Tingkat kesesuaian seluruh butir soal dalam satu tes dengan kisi-kisi atau dengan bahan yang akan diteskan menunjukkan tingkat validitas isi. Untuk
melakukan analisis validitas isi diperlukan adanya kisi-kisi tes yang disusun sebelum soal-soal ditulis.
51
Berdasarkan kisi-kisi tes yang telah disusun, pada pengujian validitas ini penguji menggunakan validitas isi dengan
menggunakan rumus korelasi point biserial. �
��
=
� −� �
√
Keterangan: �
�
= angka indeks korelasi point biserial Mp
= rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standard deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
52
Adapun kriteria pengujiannya adalah: Antara 0,800 sampai dengan 1,00
= sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
Antara 0,400 samapai dengan 0,600 = cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah
53
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut
digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama dan relatif
51
Ibid, h. 148.
52
Suharsimi Arikunto, Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi 2, Jakarta: Bumi Aksara,
2012, cet. 1, h. 93.
53
Ibid, h. 89.
sama.
54
Untuk menguji reliabilitas hasil belajar siswa, pada penelitian ini menggunakan rumus KR 20 yaitu:
=
� �−
� −∑ �
Keterangan:
= nilai reliabilitas �
= varians s
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians ∑ = jumlah perkalian p dan q
p = perbandingan jumlah siswa yang menjawab benar dibanding
jumlah siswa seluruhnya untuk tiap item q
= perbandingan jumlah siswa yang menjawab salah dibanding jumlah siswa seluruhnya untuk tiap item
n = banyaknya item
55
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Soal
Reliabilitas Kriteria
0,90 - 1,00 Sangat tinggi
0,70 - 0,90 Tinggi
0,40 – 0,70
Sedang 0,20
– 0,40 Rendah
0,00 – 0,20
Sangat Rendah
3. Uji Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa
yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan krikteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu
butir soal tersebut membedakanan antara siswa yang menguasai kompetensi
54
Nana Syaodih Sukmana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, cet. 9, h. 229-230.
55
Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 115