapan menuju cahaya pengetahuan
yang terang, lepaskanlah hamba dari kematian menuju kehidupan yang abadi, Tuhan yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui
Veda mantra dan kembangkanlah dan kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada diri hamba
nafsu. Hamba menyadari bahwa engkaulah yang berada dalam setiap insani Jiwatman, menolong orang terpelajar, pemimpin negara dan para pejabat.
Hamba menuju Engkau semoga melimpahkan anugerah kekuatan kepada hamba Ngurah, IGM. dan Wardhana, IB. Rai. 2003 : 7 – 17.
Demikian dapat diuraikan beberapa bentuk-bentuk Yantra, Tantra dan Mantra
yang dipergunakan dalam praktik kehidupan berdasarkan ajaran Agama Hindu dalam tulisan ini. Menjadi kewajiban umat sedharma untuk mempraktikannya,
sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat diwujudkan dengan baik damai.
Latihan:
1. Setelah anda membaca teks bentuk-bentuk tantra, yantra, dan
mantra yang dipergunakan dalam praktik kehidupan sesuai ajaran Agama Hindu, apakah yang anda ketahui tentang Agama Hindu?
Jelaskan dan tuliskanlah
2. Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan bentuk-bentuk
tantra, yantra, dan mantra
yang dipergunakan dalam praktik kehidupan sesuai ajaran Agama Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan
dan sosial yang anda ketahui Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelas anda
200 Kelas XII SMA
Semester 1
3. Apakah yang anda ketahui tentang
bentuk-bentuk tantra, yantra,
dan mantra yang dipergunakan dalam praktik kehidupan sesuai
ajaran Agama Hindu ? Jelaskanlah
4. Bagaimana cara mu untuk mengetahui
bentuk-bentuk tantra, yantra,
dan mantra yang dipergunakan dalam praktik kehidupan sesuai
ajaran Agama Hindu ? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya
5. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha
dan upaya untuk memengetahui bentuk-bentuk
tantra, yantra, dan mantra
yang dipergunakan dalam praktik kehidupan sesuai ajaran Agama Hindu
? Tuliskanlah pengalaman anda 6.
Amatilah lingkungan sekitar anda terkait dengan adanya bentuk- bentuk
tantra, yantra, dan mantra yang dipergunakan dalam
praktik kehidupan sesuai ajaran Agama Hindu guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan Agama Hindu, buatlah catatan
seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuanya Apakah yang
terjadi? Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-
3-4