Kondisi Umum Lokasi Penelitian Bahan dan Alat

70 lokasi pengambilan contoh yang dipilih adalah: 1 Bendung Gunungsari 2.60 km; 2 Jembatan Sepanjang 6.50 km; 3 Karangpilang 8.25 km; 4 Tambangan Bambe 12.00 km; 5 Tambangan Cangkir 15.60 km; dan 6 Jembatan Jrebeng 24.10 km. Penentuan lokasi pengambilan contoh air minum PDAM untuk menentukan kualitas fisik dan kimia air dan memprediksi risiko dampak pencemaran terhadap kesehatan masyarakat juga dilakukan secara purposive sampling berdasarkan jarak dari Karangpilang yang merupakan lokasi intake PDAM. Pengambilan contoh air dilakukan pada setiap stasiun secara komposit tempat yaitu campuran beberapa sampel pada satu aliran dari beberapa titik dengan volume dan waktu yang sama, sehingga dengan metode komposit ini diharapkan dapat mewakili kondisi perairan dari semua strata kedalaman pada masing-masing stasiun pengamatan. Lokasi pengambilan contoh air untuk penentuan kualitas air Kali Surabaya ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7 Lokasi sampling kualitas air Kali Surabaya.

3.2 Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Kali Surabaya memiliki panjang sekitar 41 km mulai dari Dam Mlirip hingga Dam JagirNgagel. Lebar sungai bervariasi 60 hingga 100 meter. Debit air Kali Surabaya bervariasi sepanjang tahun berkisar 20 hingga 100 m 3  detik,      71 sementara berdasarkan data Perum Jasa Tirta, diketahui Debit di Dam Mlirip bervariasi 7 hingga 70 m 3 detik Masduki Apriliani 2008. Kali Surabaya mempunyai beberapa anak sungai utama, yaitu Kali Kedungsumur, Kali Marmoyo, Kali Banjaran, Kali Tengah, dan Kali Kedurus. Anak sungai tersebut merupakan penyumbang pencemaran yang besar yang berasal dari limbah industri, limbah domestik, dan limbah pertanian. Kali Surabaya mempunyai catchment area yang luas, termasuk catchment area anak sungainya. Kali Kedungsumur mempunyai catchment area sekitar 99 km 2 , alirannya berasal dari Watudakon yang melintasi Kali Brantas melalui siphon dan masuk ke Kali Surabaya sekitar 1.5 km setelah Dam Mlirip. Kali Banjaran mengalirkan air dari kawasan perkampungan di daerah Krikilan. Aliran Kali Banjaran ini memasuki Kali Surabaya sekitar 20.5 km setelah Dam Mlirip. Aliran Kali Tengah masuk ke Kali Surabaya sekitar 30 km setelah Dam Mlirip. Kali Tengah merupakan saluran air limbah yang berasal dari beberapa industri di sepanjang Kali Tengah. Aliran air Kali Kedurus masuk ke Kali Surabaya sekitar 39 km setelah Dam Mlirip atau sekitar 170 m setelah Dam Gunungsari. Kali Kedurus merupakan saluran air limbah yang berasal dari rumah tangga di sekitar Kali Kedurus. catchment area Kali Kedurus sekitar 71 km 2 . Penggunaan utama air Kali Surabaya sesuai dengan peruntukannya adalah untuk air baku air minum berdasarkan SK Gubernur Jatim No. 4131987 Kali Surabaya ditetapkan sebagai sungai golongan B. Penggunaan lainnya adalah untuk air industri, irigasi, dan perikanan.

3.3 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh air sungai, contoh air minum PDAM Karang Pilang, NaOH, H 2 SO 4 , Na 2 SO 3 , NH 4 Cl, larutan penyangga borat, H 3 BO 3 , larutan natrium fenolat, larutan NaClO, K 2 Cr 2 O 7 , HgSO 4 , Ag 2 SO 4 , indikator feroin, fero amonium sulfat FeNH 4 2 SO 4 2 .6H 2 O, asam sulfamat, MnCl 2 , KI, larutan standar Na 2 S 2 O 3 , pereaksi Nessler, brusin, larutan NaCl, NaNO 3 , NaNO 2 , akuades, larutan sulfanilamid, larutan N-1- naftil-etilendiamin dihidroklorida, amonium molibdat, SnCl 2 , larutan standar fosfat, indikator fenolptalein, HgNO 3 2 , PbNO 3 2 , dan CdNO 3 2 . 72 Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi: seperangkat peralatan gelas untuk analisis kimia air, van dorn water sampler, coolbox, termometer, pHmeter, konduktometer, quesioner, spektrofotometer, atomic absorption spectrometry AAS, software expert choise, dan software powersim.

3.4 Metode Pengumpulan Data