Analisis Beban Pencemaran dan Tingkat Pencemaran

77 3. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu hasil pengukuran ≤ baku mutu maka diberi skor 0; 4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran baku mutu, maka diberi skor: Jumlah Contoh Nilai Parameter Fisika Kimia 10 Maksimum Minimum Rata-rata -1 -1 -3 -2 -2 -6 ≥ 10 Maksimum Minimum Rata-rata -2 -2 -6 -4 -4 -12 Jumlah parameter yang digunakan dalam menentukan status mutu air 5. Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status kualitasnya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.

3.6.3 Analisis Beban Pencemaran dan Tingkat Pencemaran

Analisis beban pencemaran dari berbagai sumber pencemar baik dari effluen air limbah industri, limbah pemukiman, limbah hotel, dan limbah pertanian baik melalui outlet maupun salurananak sungai dilakukan melalui pendekatan Rapid Assessment WHO 1993 dan faktor konversi emisi yang diperoleh dari pustaka. Persamaan yang digunakan untuk menghitung beban pencemaran adalah: BP = Q x C i x f 7 Keterangan: BP = beban pencemaran yang berasal dari sumber kg hari Q = debit air limbah atau air sungai m 3 detik C i P B n i ∑ =1 = konsentrasi parameter ke-i mg liter f = faktor konversi 86.4 Total beban pencemaran dari suatu sumber ditentukan menggunakan persamaan: TBP = Keterangan: TBP = total beban pencemaran yang masuk ke perairan BP = beban pencemaran yang berasal dari sumber tontahun n = jumlah sumber pencemar i = beban limbah sungai ke-i 78 Penentuan tingkat pencemaran air Kali Surabaya relatif terhadap parameter kualitas air yang diijinkan mengacu pada KepMen Lingkungan Hidup Nomor 115 tahun 2003, yaitu menggunakan metode indeks pencemaran IP. Metoda ini dapat langsung menghubungkan tingkat ketercemaran dengan dapat atau tidaknya sungai dipakai untuk penggunaan tertentu dan dengan nilai parameter-parameter tertentu. Pada penelitian ini parameter kualitas air yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran adalah: pH, TSS, DO, BOD, COD, N-NO 3 , N-NO 2 , N-NH 3 , P-PO 4 , kadar Hg, Pb, dan Cd. Penentuan tingkat pencemaran dengan indeks pencemaran IP Sumitomo dan Nemerow dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Memilih parameter-parameter yang jika harga parameter rendah maka kualitas air akan membaik; 2. Memilih konsentrasi parameter baku mutu yang tidak memiliki rentang; 3. Menghitung nilai C i L ij tiap parameter pada setiap lokasi sampling; 4.a. Jika nilai konsentrasi parameter yang menurun menyatakan tingkat pencemaran meningkat, misal DO. Tentukan nilai teoritik atau nilai maksimum C im misal untuk DO, maka C im merupakan nilai DO jenuh; Dalam kasus ini nilai C i L ij hasil pengukuran digantikan oleh nilai C i L ij hasil perhitungan, yaitu : C i L ij baru ij im pengukuran hasil i im L C C C − − = 4.b. Jika nilai baku L ij - untuk C memiliki rentang, maka : i ≤ L ij rata-rata C i L ij baru } { ] [ min rata rata ij ij rata rara ij i L L L C − − − − = - untuk C i L ij rata-rata C i L ij baru } { ] [ max rata rata ij ij rata rara ij i L L L C − − − − = 4.c. Jika dua nilai C i L ij berdekatan dengan nilai acuan 1.0, misal C 1 L 1j = 0.9 dan C 2 L 2j = 1.1 atau perbedaan yang sangat besar, misal C 3 L 3j = 5.0 dan C 4 L 4j = 10.0, maka tingkat kerusakan badan air sulit ditentukan. Cara untuk mengatasi kesulitan ini adalah : 1 Penggunaan nilai C i L ij hasil pengukuran kalau nilai ini 1.0. 2 Penggunaan nilai C i L ij baru jika nilai C i L ij hasil pengukuran 1.0: C i L ij baru = 1.0 + P.logC i L ij hasil pengukuran 79 P adalah konstanta biasanya digunakan nilai 5. 5. Menentukan nilai rata-rata C i L ij R dan nilai maksimum C i L ij M dari keseluruhan C i L ij 2 2 2 R ij i M ij i L C L C + ; 6. Menentukan harga indeks pencemaran IP menggunakan formula: IP = 8 dengan : IP = indeks pencemaran C i = konsentrasi parameter kualitas air i L ij = baku mutu peruntukan air j C i L ij M = nilai maksimum C i L ij C i L ij R = nilai rata-rata C i L RfD I nk ij Evaluasi terhadap nilai indeks pencemaran IP Sumitomo dan Nemerow adalah : ≤ IP ≤ 1.0  memenuhi baku mutu kondisi baik 1.0 IP ≤ 5.0  tercemar ringan 5.0 IP ≤ 10  tercemar sedang IP 10  tercemar berat

3.6.4 Analisis Risiko Dampak Pencemaran Hg, Cd, dan Pb terhadap Kesehatan