Mantra Fungsi dan Manfaat Tantra, Yantra, dan Mantra dalam Kehidupan dan Penerapan Ajaran Hindu

Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 189 c. Memohon keselamatan. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon keselamatan dan kebahagiaan melalui berbagai jalan yang telah ditunjukkannya dalam kitab suci menjadi kewajiban umat sedharma. Keselamatan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Dalam keadaan selamat kita dapat melaksanakan pengabdian hidup ini menjadi lebih baik. Tuhan Yang Maha Esa , pengasih dan penyayang selalu menganugerahkan pertolongan kepada orang-orang-Nya. Orang- orang yang bijaksana sesudah kematiannya memperoleh keselamatan dan kebahagiaan yang sejati. d. Memohon Pencerahan dan kebijakan. Dalam kitab Nirukta Vedangga, mantra dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan tingkat kesukarannya, seperti: Paroksa Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi. Hal ini disebabkan mantra jenis ini hanya dapat dijangkau arti dan maknanya kalau diwahyukan oleh Tuhan. Tanpa sabda Tuhan mantra ini tidak mungkin dapat dipahami; Adyatmika Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih rendah dari Paroksa Mantra. Mantra ini dapat dicapai maknanya melalui proses pensucian diri. Orang yang rohaninya masih kotor, tidak mungkin dapat memahami arti dan fungsi jenis mantra ini; Praty āksa Mantra, yaitu mantra yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan Paroksa Mantra dan Adyatmika Mantra. Untuk menjangkau makna mantra ini dapat hanya mengandalkan ketajaman pikiran dan indriya. e. Melestarikan ajaran “dharma”. Sumber ajaran Agama Hindu adalah Veda. Veda adalah wahyu Tuhan yang diterima oleh para Maharsi baik secara langsung, maupun berdasarkan ingatannya. Diyakini bahwa pada awalnya veda diajarkan secara lisan, hal ini memungkinkan karena pada saat itu manusia masih mempolakan dirinya secara sederhana dan polos. Setelah kebudayaan manusia semakin berkembang, peralatan tulis-menulis telah ditemukan maka berbagai jenis mantra yang sudah ada dan yang baru diterima dituliskan secara baik dalam buku, kitab, lontar yang disebut Varn ātmaka Sabda, yang terdiri dari suku kata, kata ataupun kalimat. Sedangkan mantra yang diucapkan disebut Dhvany ātma Sabda, yang merupakan nada atau perwujudan dari pikiran melaui suara tertentu, yang dapat berupa suara saja atau kata-kata yang diucapkan ataupun dilagukan dan setiap macamnya dipergunakan sesuai dengan keperluan, kemampuan serta motif pelaksana. 190 Kelas XII SMA Semester 1 Latihan: 1 Setelah membaca teks fungsi dan manfaat yantra, tantra dan mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu, apakah yang anda ketahui tentang Agama Hindu? Jelaskan dan tuliskanlah 2 Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan fungsi dan manfaat yantra, tantra dan mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang anda ketahui Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelas anda 3 Apakah yang anda ketahui tentang fungsi dan manfaat yantra, tantra dan mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu ? Jelaskanlah 4 Bagaimana cara anda untuk mengetahui fungsi dan manfaat yantra, tantra dan mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu ? Jelaskan dan tuliskanlah pengalamannya 5 Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari usaha dan upaya untuk memengetahui fungsi dan manfaat yantra, tantra dan mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu ? Tuliskanlah pengalaman anda 6 Amatilah lingkungan sekitar anda terkait dengan adanya fungsi dan manfaat yantra, tantra dan mantra dalam kehidupan dan penerapan ajaran Hindu guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan Agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua anda Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4

C. Bentuk-bentuk Tantra, Yantra, dan Mantra yang dipergunakan dalam Praktik Kehidupan Sesuai

Ajaran Agama Hindu. Perenungan. “Tràtàram indram avitàram handraýhavehave suhavaý úuram indram, hvay āmi úakram puruhūtam indraý svasti no maghavā dhātvindrah. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 191 Terjemahan: Tuhan sebagai penolong, Tuhan sebagai penyelamat, Tuhan yang maha kuasa, yang dipuja dengan gembira dalam setiap pemujaan, Tuhan, maha kuasa, selalu dipuja, kami memohon, semoga Tuhan, yang maha pemurah, melimpahkan rahmat kepada kami RV.VI.47.11. Tantra Tantra adalah konsep pemujaan Ida Sanghyang Widhi Wasa di mana manusia kagum pada sifat-sifat kemahakuasaan-Nya, sehingga ada keinginan untuk mendapatkan sedikit kesaktian. Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total. Ia adalah agama dan juga philosopy, yang berkembang baik dalam Hinduisme maupun Budhisme. Tantra adalah cabang dari Agama Hindu. Kebanyakan kitab-kitab Tantra masih dirahasiakan dari arti sebenarnya dan yang sudah diketahui masih merupakan teka-teki. Ada baiknya diantara kita mulai belajar mendiskusikan ajaran tantra berlandaskan makna ajaran tersebut yang sesungguhnya, dengan demikian kita akan dapat mengetahui dan melaksanakan dengan bentuknya yang baik dan benar. Secara umum dapat dinyatakan bahwa yantra dan mantra adalah bentuk- bentuk ajaran tantra yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat pengikutnya guna memuja kebesaran Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pelebur semua yang ada ini. Namun demikian pelaksanaannya masih perlu disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan pelaksananya, sehingga mereka dapat terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan bersama. Yantra Di dalam pemujaan yantra adalah sarana tempat memusatkan pikiran. Yantra adalah sebuah bentuk geometrik. Bentuk yantra yang paling sederhana adalah sebuah titik Bindu atau segi tiga terbalik. Disamping ada bentuk yantra yang sederhana, ada juga bentuknya yang sangat rumit simetris dan non-simetris yang semuanya itu dapat disebut Yantra. Semua bentuk-bentuk ini didasarkan atas bentuk-bentuk matematika dan metode-metode tertentu. Yantra tersebut dipergunakan untuk melambangkan para Deva seperti Siwa, Wishnu, Ganesha, dan yang lainnya termasuk Sakti. Keadaan mantra dan yantra adalah saling terkait. Pikiran dinyatakan dalam bentuk halus sebagai satu mantra dan pikiran yang sama dinyatakan dalam bentuk gambar sebagai sebuah Yantra. Dinyatakan terdapat lebih dari sembilan ratus Yantra. Salah satu dari Yantra yang terpenting adalah Sri Yantra, atau Navayoni Chakra, melambangkan Siwa dan Sakti. Yantra itu dapat dicermati dari berbagai praktik aliran atau pengikut Sakti. Adapun bentuk-bentuk yantra yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah; 192 Kelas XII SMA Semester 1

1. Banten

Banten adalah salah satu bentuk Yantra, sebagaimana dinyatakan dalam Lontar Yadnya Parakerti. Banten itu memiliki arti yang demikian dalam dan universal. Banten dalam upacara agama Hindu adalah wujudnya sangat lokal, namun di dalamnya terkandung nilai-nilai yang universal. Banten itu adalah bahasa untuk menjelaskan ajaran Agama Hindu dalam bentuk simbol. Banten menurut Lontar Yadnya Prakerti menyatakan sebagai simbol ekspresi diri manusia. Misalnya; banten caru sebagai lambang penetralisir kekuaan negatif, banten peras sebagai lambang permohonan untuk hidup sukses dengan menguatkan Tri Guna ‘Peras Ngarania Prasidha Tri Guna Sakti’ artinya hidup sukses itu dengan memproporsikan dan memposisikan dengan tepat dinamika Tri Guna Sattwam Rajas Tamas sampai mencapai Sakti.

2. Susastra

Dalam tradisi Hindu, yantra umumnya digunakan untuk melakukan upakara puja dengan mengikut-sertakan bija mantra sesuai yantra tersebut. Banyaknya jenis puja dan setiap puja menggunakan yantra maka penggunaan mantra juga menjadi berbeda. Adapun bentuk-bentuk yantra dalam kesusteraan Hindu antara lain: a. Bhu Pristha yantra; adalah yantra yang biasanya dibuat secara timbul atau dipahat pada suatu bahan tertentu. Bhu Pristha yantra biasanya hanya ditulis pada selembar kertas atau kain. b. Meru Pristha yantra; adalah yantra yang berbentuk seperti gunung atau piramid dimana di bagian dasar penampangnya dibuat lebar atau besar semakin keatas semakin mengecil misalnya bentuk meru pada bangunan pelinggih yang ada di Bali. c. Meru parastar yantra; adalah bentuk yantra yang dipotong sesuai garis yantra tersebut atau dipotong bagian tertentu. d. Ruram Pristha yantra; adalah yantra dimana bagian dasarnya membentuk mandala segi empat dan diatasnya dibentuk sebuah bentuk tertelungkup atau seperti pundak kura-kura. Sumber: teruna-bali.blogspot. com11-07-2012’ Gambar 4.7 Banten Caru