data industri yang melakukan pembuangan air limbah industrinya langsung ke Kali Surabaya. Di sepanjang Kali Surabaya terdapat sekitar 36 industri yang
saluran pembuangan limbah cairnya menuju Kali Surabaya. Selain itu juga terdapat industri-industri yang letaknya di luar wilayah Kota Surabaya yang
membuang limbahnya ke Kali Tengah yang akhirnya bermuara ke Kali Surabaya. Jenis industri tersebut terutama adalah industri pulp dan kertas, industri makanan
dan minuman, industri MSG, industri tekstil, industri minyak dan deterjen, dan industri kimia dan metalurgi.
Besarnya potensi beban pencemar dari sumber hotel dapat diperkirakan dengan cara mengalikan emisi BOD, COD atau TSS dengan jumlah hotel. Emisi
BOD, COD atau TSS adalah besarnya BOD, COD atau TSS yang dihasilkan per hotel setiap hari. Pada penelitian ini, perhitungan beban pencemaran dari limbah
hotel yang dibuang ke Kali Surabaya, didasarkan pada data hotel yang melakukan pembuangan air limbah langsung ke Kali Surabaya.
Nilai pencemaran limbah pertanian dari tiap-tiap parameter BOD, COD dan TSS sebagai auxiliary merupakan perkalian antara jumlah limbah pertanian
dibagi pertambahan limbah sebagai laju masukan pada limbah dengan kontribusi pencemar pertanian dan luas area pertanian sebagai konstanta.
5.8.2 Sub-Model Ekonomi
Sub model ekonomi dalam sistem pengendalian pencemaran air Kali Surabaya merupakan bagian pemodelan untuk mengetahui pengaruh variabel-
variabel ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan sektoral, tingkat pendapatan dan jumlah populasi penduduk terhadap keberlanjutan sistem.
Diagram sebab akibat pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap sistem disajikan pada Gambar 38.
Berdasarkan diagram sub model ekonomi Gambar 38, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi dalam model pengendalian pencemaran Kali Surabaya
merupakan akumulasi dari pertumbuhan sektor-sektor ekonomi antara lain pertanian, industri, perdagangan, hotel dan restoran PHR, dan listrik, gas dan air
LGA sebagai dampak turunan dari peningkatan pangsa sektor-sektor tersebut. Pertumbuhan ekonomi tersebut pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan
pendapatan masyarakat. Bentuk diagram alir sub-model ekonomi dalam pengendalian pencemaran air Kali Surabaya disajikan pada Gambar 39.
Pertambahan Pendapatan
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Pertanian
Pertumbuhan Industri
Pertumbuhan Bangunan
+ +
+ +
+ Populasi
Pendapatan Ekonomi
- +
+
+ +
+ Pangsa
Pertumbuhan Bangunan
+
Pangsa Pertumbuhan Listrik,
Gas dan Air +
Pangsa Pertumbuhan Industri
+ Pangsa
Pertumbuhan Pertanian
+
Pertumbuhan Listrik, Gas dan Air
Pangsa Pertumbuhan
Hotel +
Pertumbuhan Hotel
+ +
Gambar 38 Diagram sub model ekonomi pengendalian pencemaran Kali Surabaya.
Aktivitas_Ekonomi Populasi
Pertambahan_Pendapatan Pendapatan
Pendapatan_Ekonomi
Pert_LGA Pert_Pert
Pangsa_Pert_Ind Pert_Ind
Pangsa_Pert_LGA Ind
LGA Pert_PHR
Pert
Pangsa_Pert_Pert Pangsa_Pert_PHR
PHR
Gambar 39 Stock flow diagram sub-model ekonomi.
Keterangan:
Ind = angka pertumbuhan sektor industri
LGA = angka pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih
Pert = angka pertumbuhan sektor pertanian
PHR = angka pertumbuhan sektor perdagangan , hotel dan restoran
Populasi = jumlah penduduk kota surabaya
Pert_Ind = laju pertumbuhan sektor industri
Pert_LGA = laju pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih LGA
Pert_Pert = laju pertumbuhan sektor pertanian Pert_PHR
= laju pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran Pendapatan
= pendapatan ekonomi per kapita Pertambahan_Pendapatan = persen pertambahan pendapatan per kapita
Pangsa_Pert_Ind = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor industri Pangsa_Pert_LGA = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor LGA
Pangsa_Pert_Pert = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor pertanian Pangsa_Pert_PHR = persentase pertambahan pangsa pertumbuhan sektor hotel
Pendapatan_Ekonomi = pendapatan ekonomi per kapita di awal simulasi
Model pengendalian pencemaran Kali Surabaya sub model ekonomi yang telah dirumuskan dapat digunakan dengan bebarapa asumsi yang akan membatasi
keberlakuan model khususnya sub model ekonomi. Asumsi-asumsi tersebut adalah untuk aktivitas ekonomi sebagai auxiliary merupakan penjumlahan dari
kontribusi tiap sektor, seperti listrik, gas dan air LGA, perdagangan, hotel dan restoran PHR, pertanian dan industri sebagai laju masukan dengan kontribusi
masing-masing sektor sebagai konstanta. Pertumbuhan dari tiap-tiap sektor, seperti pertanian, perdagangan, hotel dan restoran PHR, listrik, gas dan air
LGA dan industri sebagai auxiliary besarnya sangat dipengaruhi oleh pangsa pasar dari masing-masing sektor sebagai laju masukan.
5.8.3 Sub-Model Sosial