Analisis Data Karakteristik Fluks Karbon dari Sungai 1. Tujuan

46

3.3.1.3. Analisis Data

Analisis karbon dari sampel air pada masing-masing sungai untuk setiap pengambilan sampel dianalisis di laboratorium kualitas air. Untuk analisis karbon Sungai Brantas dilakukan di Laboratorium Kualitas Air Dinas Bina Marga Jawa Timur, sedangkan sampel tujuh sungai lainnya dilakukan di Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta I Malang. Meskipun terdapat perbedaan laboratorium, namun prosedur pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan standar baku yang ada. Selain itu juga dilakukan pengecekan silang untuk mengetahui tingkat keakuratan hasil analisis laboratorium dengan memeriksakan sampel karbon pada kedua laboratorium tersebut, dan selanjutnya dibandingkan hasilnya. Analisis karbon berdasarkan metode oksidasi katalis bertemperatur tinggi yaitu dengan Shimadzu TOC 5000 Analyser. Sampel dibakar dengan pembakaran bertemperatur tinggi 680 o C Inoue, 1990; Baum et al., 2007. Ketidakpastian konsentrasi berkisar ± 2-3 dari instrumen tersebut. DIC ditentukan dengan menggunakan analiser yang sama dalam “inorganic carbon” mode dengan detektor infra merah dengan tingkat kesalahan sekitar ± 0,5 Wu et al., 2007. Pembakuan standarisasi DOC dilakukan dengan menggunakan potassium hydrogen petalat C 8 H 5 KO 4, sedangkan untuk DIC standarisasi dengan menggunakan sodium carbonate Na 2 CO 3 and NaHCO 3 . Untuk menghitung fluks karbon, maka konsentrasi karbon dikalikan dengan debit sungai sehingga diketahui fluks karbon pada masing-masing sungai Degen, 1982; Milliman et al., 1984; Cauet and Mackenzie, 1993; Duan, 2000; Wu et al., 2007; Baum et al., 2007; Alkhatib et al., 2007. Ekspor karbon dari masing-masing sungai dihitung dengan berdasarkan luas DAS. Selanjutnya karbon yang terhitung pada masing-masing sungai tersebut dibandingkan dengan sungai-sungai di dunia berdasarkan studi literatur yang ada, sehingga dapat diketahui lebih lanjut. Beberapa metode analisis karbon yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 11. 47 Tabel 11. Metode analisis fluks karbon Metode Sumber Fluks karbon tahunan tonthn Degen, 1982; Milliman et al., 1984; Cauet and Mackenzie, 1993; Duan, 2000; Wu et al., 2007; Baum et al., 2007; Alkhatib et al., 2007 Hubungan karbon dan debit sungai Cauet and Mackenzie, 1993; Duan, 2000; Sachse et al ., 2005; Wu et al., 2007 Variasi karbon per musim seasonal Sachse et al., 2005 Korelasi antar parameter karbon Wu et al., 2007 Hubungan karbon terhadap penduduk Ludwig and Probst, 1996 Hubungan karbon terhadap luas DAS Cai, 2003; Cai et al., 2004 Jebakan karbon Turner et al., 1998; Ittekkot et al., 2000; Chen, 2002, 2004; Crossland et al., 2005 Perpindahan CO 2 dari sungai ke atmosfer Barth and Veizer, 1999; Devol et al., 1987; Frankignoulle et al., 1998; Hamilton et al., 1995; Jarvie, et al., 1997; Jones and Mulholland, 1998; Neal et al., 1998; Raymond et al ., 1997; Brasse, 2002 Hubungan karbon dan indeks kesehatan DAS - Perbandingan dengan karbon fluks sungai-sungai di dunia Kao dan Liu, 1996, 1997; Lyons et al., 2002; Blair et al., 2003; Gomez et al., 2003; Komada et al ., 2004; Alkhatib et al., 2007 Setelah ditemukenali karakteritik fluks karbon dari masing-masing sungai yang ada, selanjutnya dilakukan perbandingan dengan sungai-sungai lain di dunia. Untuk mengendalikan tingkat degradasi lingkungan pada masing-masing DAS, maka disusun manajemen lingkungan dengan berdasarkan konsep pengelolaan DAS. 3.3.2. Pola Kecenderungan dan Watak Hidrologi 3.3.2.1. Tujuan