sama.
54
Untuk menguji reliabilitas hasil belajar siswa, pada penelitian ini menggunakan rumus KR 20 yaitu:
=
� �−
� −∑ �
Keterangan:
= nilai reliabilitas �
= varians s
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians ∑ = jumlah perkalian p dan q
p = perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar dibanding
jumlah siswa seluruhnya untuk tiap item q
= perbandingan jumlah siswa yang menjawab salah dibanding jumlah siswa seluruhnya untuk tiap item
n = banyaknya item
55
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Soal
Reliabilitas Kriteria
0,90 - 1,00 Sangat tinggi
0,70 - 0,90 Tinggi
0,40 – 0,70
Sedang 0,20
– 0,40 Rendah
0,00 – 0,20
Sangat Rendah
3. Uji Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa
yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan krikteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu
butir soal tersebut membedakanan antara siswa yang menguasai kompetensi
54
Nana Syaodih Sukmana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, cet. 9, h. 229-230.
55
Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 115
dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi.
56
Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:
D =
�
−
�
Keterangan: D = daya pembeda butir
� = banyaknya peserta atas yang menjawab benar � = banyaknya peserta bawah yang menjawab benar
� = banyaknya peserta kelompok atas � = banyaknya peserta kelompok bawah
Sedangkan klasifikasi interpretasi daya pembeda adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Daya Pembeda
Nilai �
Interpretasi
� ≤ 0,00 Sangat jelek
0,00 � ≤ 0,20
Jelek 0,20
� ≤ 0,40 Cukup
0,40 � ≤ 0,70
Baik 0,70
� ≤ 1,00 Sangat baik
57
4. Uji Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
menyelesaikannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadai putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauannya.
58
Untuk itu diperlukan pengujian taraf sukar untuk mengetahui kualitas butir soal tersebut. Taraf kesukaran dapat diukur
dengan rumus berikut:
56
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, cet. 5, h. 273.
57
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi 2, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, cet. 1, h. 228-232
58
Ibid, h. 222.
P =
�
Keterangan: P = taraf kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab bentul Ja = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikan sebagai berikut.:
Soal dengan P 0,00 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang.
Soal dengan P 0,71 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah.
59
I. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu data yang dapat diwujudkan dengan angka yang diperoleh dari lapangan.
Adapun data kuantitatif ini dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan statistik. Sebelum data dianalisis dengan uji-t, terlebih dahulu dilakukan pengujian awal
yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kegiatan penelitian mempunyai distribusi sebaran yang normal atau tidak.
60
Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan program SPSS 22 dengan metode Kolmogorov Smirnov.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
59
Ibid, h. 223-225.
60
Anonim, Uji Normalitas Data, www.buatskripsi.com201102uji-normalitas-data-adalah- statistik.html, 2011, diakses pada 21 Mei 2016 pukul 13.11 WIB.