69 kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Berikut ini merupakan
gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol.
4.1.1.1 Kelas Eksperimen
Pada kelas eksperimen kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Maret
2016 dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran 3 x 35 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35
menit. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis teori belajar Dienes. Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan pada
pertemuan pertama, siswa diberikan waktu 1 x 35 menit untuk mengerjakan soal tes awal berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Pemberian tes awal ini bertujuan
untuk mengukur kemampuan awal siswa di kelas tersebut untuk kemudian dibandingkan dengan kelas kontrol. Penelitian diakhiri dengan pemberian soal tes
akhir. Pelaksanaan tes akhir dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ditutup. Hasil tes akhir inilah yang disebut dengan hasil belajar
siswa. 4.1.1.1.1 Pertemuan pertama
Pada kelas eksperimen, pertemuan pertama dilakukan pada pukul 07.35- 09.20 WIB 3 jam pelajaran. Materi yang diajarkan yaitu pecahan senilai
indikator pembelajaran pertama dan kedua. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan
dimulai dengan berdoa kemudian presensi. Kemudian guru dan siswa
70 melaksanakan apersepsi. Kegiatan apersepsi dilakukan untuk membangkitkan
semangat siswa dan mengantarkannya pada materi pembelajaran. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai arti
pecahan senilai untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang konsep pecahan senilai. Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran berbasis
teori belajar Dienes. Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil dengan jumlah anggota masing-masing kelompok 2-3 siswa. Setiap kelompok
diberi sebuah amplop yang berisikan potongan-potongan puzzle untuk disusun. Setiap siswa harus menyimak baik-baik penjelasan guru mengenai langkah-
langkah yang harus dilakukan sebelum menyusun puzzle. Guru dalam pembelajaran ini berperan sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa. Siswa
sebisa mungkin dapat menemukan konsep dari pecahan senilai melalui kegiatan ini.
Pembelajaran berbasis teori belajar Dienes terdapat 5 tahapan bermain yang harus dilalui oleh siswa. Tahapan tersebut meliputi 1 tahap bermain bebas,
2 tahap bermain dengan aturan, 3 tahap permainan kesamaan sifat, 4 tahap permainan representasi, dan 5 tahap permainan dengan simbolisasi.
Keseluruhan tahapan tersebut harus dilalui siswa untuk dapat menemukan konsep pecahan senilai.
Tahap bermain bebas, pada tahap ini siswa dibebaskan untuk menyusun puzzle sesuai dengan kreasi masing-masing siswa asalkan puzzle tersebut dapat