Analisis Status Kualitas Air

76 3.6 Analisis Data 3.6.1 Analisis Fisika dan Kimia Kualitas Air Analisis parameter fisika dan kimia air sungai dan air minum PDAM mengacu pada metode APHA 1998. Hasil analisis kualitas air dari semua lokasi pengambilan contoh dibandingkan dengan Baku Mutu Perairan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

3.6.2 Analisis Status Kualitas Air

Metode yang digunakan untuk menentukan status kualitas air atau indeks mutu lingkungan perairan adalah metode STORET. Pada metode STORET data parameter kualitas air hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu air disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status kualitas air. Kualitas air pada suatu sungai untuk suatu peruntukan air dan parameter-parameter kualitas air yang telah melampaui atau tidak memenuhi syarat baku mutu dapat diketahui dengan metode STORET. Penentuan status kualitas air dengan metode STORET adalah dengan menggunakan sistem nilai dari US-EPA United State - Environmental Protection Agency, dengan mengklasifikasikan kualitas air dalam empat kelas, yaitu : 1 Kelas A : baik sekali, skor = 0  memenuhi baku mutu 2 Kelas B : baik, skor = -1 sd -10  tercemar ringan 3 Kelas C : sedang, skor = -11 sd -30  tercemar sedang 4 Kelas D : buruk, skor ≥ -31  tercemar berat Penentuan status kualitas air dengan metode STORET dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan tabulasi data kualitas air yang memuat semua nilai hasil pengukuran parameter fisika dan kimia pH, DO, COD, BOD, TSS, N-NH 3 , N-NO 3 , P-PO 4 2. Membandingkan nilai minimum, maksimum, dan rata-rata hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air; , dan kadar Hg, Pb, dan Cd sehingga membentuk data dari waktu ke waktu time series data dan mencantumkan nilai maksimum, minimum, dan rata-rata hasil pengukuran masing-masing parameter pada setiap lokasi pengamatan; 77 3. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu hasil pengukuran ≤ baku mutu maka diberi skor 0; 4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran baku mutu, maka diberi skor: Jumlah Contoh Nilai Parameter Fisika Kimia 10 Maksimum Minimum Rata-rata -1 -1 -3 -2 -2 -6 ≥ 10 Maksimum Minimum Rata-rata -2 -2 -6 -4 -4 -12 Jumlah parameter yang digunakan dalam menentukan status mutu air 5. Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status kualitasnya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.

3.6.3 Analisis Beban Pencemaran dan Tingkat Pencemaran