Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 80.69 dan kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata 73.64.
Perbedaan hasil belajar kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah suatu kebetulan, melainkan faktor perbedaan treatment yang
diberikan guru juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pada kelas eksperimen guru menggunakan media elektronik dalam proses pembelajaran.
Sedangkan pada kelas kontrol, guru hanya menggunakan pembelajaran konvensional.
Hal itu juga telah dibuktikan pada pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa
t
hitung
berada di daerah penerimaan H
1
yaitu t
hitung
t
tabel
atau 2.605 1.996, yang berarti H
ditolak dan H
1
diterima. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan media
elektronik dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media elektronik
memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri Kaliabang Tengah VIII Kota Bekasi.
Hal ini sesuai dengan buku dari
Azhar Arsyad
yang berjudul
Media Pembelajaran
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
66
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan media elektronik, pembelajaran berlangsung dengan baik dan siswa cenderung
aktif. Meskipun awalnya siswa malu-malu untuk mengangkat tangan menjawab pertanyaan guru ataupun ingin bertanya, namun seiring berjalannya pembelajaran
menggunakan media elektronik siswa justru lebih aktif dari sebelumnya. Raut
66
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakata: Rajawali Press, 2016, cet. 13, h. 15-16.
wajah siswa juga menunjukkan perasaan senang ketika belajar IPS dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik pada pembelajaran IPS
membantu guru menyampaikan pelajaran dengan lebih baik dan memudahkan siswa memahami materi pelajaran sehingga hasil belajar yang dihasilkan juga
maksimal. Materi perkembangan teknologi dan masalah sosial yang disajikan menggunakan media elektronik, membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam
pembelajaran serta suasana kelas juga menjadi lebih menyenangkan. Sehingga pada saat mengerjakan tes hasil belajar, siswa mampu mengerjakannya dengan
teliti dan benar karena adanya pemahaman materi dari siswa. Jika siswa aktif dan antusias dalam pembelajaran, maka siswa akan lebih
memahami materi pelajaraan dan kesulitan siswa dalam mempelajari serta memahami materi tersebut berkurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan
meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar IPS pada kelas eksperimen serta nilai rata-rata hasil belajar pada kelas ini lebih besar daripada di kelas kontrol.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa, juga menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik dalam pembelajaran membuat
mereka senang karena lebih menarik, praktis, dan memudahkan mereka dalam mencari informasi. Mereka juga bisa mengetahui informasi perkembangan
teknologi dari negara lain. Beberapa siswa juga mengakui bahwa hasil belajar mereka meningkat setelah menggunakan media elektronik