Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian KebaruanNovelty

13 terbatas. Terlebih kondisi DAS yang memiliki perbedaan karakteristik seperti jumlah penduduk yang besar, penggunaan lahan, industri, geologi, pembangunan sungai dan pengelolaan sungai akan berpengaruh terhadap karakteristik fluks karbon sungai. Karbon sebagai salah satu indikator dari kesehatan suatu DAS belum banyak dilakukan kajian, padahal seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi semuanya berkaitan dengan karbon. Bertitik tolak dari fenomena tersebut maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut : a Bagaimana karakteristik fluks karbon dari delapan sungai utama di Jawa? b Bagaimana trend aliran sungai saat ini? c Indikator apakah yang paling berperan dalam menentukan kesehatan DAS? d Apakah karakteristik fluks karbon sungai dapat dijadikan sebagai indikator degradasi lingkungan?

1.4. Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah: a Mengkaji karakteristik fluks karbon dari sungai-sungai di Jawa. b Mengidentifikasi pola kecenderungan dan watak hidrologi. c Menemukan indikator kesehatan DAS. 14 ` Gambar 2. Perumusan masalah dan keterkaitan antar bahasan Pola Aliran Sungai 8 Sungai Karakteristik DAS Trend dan Watak Hidrologi Fluks karbon 8 Sungai Penduduk Erosi Sedimentasi Kualitas air Tutupan Lahan Hidrologi Data debit sungai Kepada- tan Penduduk Indeks Erosi Laju Sedimen Fisik, Kimia, Bio Tutupan Lahan Permanen Debit Sungai Analisis Komparatif Uji Statistik Mann-Kendall Pola Kecenderungan Debit Tingkat Kesehatan DAS Watak Aliran Analisis TOC-TIC, DOC- DIC, POC-PIC Fluks Karbon Tahunan Hub. Parameter karbon dan Debit Pola musiman Korelasi antar parameter karbon Hub. DOC-DIC vs luas DAS Jebakan karbon dan pCO 2 Hub. DOC dan penduduk Analisis Komparatif Dan Positioning Fluks karbon Sungai di Jawa Debit BAHASAN KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK DAS BAHASAN ALIRAN SUNGAI BAHASAN KARAKTERISTIK FLUKS KARBON BAHASAN UMUM PULAU JAWA Manajemen Lingkungan Teknik Skoring Pembobotan 15

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: • Memberikan kontribusi dalam pemahaman terhadap penelitian karakteristik fluks karbon, khususnya fluks karbon dari sungai-sungai kecil dengan topografi pegunungan dengan jumlah penduduk yang besar seperti di Jawa, mengingat penelitian mengenai hal tersebut masih terbatas. • Membantu para pihak yang terlibat untuk lebih memahami pentingnya fluks karbon sungai dalam konteks neraca karbon. • Memberikan pengetahuan mengenai karakteristik dan perubahan watak hidrologi dari sungai-sungai di Jawa sehingga dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan pengelolaan DAS dan lingkungan hidup.

1.6. KebaruanNovelty

Dalam penelitian ini yang menjadi novelty-nya, adalah : 1.6.1. Kebaruan dari aspek pengungkapan fakta karakteristik fluk karbon sungai- sungai di Jawa yang diyakini sebagai sebagai salah satu kontributor fluks karbon sungai di daerah tropis. Sungai-sungai yang berada di daerah tropis, kepulauan dengan topografi bergunung-gunung serta memiliki jumlah penduduk yang besar diyakini memberikan kontribusi fluks karbon organik dari daratan ke lautan yang lebih besar daripada sungai-sungai di kontinen dalam siklus biogeokimia karbon dunia. 1.6.2. Kebaruan dalam mengenali perubahan trend dan watak hidrologi dari delapan sungai utama di Jawa akibat pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik. Perubahan trend dan watak hidrologi akan berpengaruh terhadap fluks karbon sungai dari daratan ke lautan. Selain itu juga berpengaruh terhadap pasokan air untuk memenuhi berbagai kebutuhan air mengingat ketersediaan air di Jawa sudah kritis sehingga potensi konflik penggunaan air akan semakin lebih berat di masa mendatang. 1.6.3. Pembaruan dalam metode penentuan kesehatan DAS dengan mengkaitkan indikator karbon sungai. Mengingat semua aktivitas penduduk, baik produksi, konsumsi dan distribusi selalu berkaitan dengan karbon maka 16 diperkirakan fluks karbon memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat kesehatan DAS. Terdapat dugaan bahwa semakin besar fluks karbon maka semakin besar pula tingkat kerusakan DAS atau memiliki kesehatan DAS yang rendah. 17

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA