Kelas Eksperimen Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran
71 tersusun dengan rapi dan merupakan satu kesatuan. Semua kelompok dapat
menyusun puzzle dengan benar sesuai dengan kreasinya masing-masing. Tidak didapati hambatan ketika siswa menyusun puzzle tersebut. Tahap bermain dengan
aturan, pada tahap ini siswa diharuskan menuliskan nilai pecahan pada tiap-tiap potongan puzzle yang telah disusun. Jika salah dalam menuliskan nilai pecahan
maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menemukan konsep pecahan senilai. Semua kelompok dapat menuliskan nilai pecahan pada potongan-potongan puzzle
tersebut dengan benar. Setelah masing-masing potongan puzzle diberi nilai, langkah selanjutnya
ialah mengelompokkan potongan-potongan puzzle yang memiliki ukuran yang sama untuk dianalisis. Tahap inilah yang disebut dengan tahap permainan
kesamaan sifat. Awalnya siswa masih belum memahami cara mengelompokkan potongan-potongan puzzle, namun dengan satu contoh yang diberikan guru di
depan kelas siswa mulai memahami cara mengelompokkan potongan-potongan puzzle yang memiliki ukuran yang sama di depan kelas. Langkah selanjutnya
siswa lah yang maju ke depan kelas untuk mengelompokkannya. Setelah pengelompokkan puzzle selesai dilakukan, langkah selanjutnya
ialah membimbing siswa untuk berpikir secara induktif untuk menemukan konsep pecahan senilai. Tahap inilah yang disebut dengan tahap permainan representasi.
Siswa menentukan representasi terhadap konsep pecahan senilai berdasarkan kegiatan yang telah mereka lakukan. Awalnya siswa mengalami kesulitan dalam
menentukan konsep pecahan senilai. Guru bertugas membimbing siswa dengan
72 pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa, supaya siswa dapat menentukan
konsep pecahan senilai. Tahap terakhir dalam pembelajaran berbasis teori belajar Dienes adalah
tahap permainan dengan simbolisasi. Setelah siswa berhasil menentukan representasi terhadap konsep pecahan senilai, langkah selanjutnya ialah membuat
simbol. Matematika
identik dengan
penggunaan simbol.
Untuk mengkomunikasikan suatu konsep khususnya pada pembelajaran matematika
diperlukan suatu simbol. Simbol merupakan gambar, bentuk, atau benda yang mewakili gagasan atau ide. Simbol dalam pengertian ini disebut juga sebagai
rumus. Setelah konsep pecahan senilai berhasil ditemukan oleh siswa, guru
menjelaskan penggunaan konsep tersebut ke dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pecahan senilai. Guru menjelaskan materi cara menentukan
pecahan senilai dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama. Selain itu guru juga memberikan beberapa contoh soal supaya siswa lebih
paham dengan materi tersebut. Setelah guru selesai memberi penjelasan, siswa mencatat materi di bukunya masing-masing. Keantusiasan siswa dalam mengikuti
pembelajaran cukup tinggi. Selama pembelajaran matematika suasana kelas sangat kondusif, seluruh siswa menyimak dan mengikuti setiap tahapan-tahapan
dalam pembelajaran. Pada kegiatan elaborasi, siswa diberi lembar kerja peserta didik LKPD
yang telah disiapkan oleh guru untuk didiskusikan bersama dengan teman
73 sebangkunya. Sebelum diskusi dimulai, guru memberikan penjelasan dalam
mengerjakan LKPD. Saat kegiatan diskusi berlangsung, siswa bekerja sama menyelesaikan soal-soal yang terdapat di LKPD. Setelah waktu berdiskusi selesai,
guru menawarkanmenunjuk siswa untuk maju ke depan kelas untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Kemudian guru dan siswa membahas jawaban yang
benar dari soal LKPD tersebut. Pada kegiatan konfirmasi, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan meluruskan kesalahpahaman. Sebelum kegiatan
penutup, guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang diajarkan pada pertemuan tersebut. Kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan doa. 4.1.1.1.2 Pertemuan kedua
Pada kelas eksperimen, pertemuan kedua dilakukan pada pukul 07.00- 08.10 WIB 2 jam pelajaran. Materi yang diajarkan yaitu pecahan senilai
indikator ketiga. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan dimulai dengan berdoa
kemudian presensi. Kemudian guru mengondisikan siswa agar siap memulai pembelajaran. Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Sebelum memulai pembelajaran guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang lalu, supaya siswa dapat mengingat kembali materi
yang lalu. Guru menjelaskan dengan metode ceramah cara menyederhanakan
pecahan dengan membagi pembilang dengan penyebut dengan angka yang sama.
74 Siswa kemudian diberi kesempatan untuk mencatat materi yang telah dijelaskan
oleh guru. Guru mengelompokkan siswa ke dalam 5 kelompok dan masing- masing kelompok diberi sebuah amplop yang berisikan soal dan jawaban yang
terbuat dari kartu-kartu pecahan. Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tata cara permainan yang hendak dilakukan. Siswa harus menyimak
baik-baik penjelasan yang diberikan guru supaya dapat melaksanakan permainan dengan benar. Dalam permainan itu siswa disuruh untuk memasangkan kartu soal
dengan kartu jawaban yang memiliki nilai yang sama memasangkan dengan pecahan-pecahan senilai. Siswa berlomba untuk menyusun kartu-kartu tersebut
dan menuliskan hasilnya pada amplop. Kelompok yang tercepat dan benar dalam menyusun kartu mendapatkan penghargaan.
Setelah permainan menyusun kartu selesai dilaksanakan, guru bersama siswa mengoreksi jawaban. Kelompok yang ditunjuk guru untuk menjawab
pertanyaan harus memiliki alasan atas pemasangan kartu-kartu tersebut. Kegiatan tersebut sekaligus digunakan untuk konfirmasi. Di akhir pembelajaran siswa
diberi soal evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang disampaikan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa.