Metode Perbandingan Indeks Kinerja dan Perbandingan Eksponensial

61 Tabel 16 Nilai skala perbandingan Saaty dalam AHP Nilai Skala Keterangan 1 KreteriaAlternatif A sama pentingnya dengan B 3 A sedikit lebih penting dari B 5 A jelas lebih penting dari B 7 A sangat lebih penting dari B 9 A Mutlak lebih penting dari B 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu dari dua nilai yang berdekatan Dalam penilaian menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting. Consistency ratio CR menyatakan ukuran tentang konsisten tidaknya suatu penilaian atau pembobotan perbandingan berpasangan. Pengujian ini diperlukan, karena pada keadaan yang sebenarnya akan terjadi beberapa penyimpangan dari hubungan, sehingga matriks tersebut tidak konsisten sempurna. Hal ini dapat terjadi karena ketidakkonsistenan dalam preferensi seseorang. Keuntungan proses hirarki analitis menurut Marimin 2005 adalah: a. Konsistensi, mampu melacak konsistensi logis dari pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas; b. Sintesis, menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif; c. Pengukuran, mampu memberi suatu skala untuk mengukur hal takwujud dan suatu metode untuk menetapkan prioritas; d. Kompleksitas, mampu memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan yang kompleks; e. Kesatuan, memberikan suatu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk anekaragam persoalan tidak terstruktur; f. Saling Ketergantungan, mampu menangani saling ketergantungan elemen- elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.

2.10 Metode Perbandingan Indeks Kinerja dan Perbandingan Eksponensial

Teknik perbandingan indeks kinerja comparative performance index, CPI merupakan indeks gabungan yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif i berdasarkan beberapa kriteria j Marimin 2005. Formula yang digunakan dalam teknik CPI adalah: 62 A ij = X ij min x 100 X ij min 4 A i + 1.j = X I + 1.j X ij min x 100 I ij = A ij x P j n I i = Σ I ij j = 1 A ij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke – j X ij min = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j A i + 1.j = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke – j X i + 1.j = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke – j P j = bobot kepentingan kriteria ke – j; I ij = indeks alternatif ke-i; I i = indeks gabungan kriteria alternatif ke –i; i = 1, 2, 3,…, n; j = 1, 2, 3,…, m Metode perbandingan eksponensial MPE adalah metode untuk menentukan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria majemuk Eriyatno Sofyar 2007. Tahapan dalam menggunakan MPE adalah : 1 menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, 2 menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, 3 menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria, 4 melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, 5 menghitung skor atau nilai total setiap alternatif, dan 6 menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif Marimin 2005. Penggunaan MPE mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis, karena nilai skor menjadi besar dengan adanya fungsi eksponensial sehingga perbedaan nilai skor lebih nyata. Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam MPE adalah: Total Nilai TN i ∑ = m j TKK ij j RK 1 = 5 Dengan : TN i = Total nilai alternatif ke-i RK ij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan ke-i TKK j = Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKK 0; bulat n = Jumlah pilihan keputusan dan m adalah Jumlah kriteria keputusan Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat. Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. 63

2.11 Model dan Pemodelan Sistem