Sub-Model Sosial Pemodelan Sistem Pengendalian Pencemaran Air Kali Surabaya

Keterangan: Ind = angka pertumbuhan sektor industri LGA = angka pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih Pert = angka pertumbuhan sektor pertanian PHR = angka pertumbuhan sektor perdagangan , hotel dan restoran Populasi = jumlah penduduk kota surabaya Pert_Ind = laju pertumbuhan sektor industri Pert_LGA = laju pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih LGA Pert_Pert = laju pertumbuhan sektor pertanian Pert_PHR = laju pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran Pendapatan = pendapatan ekonomi per kapita Pertambahan_Pendapatan = persen pertambahan pendapatan per kapita Pangsa_Pert_Ind = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor industri Pangsa_Pert_LGA = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor LGA Pangsa_Pert_Pert = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor pertanian Pangsa_Pert_PHR = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor hotel Pendapatan_Ekonomi = pendapatan ekonomi per kapita di awal simulasi Model pengendalian pencemaran Kali Surabaya sub model ekonomi yang telah dirumuskan dapat digunakan dengan bebarapa asumsi yang akan membatasi keberlakuan model khususnya sub model ekonomi. Asumsi-asumsi tersebut adalah untuk aktivitas ekonomi sebagai auxiliary merupakan penjumlahan dari kontribusi tiap sektor, seperti listrik, gas dan air LGA, perdagangan, hotel dan restoran PHR, pertanian dan industri sebagai laju masukan dengan kontribusi masing-masing sektor sebagai konstanta. Pertumbuhan dari tiap-tiap sektor, seperti pertanian, perdagangan, hotel dan restoran PHR, listrik, gas dan air LGA dan industri sebagai auxiliary besarnya sangat dipengaruhi oleh pangsa pasar dari masing-masing sektor sebagai laju masukan.

5.8.3 Sub-Model Sosial

Sub model sosial dalam sistem pengendalian pencemaran air Kali Surabaya merupakan bagian pemodelan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel sosial, seperti jumlah populasi, kelahiran, kematian, imigrasi, emigrasi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat terhadap keberlanjutan sistem. Hubungan sebab akibat antara unsur di dalam sistem sosial ditunjukkan pada Gambar 40. Berdasarkan diagram sub model sosial Gambar 40, pengendalian pencemaran Kali Surabaya sangat dipengaruhi oleh faktor dinamika populasi. Jumlah populasi akan mengalami pertambahan apabila terjadi peningkatan jumlah kelahiran dan imigrasi atau terjadi penurunan jumlah emigrasi dan tingkat kematian. Dalam sistem pengendalian pencemaran Kali Surabaya, peningkatan jumlah populasi berdampak pada peningkatan aktivitas membuang limbah domestik dan untuk mengimbanginya dapat dilakukan melalui pendekatan pendidikan dan partisipasi. Dampak lain dari peningkatan jumlah populasi adalah peningkatan penggunaan lahan pemukiman dan peningkatan konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Gambaran tentang diagram alir sub model sosial dalam sistem pengendalian pencemaran Kali Surabaya ditunjukkan pada Gambar 41. Populasi - Imigrasi Kelahiran Emigrasi Kematian + - + + + + + Lahan Permukiman + Lahan Pertanian - Aktifitas Membuang Limbah Domestik + Pendidikan dan Partisipasi - Gambar 40 Diagram sub-model sosial pengendalian pencemaran Kali Surabaya. Model pengendalian pencemaran air Kali Surabaya sub model sosial yang telah dirumuskan dapat digunakan dengan beberapa asumsi yang akan membatasi keberlakuan model khususnya sub model sosial. Asumsi-asumsi tersebut adalah jumlah populasi sebagai auxiliary merupakan penjumlahan dari jumlah populasi saat ini sebagai konstanta dengan jumlah kelahiran dan imigrasi sebagai laju masukan penambah dan jumlah kematian dan emigrasi sebagai laju masukan pengurang. Terjadinya dinamika perpindahan penduduk yang keluar masuk lokasi ternyata ikut mempengaruhi model simulasi yang dibuat. Jumlah imigrasi sebagai auxiliary besarannya ditentukan oleh nilai imigrasi normal. Penduduk keluar emigrasi besarannya ditentukan oleh nilai emigrasi normal sebagai laju keluaran terhadap populasi. Di samping itu, laju pertambahan dan pengurangan populasi sebagai dampak terjadinya kelahiran dan kematian, dalam model simulasi besarannya ditentukan oleh nilai fertilitas dan mortalitas sebagai konstanta. Kelahiran Kematian Pertumbuhan_Populasi Imigrasi Emigrasi Kelahiran Kematian Fr_500m Mortalitas Emigrasi_Normal Laju_Keb_Lahan_Permukiman Fertilitas Imigrasi_Normal Pddk_500m FrPBtr Fr_Permukiman Konversi_LP Fr_LP Populasi PopBtr Lahan_Permukiman Lahan_Pertanian Pddk_Pemb_Limb Fr_Pemb_Limb Pendidikan Gambar 41 Stock flow diagram sub-model sosial dalam pengendalian pencemaran air Kali Surabaya. Keterangan: Lahan_Pemukiman = luas lahan pemukiman di hulu sungai Lahan_Pertanian = luas lahan pertanian di daerah hulu Konversi_LP = laju konversi lahan pertanian Laju_Keb_Lahan_Pemukiman = pertumbuhan kebutuhan lahan pemukiman Emigrasi_Normal = persentase angka emigrasi Fr_LP = fraksi lahan pertanian Fr_Pemb_Limb = persentase penduduk pembuang limbah Fr_Pemukiman = fraksi kebutuhan lahan pemukiman Imigrasi_Normal = persentase angka imigrasi Pddk_500m = jumlah penduduk radius 500 m Pddk_Pemb_Limb = jumlah penduduk pembuang limbah pada jarak 500 m Pertumbuhan_Populasi = pertumbuhan penduduk kota Surabaya PopBtr = penduduk bantaran Kali Surabaya kawasan penyangga Fr_500m = persen penduduk pada jarak 500 m FrPBtr = fraksi penduduk di daerah penyangga dari total penduduk Kota Surabaya Dalam model pengendalian pencemaran air Kali Surabaya jumlah populasi bantaran sungai merupakan auxiliary dan merupakan perkalian dari populasi seluruh wilayah kajian secara keseluruhan sebagai laju masukan dengan nilai fraksi populasi bantaran sungai sebagai konstanta. Penduduk yang tinggal di sekitar 500 m pada sisi kiri-kanan sungai merupakan auxiliary dan besarannya diperoleh dari perkalian jumlah populasi di bantaran sungai sebagai laju masukan dengan nilai fraksinya sebagai konstanta. Tingkat pencemaran limbah domestik Kali Surabaya sebagian besar disebabkan oleh pembuangan limbah domestik pemukiman penduduk di pinggiran sungai dan anak sungai Kali Surabaya serta melalui saluran limbah domestik. Berdasarkan model pengendalian pencemaran air Kali Surabaya, jumlah penduduk pembuang limbah domestik berfungsi sebagai auxiliary dan besarannya ditentukan oleh jumlah penduduk yang tinggal di 500 m pada sisi kiri- kanan bantaran sungai sebagai laju masukan dengan nilai fraksinya dan nilai faktor pendidikan sebagai konstanta. Di dalam model, peningkatan jumlah populasi pemukiman di sepanjang bantaran Kali Surabaya akan berdampak pada peningkatan laju penggunaan lahan di pinggir sungai untuk kegiatan pemukiman. Laju penggunaan lahan di pinggir sungai sebagai auxiliary besarannya ditentukan oleh jumlah populasi di bantaran sungai dan luasan lahan pemukiman sebagai laju masukan dan nilai fraksinya sebagai konstanta. Tingkat konversi lahan pertanian sebagai salah satu dampak peningkatan kebutuhan akan lahan pemukiman besarannya ditentukan oleh luasan lahan pemukiman dan lahan pertanian sebagai laju masukan, serta fraksinya sebagai konstanta. Model pengendalian pencemaran Kali Surabaya disusun berdasarkan atas tiga sub-model yang saling terkait, yaitu sub-model lingkungan, sub-model ekonomi, dan sub-model sosial. Gabungan ketiga sub-model membentuk sebuah sistem pengendalian pencemaran air Kali Surabaya. Penyusunan diagram alir sebab akibat dalam model didasarkan pada keterkaitan antara variabel-variabel dalam struktur sistem pencemaran air Kali Surabaya, seperti pertumbuhan penduduk, pertumbuhan industri, luas lahan pertanian, tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduk, aktivitas hotel beserta faktor yang mempengaruhinya. Stock flow diagram model pengendalian pencemaran air Kali Surabaya dengan bentuk struktur modelnya disajikan pada Gambar 42. Sumber Zona 500 m Saluran Limbah Domestik dan Anak Sungai Limbah Domestik Limbah Hotel DPS Anak Sungai Limbah Industri Limbah Pertanian Kelahiran Kematian Pertumbuhan_Populasi Imigrasi Emigrasi Kelahiran Kematian BCODSH BTSSSH BBODSH BBODS BCODS BTSSS BCOD500 FCOD BBODIH BCODIH BTSSIH FBOD BBODIAH BCODIAH BTSSIAH Pemakaian_Air Vol_Limb BBODPH BCODPH BNNO3PH BTSSPH BPO4PH TBCODP TBNNO3P Pengguna_Air TBPO4P BBODIA BCODIA BTSSIA BBODI BTSSI TBTSSI TBTSSP TBTSSLD Mortalitas Emigrasi_Normal Laju_Keb_Lahan_Permukiman Fertilitas Imigrasi_Normal Fr_Permukiman Konversi_LP Fr_LP Lahan_Permukiman Lahan_Pertanian FLPL BTSSHH Air_Buangan BCODHH BBODHH PJH FPH BCODI TBCODH TBTSSH Jml_H FPJH PJIA FPIA Jml_Ind_A FPJIA FPID Jml_Ind_D PJID FPJID TBBODI Lahan_Pertanian TBBODP TBBODH TBCODLD TBCODI Pendapatan Pendapatan_Ekonomi Pert_LGA Pert_Pert Pangsa_Pert_Ind Pert_Ind Pangsa_Pert_LGA Ind COD TSS NNO3 PPO4 NNO3 FLCODK PPO4 FLNNO3K FLPPO4K FKACOD FKANNO3 FKAPPO4 FKABOD BBOD500 TBBODLD BOD LBODK LTSSK FKATSS LKATSS LCODK LKACOD LNNO3K LKAPPO4 LPPO4K LKABOD PBOD PTSS PCOD PNNO3 PPPO4 PTP BODK TSSK CODK NNO3K PPO4K LKANNO3 LGA Pert_PHR Pert Pangsa_Pert_Pert Pangsa_Pert_PHR KABOD KATSS KACOD KANNO3 KAPPO4 PHR Pertambahan_Pendapatan PopBtr Pendidikan Fr_Pemb_Limb Fr_500m Pddk_500m FrPBtr Pddk_Pemb_Limb FLTSSK Populasi Aktivitas_Ekonomi FLBODK Gambar 42 Stock flow diagram model pengendalian pencemaran air Kali Surabaya. 5.8.4 Kondisi Eksisting Model 5.8.4.1 Simulasi Sub-Model Lingkungan