Bagian-Bagian Dasa Nyama Bratha

312 Kelas XII SMA Semester 1 Terjemahan: Inilah bratha sepuluh banyaknya yang disebut Nyama, perinciannya; dana, ijya, tapa, dhyana, swadhyaya, upasthaninggraha, brata, upawasa, mona, stana, itulah yang merupakan Nyama; dana,pemberian; pemberian makan, minuman dan lain-lain; ijya, pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain- lain; tapa, pengekangan nafsu jasmaniah, badan yang seluruhnya kurus kering, layu, berbaring di atas tanah, di atas air, dan di atas alas-alas lain sejenis itu; dhayana, merenungkan Deva Siwa; swadhyaya mempelajari Veda; upasthanigraha, pengekangan, upastha, singkatnya pengendalian nafsu sex; brata, pengekangan nafsu terhadap makanan; mona, itu macamnya, tidak menguacapkan kata-kata yaitu tidak mengucapkan kata-kata sama sekali, tidak bersuara; snana, Tri Sandhya sewana, melakukan Tri Sandhya, mandi membersihkan diri pada waktu melakukan Sandhya Sarasamuçcaya, 260. Berdasarkan penjelasan kitab suci Sarasamuçcaya, menyebutkan ada sepuluh bagian ajaran Nyama Bratha yang patut dijadikan pedoman oleh umat sedharma untuk mewujudkan kesempurnaan batin dalam hidup dan kehidupan ini yang terdiri dari; 1. Dana berarti pemberian-pemberian makanan dan minuman, dan lain- lainnya. 2. Ijya berarti pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lainnya. 3. Tapa berarti pengekangan hawa nafsu jasmani. 4. Dhyana berarti merenung memuja Tuhan. 5. Swadhyaya berarti mempelajari Veda. 6. Upasthanigraha berarti pengekangan nafsu kelamin. 7. Bratha berarti pengekangan nafsu terhadap makanan. 8. Upawasa berarti pengekangan diri. 9. Mona berarti pengendalian kata-kata. 10. Snana berarti melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya. Demikian perincian ajaran Dasa Nyama Bratha sebagaimana tersurat dan tersirat dalam kitab Sarasamuçcaya. Ajaran “Dasa Nyama Bratha” sesuai uraian di atas dapat dipergunakan sebagai dasar melaksanakan dan mewujudkan kesempurnaan batin oleh umat sedharma. Ajaran Dasa Nyama Bratha menurut yoga, adalah merupakan ajaran tahap kedua untuk mencapai kesempurnaan rohani yang utama. Konsep ajaran ini patut dimengerti, dipahami, didalami, diikuti dan diamalkan dalam mewujudkan kesempurnaan rohani “moksa” yang dicita-citakan. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 313 Latihan: 1. Apakah makna dari masing-masing bagian ajaran Dasa Nyama bratha tersebut bila kita hubungkan dengan kehidupan bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah 2. Kita semua patut bersyukur dapat menerima warisan leluhur berupa ajaran Dasa Nyama Bratha, dengan cara bagaimana anda mewujudkan rasa bersyukur itu? Deskripsikanlah 3. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung dari pengamalan ajaran Dasa Nyama Bratha dalam hidup bermasyarakat? Tuliskanlah pengalaman anda Selanjutnya ikutilah petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelas 4. Amatilah masyarakat lingkungan sekitar anda terkait dengan pengamalan ajaran Dasa Nyama Bratha dalam keseharian, buatlah catatan tersendiri dan diskusikanlah dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga anda. Buatlah narasinya 1 – 3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman – 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kuarto; 4-3-3-4 Selanjutnya ikutilah petunjuk dari BapakIbu guru yang mengajar di kelasmu

C. Tujuan dan Manfaat Ajaran Dasa Nyama Bratha dalam Pembentukan Kepribadian dan Budi

Pekerti yang Luhur. Perenungan. Viúvàhà tvà sumanasah sucaksasah, prajàvanto anamivà anàgasah. udyantaý tvà mitramaho divedive, jyogjivàh prati paúyema sùrya. Terjemahan: ‘Sang Hyang Surya, semoga kami dalam suasana hati yang berbahagia, dalam pandangan yang bagus, mempunyai anak cucu yang baik, dalam kesehatan yang bagus, dalam keadaan tanpa dosa, senantiasa menghaturkan persembahan kepadamu. Sang Hyang Surya, yang berfaedah untuk semua sahabat, hendaknyalah kami melihat engkau yang terbit terus-menerus’ Ågveda X. 37. 7. 314 Kelas XII SMA Semester 1 Berbahagia atau hidup selalu dalam kebahagiaan sangat didambakan oleh umat sedharma “manusia” yang masih diberikan kesempatan untuk hidup di dunia sampai saat ini. Suasana hati yang berbahagia dapat dilambangkan dengan: seperti saat bertemunya orang tua dengan anak-anak dan cucunya; merasakan tidak kekurangan segala sesuatu ‘uang’ karena nilai kebahagiaan itu tidak dapat diukur dengan banyak atau sedikitnya seseorang memiliki uang; hidup yang berfaedah serta bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara; selalu merasa memiliki tenaga yang sehat, kekayaan, kerajinan, kecemerlangan dan kejernihan hati. Atas petunjuk dan tuntunan dari Sang Hyang SuryaTuhan Yang Mahaesa, bagaimana umat dapat mencapai tujuan dan memanfaatkan ajaran Dasa Nyama Bratha untuk mewujudkan kesempurnaan batin dalam hidup ini? Dasa Nyama Bratha adalah ajaran yang dapat dipergunakan sebagai pegangan bagi manusia untuk mencapai kesempurnaan batin melalui pengamatan hidup di dunia ini. Pegangan untuk mewujudkan kesempuraan batin yang dimaksud adalah berupa pelaksanaan dharma guna mencapai tingkatan kebahagiaan yang kekal abadi yang disebut moksa. Selama manusia hidup pengamalan ajaran Dasa Nyama Brata di dunia inilah tempatnya. Sebab dari perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari itulah dapat diketahui tingkatan keluhuran mental manusia itu sendiri. Oleh karena itu orang dapat dinilai memiliki mental baik dan sehat dapat diperhatikan dari cara seseorang berperilaku. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tujuan dari pada ajaran Dasa Nyama Bratha adalah untuk mewujudkan kesempurnaan batin bahagia - abadi - moksa melalui pengamatan dan pengamalan hidup di dunia ini dengan melaksanakan dharma serta berkepribadian luhur. Manfaat dari ajaran Dasa Nyama Bratha adalah sebagai media pembelajaran, pendidikan, pendalaman, pengamalan ajaran Agama Hindu dalam mewujudkan umat sedharma yang berkepribadian luhur berlandaskan pelaksanaan dharma guna mencapai tingkat kebahagiaan batin yang kekal abadi yang disebut moksa. Berikut ini adalah pelaksanaan dharma berdasarkan ajaran dasa nyama bratha yang bermanfaat membentuk umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin “moksa” adalah dengan melaksanakan:

1. Dana berarti pemberian-pemberian makanan dan minuman, dan

lain-lainnya Dana Artinya suka berderma bersedekah berupa makan dan minum dan bentuk pemberian lain yang sejenis dengan itu. Memberikan dana kepada orang lain berarti orang telah dapat meringankan beban penderitaan orang lain. Membantu seseorang yang sedang dan sangat memerlukan untuk Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti 315 menyambung hidupnya adalah perbuatan yang mulia. Dalam hidup dan kehidupan ini seseorang harus saling bantu membantu karena setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan sendiri yang harus dibantu oleh orang lain. Apalagi kalau kita renungkan bahwa sebagian besar kebutuhan hidup ini kita didapati dari orang lain, seperti perabot rumah tangga, barang-barang dari besi, makan, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Dalam hidup bersama ini orang tidak dibenarkan mementingkan diri sendiri dengan menginjak- injak, menindas yang lain. Memberikan dana puniya dengan sesama adalah merupakan kewajiban hidup sebagai manusia. Kitab suci veda menjelaskan sebagai berikut; Na màtà na pità kiñcit kasyacit pratipadate, dàna pathyodano jantuh swakarmaphalamacnute. Ika tang dàna, tan bapa, tan ibu, umukti phalanika, anghing ika wwang gumawayaken ikang dànapunya, ya juga umukti phalanikang danapunya. Terjemahan: Itulah hakikat suatu dana, bukan si bapa, bukan si ibu yang menikmati pahalanya, melainkan hanya orang yang melakukan kebajikan berdana puniya itu, dia saja yang akan menikmati pahala dari berbuat dana punia itu Sarasamuscaya, 169. Manfaat dari ajaran Dana dalam ajaran Dasa Nyamabratha ini adalah dapat membentuk umat sedharma menjadi insan yang berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin “moksa” dengan sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat suka berderma bersedekah berupa makan dan minum dan bentuk pemberian lain yang sejenis dengan itu.

2. Ijya berarti pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-lainnya

Ijya artinya pemujaan kepada para Deva, leluhur dan pemujaan lainnya yang sejenis dengan itu. Di samping pemujaan kepada Tuhan, maka pemujaan kepada para Deva dan leluhur pun hendaknya dilakukan oleh seseorang yang berkecimpung dalam hidup suci. Kita percaya dan yakin bahwa Deva itu manifestasi Tuhan, dan melalui bantuan manifestasi Tuhan itulah maka manusia adalah memohon dan menikmati berkahnya. Pemujaan itu pula dilakukan oleh para leluhur untuk memohon doa restu-Nya agar sehat dan sejahtera di dunia. Kitab suci veda menjelaskan sebagai berikut; Mayi sarvàói karmàói saònyasyàdhyàtma-cetasà, niràúir nirmamo bhùtvà yudhyasva vigatajvaraá.