e Sistem dan Kapasitas Kelembagaan Kelembagaan adalah wadah kerjasama antar stakeholder dalam upaya
pengendalian pencemaran Kali Surabaya. Sistem dan kapasitas kelembagaan pengendalian pencemaran air dimaksudkan untuk mempersiapkan bentuk
kelembagaan yang lebih tepat dalam kaitannya dengan implementasi otonomi daerah.
5.9.1 Penyusunan Skenario
Hasil identifikasi dan penggolongan faktor berdasarkan pengaruhnya dalam pembentukan sistem dianalisis lebih lanjut dengan bantuan pakar untuk
mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada pengendalian pencemaran air Kali Surabaya dalam suatu seri skenario.
Pembentukan skenario didasarkan pada kondisi atau keadaan faktor yang berpengaruh. Kondisi atau keadaan faktor berdasarkan pada identifikasi pakar dan
stakeholders. Berdasarkan alternatif keadaan yang teridentifikasi pada beberapa faktor
yang berpengaruh langsung dalam pengendalian pencemaran air Kali Surabaya dapat diidentifikasi beberapa skenario yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang dengan melakukan kombinasi yang mungkin terjadi antar kondisi faktor tersebut, dengan membuang kombinasi yang tidak sesuai incompatible.
Berdasarkan kombinasi antara kondisi faktor, didapatkan tiga skenario pengendalian pencemaran air Kali Surabaya, yaitu 1 skenario pesimis, 2
skenario moderat, dan 3 skenario optimis. Secara ringkas, penamaan dan susunan skenario disajikan pada Tabel 47.
Untuk mengaitkan skenario yang disusun ke dalam model, dilakukan interpretasi kondisi faktor ke dalam peubah model. Dalam hal ini dilakukan
beberapa perubahan pada peubah tertentu di dalam model, sehingga skenario yang bersangkutan dapat disimulasikan.
Berdasarkan Tabel 47, diketahui bahwa skenario optimis dan skenario moderat merupakan keadaan masa depan yang mungkin terjadi yang
diperhitungkan dengan penuh pertimbangan sesuai dengan keadaan dan kemampuan sumberdaya yang dimiliki, serta yakin bahwa sistem pengelolaan
Kali Surabaya dapat seimbang antara aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.
Tabel 47 Prospektif faktor-faktor kuncipenentu tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem pengelolaan Kali Surabaya
No. Faktor Keadaan State
Pesimis Moderat
Optimis
1. Pertumbuhan
penduduk dan
kesadaran masyarakat
Pertumbuhan penduduk meningkat dan terjadi
penurunan kesadaran masyarakat karena
pengendalian penduduk lewat program KB dan
kegiatan penyuluhan atau sosialisasi Program
Kali Bersih Prokasih tidak berjalan dengan
baik Pertumbuhan
penduduk tetap dan kesadaran
masyarakat meningkat, karena
pengendalian penduduk lewat
program KB dan kegiatan penyuluh-
an atau sosialisasi Prokasih berjalan
cukup optimal Pertumbuhan
penduduk menurun, kesadaran masyara-
kat meningkat tajam, karena pengendalian
penduduk lewat program KB dan
kegiatan penyuluhan atau sosialisasi Pro-
kasih berjalan optimal atau tepat
sasaran
2. Persepsi
masyarakat Persepsi masyarakat
rendah karena kegiatan penyuluhan tidak
didukung SDM dan sarana dan prasarana
yang memadai Persepsi
masyarakat meningkat, akibat
anggaran pemerintah
ditingkatkan untuk pengadaan sarana
dan prasarana penunjang kegiatan
penyuluhan Persepsi masyarakat
meningkat dan kegiatan penyuluhan
berkesinambungan karena adanya upaya
peningkatan kualitas SDM tenaga
penyuluh dan peningkatan
anggaran untuk pengadaan sarana
dan prasarana penunjang kegiatan
penyuluhan tersebut
3. Implementasi
peraturan pengendalian
pencemaran air
Tidak berjalan, karena sosialisasi kebijakan dan
penegakan hukum yang lemah
Berjalan cukup baik, karena
penegakan hukum sudah mulai
berjalan, namun kurang sosialisasi
sehingga tidak berjalan efektif
Berjalan sangat baik, karena kegiatan
sosialisasi terus ditingkatkan dan
didukung oleh aparatur yang cukup
memadai
4. Komitmen
dukungan Pemda
Menurun, karena tidak didukung oleh dana
alokasi khusus yang memadai oleh
Pemerintah Pusat untuk menjalankan tugas
pengelolaan tersebut Meningkat cukup
baik, karena Pemerintah Pusat
memberikan dana alokasi khusus yang
cukup memadai kepada Pemda
Meningkat dengan baik, karena Pemda
menganggap bahwa sungaikali
merupakan SDA yang memiliki
potensi tinggi untuk pengembangan
ekono-mi daerah sehingga merasa
memiliki kewajiban untuk menjaganya
5. Sistem dan
kapasitas kelembagaan
Kurang berjalan, karena lemahnya koordinasi
kelembagaan Berjalan cukup baik
karena koordinasi kelembagaan sudah
berjalan namun kurang efektif
Berjalan dengan baik karena kuatnya
koordinasi kelembagaan terkait
dengan pengelolaan Kali Surabaya
Sumber: Hasil Analisis 2010.
Skenario optimis dan moderat dibangun berdasarkan keadaan state kelima faktor kunci tersebut sudah berjalan dengan skala “cukup baik” untuk skenario
moderat dan skala “baik” untuk skenario optimis dalam pengelolaan Kali Surabaya. Sementara itu, skenario pesimis dibangun atas dasar kondisi saat ini
existing condition, dengan pengertian bahwa walaupun sudah memiliki usaha pengelolaan namun belum mengutamakan faktor-faktor penting yang seharusnya
terlebih dahulu dilakukan sehingga tidak memiliki prospek pengelolaan Kali Surabaya yang berpandangan jauh ke depan. Interpretasi kondisi state faktor-
faktor ke dalam pengelolaan dapat dilihat pada Tabel 48.
5.9.2 Simulasi Skenario