108 µ
2
= nilai hasil belajar kelas kontrol.
2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini yaitu α = 0, 05.
3 Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar siswa menggunakan one samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21.
4 Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji di atas yaitu Ho diterima jika t
hitung
≤ t
tabel
dan Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
Sugiyono, 2013: 261.
5 Hitungan
Penghitungan menggunakan one samples t test dengan bantuan aplikasi SPSS versi 21. Hasil analisis uji t dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.25 Hasil Uji Keefektifan Model Terhadap Nilai Tes Akhir
Test Value = 54,52 T
Df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper Eksperimen
1,499 23
,147 3,605
-1,37 8,58
6 Simpulan Berdasarkan Tabel 4.25, dapat diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 1,499. Nilai t
tabel
dengan df = 23 dan taraf signifikansi 0,025 uji 2 sisi yaitu 2,069 Priyatno, 2010: 112. Oleh karena nilai t
hitung
t
tabel
1,499 2,069,
109 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan pembelajaran
berbasis teori belajar Dienes tidak efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada materi pecahan senilai.
4.2 Pembahasan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuktikan ada atau tidaknya perbedaan aktivitas dan hasil belajar matematika materi Pecahan Senilai pada
siswa kelas IV SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal antara pembelajaran yang menggunakan teori belajar Dienes dan yang menggunakan model konvensional.
Selain itu, untuk membuktikan apakah pembelajaran berbasis teori belajar Dienes efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV pada materi pecahan
senilai. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji
prasyarat instrumen. Uji prasyarat instrumen meliputi uji validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal. Untuk mengetahui hasil uji prasyarat
instrumen, peneliti melakukan uji coba. Setelah uji coba dilaksanakan, diperoleh instrumen penelitian yang telah memenuhi syarat. Instrumen penelitian terdiri dari
20 butir soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Instrumen tersebut kemudian digunakan untuk tes awal dan akhir.
Tes awal dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelas yang akan dijadikan sebagai
objek penelitian. Data nilai tes awal yang telah diperoleh, diuji kesamaan rata- ratanya dengan menggunakan independent sample t test. Diperoleh t
hitung
sebesar 1,464, sedangkan harga t
tabel
dengan α = 0,025 uji 2 sisi dan df = 46 yaitu 2,013
110 Priyatno, 2010: 35-7. Oleh karena t
hitung
t
tabel
1,464 2,013 dan signifikansi 0,05 0,150 0,05, sehingga dapat dinyatakan tidak ada perbedaan kemampuan
awal yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain, kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama, dan penelitian bisa
dilaksanakan. Dalam penelitian ini, proses pembelajaran dilaksanakan selama dua
pertemuan. Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis teori belajar Dienes sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, peneliti mengadakan tes akhir di kedua kelas. Data aktivitas dan hasil belajar
siswa kemudian dianalisis hingga diperoleh hasil pengujian hipotesis. Berikut ini merupakan ulasan mengenai uji hipotesis kedua variabel.
4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar yang akan diuji hipotesisnya merupakan gabungan dari nilai aktivitas selama dua pertemuan. Persentase aktivitas belajar siswa pada kelas
kontrol di pertemuan pertama sebesar 51,79 kategori tinggi dan di pertemuan kedua sebesar 55,03 kategori tinggi sehingga rata-rata aktivitas di kelas
kontrol selama dua pertemuan yaitu 53,41 yang tergolong dalam kategori tinggi. Sedangkan persentase aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen di pertemuan
pertama sebesar 71,13 kategori tinggi dan di pertemuan kedua sebesar 69,20 kategori tinggi sehingga rata-rata aktivitas di kelas eksperimen selama dua
pertemuan yaitu 70,17 yang tergolong dalam kategori tinggi.
111 Data rata-rata aktivitas kelas eksperimen dan kontrol yang telah diperoleh
kemudian diuji hipotesisnya. Untuk menentukan rumus yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat
analisis meliputi uji normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data aktivitas belajar siswa berdistribusi
normal dan homogen. Oleh karena itu, uji hipotesis perbedaan menggunakan independent samples t test. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis nilai aktivitas
siswa, diperoleh nilai t
hitung
sebesar 11,041 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t
hitung
t
tabel
11,041 2,015 dan nilai signifikansi 0,05 0,000 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas
belajar matematika materi Pecahan Senilai pada siswa kelas IV SDN Pesurungan Lor 1 Kota Tegal antara yang menggunakan pembelajaran berbasis teori belajar
Dienes dan yang menggunakan model konvensional. Selanjutnya, untuk menguji keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar
Dienes terhadap aktivitas belajar matematika materi Pecahan Senilai, peneliti menggunakan analisis secara empiris dan statistik. Berdasarkan hasil
penghitungan tingkat keefektifan pembelajaran berbasis teori belajar Dienes secara empiris, diperoleh hasil positif yaitu 16,75. Artinya, secara empiris
pembelajaran berbasis teori belajar Dienes efektif terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan one sample t test uji pihak kanan juga dilakukan pada rata-rata aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil uji
t diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 7,416 dan nilai signifikansi sebesar 0,000.