Menembangkan, melantumkan, menyanyikan gitakidung

234 Kelas XII SMA Semester 1 indahnya kebhinekaan dan pluralisme apabila masyarakat manusia mampu mengkemasnya dalam satu bingkai yaitu bingkai kebersamaan, persatuan dan kedamaian. Iklim saling bhakti Smaranam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat manusia yang ditanamkan di awali dilingkungan keluarga sehingga tumbuh karakter Ketuhanan dalam setiap anggota keluarga sebagai modal dasar guna mewujudkan kesalehan dan keharmonisan sosial dalam kehidupan sosial kemasyarakatannya. Smaranam artinya “mengingat nama Tuhan”. Jika kita kaji secara lebih jelasnya Smaranam ini merupakan ajaran suci yang wajib utuk umat beragama yang meyakini akan adanya sang pencipta “Tuhan”, dimana dalam ajaran ini kita di harapkan agar biasa terhubung, dekat dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa, dan mengingat nama-Nya, mengingat kebesaran-Nya, dan kemulian- Nya. Ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan cara ber-bhakti kepada-Nya. Banyak jalan untuk melaksanakan Bhakti kita kepada Tuhan, contoh kecil saja hanya dengan mengingat-Nya setiap saat, itu sudah aplikasi dari Bhakti kita kehadapan-Nya.

5. Menyembah, sujud, hormat di kaki Padma “Padasevanam”.

Padasevanam artinya “melayani”. Dalam artian bagaimana cara kita melayani mahkluk lain. Padasevanam meyakini bahwa mahkluk lain yang ada ini adalah sebagai perwujudan Tuhan. Misalkan saja jika kita dapat melayani orang lain baik itu orang yang sedang sakit, tertimpa musibah, dan orang yang lagi membutuhkan sebuah pertolongan, itu sudah disebut dengan Padasevanam. Dalam kehidupan ini masih ada orang yang belum bisa dan belum dapat mengaplikasikan ajaran Nawa Wida Bakti yang di sebut dengan Padasevanam ini. Padasevanam, adalah bakti dengan jalan menyembah, sujud, hormat di Kaki Padma. Arah gerak vertikal dalam bhakti ini masyarakat manusia dalam menjalani dan menata kehidupannya sepatutnya selalu sujud dan hormat kepada Tuhan, hormat dan sujud terhadap intruksi dan pesanamanat dari hukum Tuhan rtam. Arah gerak horizontal masyarakat manusia untuk selalu belajar dan menumbuhkan kesadaran untuk menghormati para pahlawan dan pendahulunya, pemerintah dan peraturan perundang-undangan yang telah dijadikan dan disepakati sebagai sumber hukum, para pemimpin, para orang tua dan yang tidak kalah penting juga hormatsujud kepada ibu pertiwi. Karena dengan adanya kesadaran untuk saling menghormati inilah kita akan bisa hidup berdampingan dalam kebhinekaan dan pluralisme, sehingga terwujud kebersamaan, persatuan, kesalehan dan keharmonisan sosial. Iklim saling bakti padasevanam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita sehingga Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 235 sejak dini semestinya ditanamkan untuk menumbuhkan karakter Ketuhanan di lingkungan keluarga sebagai modal dasar guna mewujudkan kesalehan dan keharmonisan sosial dalam kehidupan sosial kemasyarakatannya.

6. Bersahabat dengan Tuhan “Sukhyanam”.

Sukhyanam, adalah tahapan atau bagian ke-8 dalam ajaran Nawa Widha Bhakti yang artinya itu adalah, memperlakukan pujaannyaTuhan sebagai sahabat dan keluarga. Di sini kalau kita cari intinya sekali bahwa jika kita menganggap Tuhan itu adalah teman atau keluarga, pasti rasa hormat dan bakti yang kita miliki menjadi lebih besar. Ini menumbuhkan rasa senang dan rasa memiliki yang sangat besar terhadap-Nya. Dengan rasa senang dan rasa memiliki Tuhan, kita akan terus menerus setiap saat akan memuja keagungan dan kemurahan beliau. Kita akan merasa lebih dekat dengan-Nya, jadi jika hal ini kita aplikasikan, Tuhan itu akan disadari selalu ada didalam kegiatan keseharian kita. Penerapan semua jalan Nawa Wida Bhakti ini bisa menjadi proses penyatuan atau proses kembalinya kita ke asal semula yaitu Tuhan. Sukhyanam, adalah bhakti dengan jalan kasih persahabatan, mentaati hukum dan tidak merusak sistim hukum. Baik arah gerak vertikal dan horizontal, baik dalam kehidupan material dan spiritual jasmani dan rohani masyarakat manusia agar selalu berusaha melatih diri untuk tidak merusak sistim hukum, dan selalu dijalan kasih persahabatan. Iklim saling bhakti Sukhanyam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan karakter Ketuhanan mulai dari lingkungan keluarga dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai matra dan sebagai modal dasar guna mewujudkan kesalehan dan keharmonisan sosial dalam kehidupan sosial kemasyarakatannya

7. Berpasrah diri memuja para bhatara-bhatari dan para dewa

sebagai manifestasi Tuhan “Dahsyam”. Berpasrah diri dihadapan para bhatara-bhatari sebagai pelindung dan para dewa sebagai sinar suci Tuhan untuk memohon keselamatan dan sinarnya disetiap saat adalah sifat dan sikap yang sangat baik. Dahsyam, adalah bhakti dengan jalan mengabdi, pelayanan, dan cinta kasih sayang dengan tulus ikhlas terhadap Tuhan. Sumber: http:unikahidha.ub.ac. id20120711 Gambar 5.10 Mengatur lalu lintas