63
2.11 Model dan Pemodelan Sistem
Model didefinisikan sebagai suatu abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual Eriyatno 2003. Ford 1999 mendefinisikan model sebagai suatu
substitusi dari sistem nyata, sedangkan menurut Grant et al. 1997 model adalah suatu abstraksi atau representasi dari suatu realitas atau sistem nyata. Sistem nyata
adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan atau sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan. Model dapat dikatakan lengkap
jika dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang dikaji. Menurut Hartrisari 2007, model merupakan penyederhanaan sistem. Karena sistem sangat
kompleks, tidak mungkin membuat model yang dapat menggambarkan seluruh proses yang terjadi dalam sistem. Model disusun dan digunakan untuk
memudahkan dalam pengkajian sistem karena sulit dan hampir tidak mungkin untuk bekerja dalam keadaan sebenarnya. Selain itu model merupakan
representasi yang ideal bagi suatu sistem untuk menjelaskan perilaku sistem. Model dapat dikategorikan menurut jenis, dimensi, fungsi, tujuan pokok
pengkajian atau derajat keabstrakannya Eriyatno 2003. Hartrisari 2007 mengelompokkan model dalam dua kategori yaitu model fisik dan model abstrak
atau model mental. Model fisik merupakan miniatur replika dari keadaan sebenarnya sehingga dapat menggambarkan perilaku sistem dengan variabel yang
sama seperti yang digunakan pada sistem nyata. Model abstrak merupakan model yang bukan fisik tetapi dapat menjelaskan kinerja dari sistem. Baik model fisik
maupun model abstrak dapat dibagi lagi menjadi model statis dan model dinamis. Model dinamis memberikan gambaran nilai peubah terhadap perubahan waktu.
Dalam model dinamis, variabel yang tidak berubah dengan waktu disebut ‘parameter’ atau ‘konstanta’. Model statis memberikan informasi tentang peubah
model hanya pada titik tunggal dari waktu Eriyatno 2003. Model statis tidak memperhitungkan waktu yang selalu berubah.
Sistem merupakan kombinasi dari bagian-bagian yang membentuk sebuah kesatuan yang kompleks Eriyatno 2003. Menurut Muhammadi 2001, sistem
adalah keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Marimin 2007
mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian- bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam
suatu lingkungan yang kompleks, sedangkan menurut Hartrisari 2007 sistem
64
adalah gugus atau kumpulan dari komponen yang saling terkait dan terorganisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau gugus tujuan tertentu. Pemodelan sistem
adalah pembentukan rangkaian logika untuk menggambarkan karakteristik sistem tersebut dalam format matematis. Proses pemodelan merupakan proses yang
kreatif, tidak linier, namun harus mematuhi disiplin ilmiah dan pemikiran yang logik serta bersifat iteratif. Prosedur dalam pemodelan adalah menyatakan
kembali permasalahan yang akan diselesaikan sesuai dengan tujuan kajian sistem, menyusun hipotesis, memformulasikan model, menguji serta menganalisis model.
Menurut Muhammadi 2001 pembuatan model berdasarkan konsep berpikir sistem dimulai dengan suatu model mental, kemudian dijabarkan dalam suatu
kerangka konsep, pembuatan diagram sebab akibat, pembuatan diagram alir, simulasi model untuk melihat perilaku, dan akhirnya uji sensitivitas serta analisis
kebijaksanaan.
2.12 Konsep Dasar Sistem Dinamik