Novelty Kebaruan Strategi kebijakan perikanan tangkap indonesia dalam kerjasama perikanan regional pada West and Central Pacific Fisheries Commision (WCPFC)
c. AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam satu sistem dan tidak memaksakan penilaian linier.
d. AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan
mengelompokkan unsur serupa dalam setiap tingkat. e. AHP memberi suatu skala dalam mengukur hal-hal yang tidak terwujud untuk
mendapatkan prioritas. f. AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang
digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. g. AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap
alternatif. h. AHP mempertimbangkan prioritas raltif dari berbagai faktor sistem dan
memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
i. AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis hasil yang representatif dari penilaian yang berbeda-beda.
j. AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui
pengulangan.
Tahapan analisis dalam penentuan prioritas strataegi kebijakan dengan metode AWOT sebagai berikut :
a. Penyusunan model strategi kebijakan di WCPFC secara terintegrasi. Penyusunan model strategi kebijakan geopolitik ditujukan untuk
menyederhanakan kompleksitas permasalahan pengelolaan perikanan di laut lepas yang dihadapi sehingga dapat dianalisis secara sistematis. Model ini
disusun dengan cara membuat struktur hierarki permasalahan yang terdiri dari lima tingkatan seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Dalam hal ini, model
strategi kebijakan geopolitik disusun berdasarkan hasil analisis SWOT dan pertimbangan dari pakar yang kompeten.
b. Penentuan tingkat kepentingan relatif antar elemen model. Tingkat kepentingan relatif dari elemen-elemen model kebijakan ditentukan melalui
perbandingan berpasangan painwise comparison. Pada masing-masing tingkatan hierarki, responden pakar terpilih diminta untuk membandingkan
tingkat kepentingan relatif antara satu elemen terhadap elemen lainnya. c. Penentuan prioritas dari alternatif-alternatif program. Untuk menentukan
prioritas dari alternatif-alternatif program, bobot kepentingan dari masing- masing elemen model pada setiap tingkatan hierarki digabungkan dengan
cara penjumlahan terboboti weighted summation. Dalam penelitian ini, proses tersebut dilakukan dengan bantuan perangkat lunak ExpertChoice.
Hasil akhir yang diperoleh adalah bobot kepentingan yang menunjukkan prioritas dari alternatif-alternatif program yang dianalisis.
Gambar 7 Struktur Hirarki dengan Metode Analisis AWOT
4 GAMBARAN UMUM WCPFC