56 tingkat kesehatan DAS. Kriteria kesehatan DAS diklasifikasi berdasarkan skor
rata-rata seperti Tabel 15. Tabel 14. Pembobotan pada kriteria dan indikator
KriteriaIndikator Bobot
A. Hidrologi
50 1. Koefisien rejim sungai KRS
10 2. Koefisien varian CV
10 3. Indeks penggunaan air IPA
10 4. Indeks koefisien simpanan air KSA
10 5. Indeks debit jenis IDJ
10
B. Erosi
10 Indeks Erosi
10
C. Sedimentasi
10 Kandungan sedimen
10
D. Kualitas air
10 1. Fisik
1 a. Kekeruhan
1 2. Kimia
6 a. pH
1 b. DO
1 c. NO
3
2 d. PO
4
2 e. NO
2
1 3. Biologi
2 a. BOD
2
E. Penutupan Lahan
15 Indeks penutupan lahan permanen IPLM
15
F. Penduduk
5 Kepadatan penduduk
5
TOTAL 100
Tabel 15. Kriteria tingkat kesehatan DAS Kriteria
Skor Rata-rata 1. Buruksakit
150 2. Sedang
150 ≤ DAS 200
3. Baiksehat 200
≤ DAS 250 4. Sangat baik sangat sehat
≥ 250 Pada penentuan keterkaitan karbon sebagai salah satu indikator kesehatan DAS,
dilakukan analisis korelasi antara kesehatan DAS dan karbon pada masing-masing DAS.
57
BAB IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1. Kondisi Geografi dan Klimatologi
Secara umum Pulau Jawa terletak antara 5° 40’ LS sampai 8° 50’ LS dan 105° 10’ BT sampai 114° 40’ BT sehingga sangat dipengaruhi oleh posisi semu
matahari yang berpindah antara 23,5° LU sampai ke 23,5° LS sepanjang tahun yang berakibat timbulnya aktivitas moonson muson. Secara geografis, Pulau
Jawa di sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa, sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Hindia, sebelah barat dibatasi oleh Selat Sunda dan sebelah timur
dibatasi oleh Selat Bali. Pada sisi selatan pulau ini didominasi bentukan pegunungan dan penampakan fisiografis gunung gamping yang memanjang
hingga ke Pulau Bali. Di sisi utara didominasi bentukan alluvial dan marine daerah pantai dengan kondisi kelerengan dari sedang hingga landai.
Di Pulau Jawa terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni sampai September arus angin berasal dari Australia dan tidak
banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak
mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik, sehingga mengakibatkan musim penghujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah
tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober- November.
Rata-rata curah hujan pada musim penghujan dan musim kemarau bergantung pada bulan dan letak stasiun pengamat, berkisar antara 0 – 800 mm
per bulan untuk masing-masing bulan kering dan bulan basah. Besarnya curah hujan tahunan di sepanjang Pulau Jawa-Madura dapat dilihat pada Gambar 13.
Kecepatan angin berkisar antara 1,6 knot sampai 23,3 knot. Suhu rata-rata maksimum berkisar antara 27,7
o
C sampai 34,6
o
C, sedangkan suhu udara minimum berkisar antara 15,3
o
C sampai dengan 30,8
o
C.