Sumber Hukum menurut Veda
Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 79
Sila berarti tingkah laku, susila berarti tingkah laku orang-orang yang baik atau suci. Tingkah laku tersebut meliputi pikiran, perkataan dan perbuatan yang
suci. Pada umumnya tingkah laku para maharsi dijadikan standar penilaian yang patut ditauladani. Kaidah-kaidah tingkah laku yang baik tersebut tidak
tertulis di dalam Smrti, sehingga sila tidak dapat diartikan sebagai hukum dalam pengertian yang sebenarnya, walaupun nilai-nilainya dijadikan sebagai
dasar dalam hukum positif.
Sadacara dipandang sebagai sumber hukum Hindu positif. Dalam bahasa Jawa Kuno Sadacara disebut dåûta yang berarti kebiasaan. Untuk memahami
pemikiran hukum Sadacara ini, maka hakikat dasar Sadacara adalah penerimaan Drsta sebagai hukum yang telah ada di tempat mana Hindu itu
berkembang. Dengan demikian sifat hukum Hindu adalah leksibel. Atmanastuti artinya rasa puas pada diri sendiri. Perasaan ini dijadikan ukuran
untuk suatu hukum, karena setiap keputusan atau tingkah laku seseorang mempunyai akibat. Atmanastuti dinilai sangat relatif dan subyektif, oleh karena
itu berdasarkan Manawadharmasastra II.109 dan 115 menjelaskan bahwa; bila memutuskan kaidah-kaidah hukum yang masih diragukan kebenarannya,
keputusan diserahkan kepada majelis yang terdiri dari para ahli dalam bidang kitab suci dan logika agar keputusan yang dilakukan dapat menjamin rasa
keadilan dan kepuasan yang menerimanya.
Nibanda merupakan kitab yang berisi kritikan, gubahan-gubahan baru dengan komentar yang memberikan pandangan tertentu terhadap suatu hal yang telah
dibicarakan. Nibanda dijadikan pedoman dalam memberikan deinisi dari suatu hukum atau
tingkah laku sosial antar umat beragama Hindu. Istilah lain Nibanda adalah Bhasya yaitu jenis-jenis rontal yang membahas pandangan tertentu yang telah
ada sebelumnya, dengan demikian Kuttaramanawa, Manusasana, Putrasasana, Rsisasana dan lain-lain, semuanya termasuk ke dalam kelompok Nibandha.
Demikianlah dapat diuraikan secara singkat beberapa sumber hukum Hindu yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam mengamati, menanya,
mengumpulkan, menalarmengasosiasi, dan mengomunikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitarnya.
Latihan:
1. Buatlah ringkasan tentang pelaksanaan hukum Hindu yang ada
di lingkungan sekitar anda, berdasarkan sumber-sumber yang ada di media sosial maupun media pendidikan yang anda ketahui
Kumpulkanlah sesuai ketentuan yang diberikan oleh bapakibu guru yang mengajar di kelas anda
80 Kelas XII SMA
Semester 1
2. Setelah membaca teks yang ada dan tersedia, apakah yang anda
ketahui tentang sumber hukum Hindu? Sebutkan dan jelaskanlah 3.
Hukum Hindu yang manakah yang sedang diterapkan atau berlaku di sekitar lingkungan masyarakat anda? Amati dan buatlah catatan
seperlunya yang berhubungan dengan hal itu Hasil pengamatan dan pencatatan yang anda lakukan, diskusikanlah dengan orang
tua anda, selanjutnya buatlah laporannya sesuai dengan petunjuk membuat laporan, batas waktu pengumpulan laporan dan manpaat
pembuatan laporan yang ditentukan oleh bapakibu guru yang mengajar di kelas anda
4. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha
dan upaya anda memahami dan mempedomani tentang hukum Hindu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
bermasyarakat? Tuliskanlah pengalaman anda
5. Bila seseorang mempedomani dan melaksanakan hukum Hindu
dalam pengabdian hidupnya atau mengabaikannya, apakah yang akan terjadi? Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan
huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4