24
pembelajaran yang dapat membuat siswa untuk aktif. Pembelajaran Berbasis Teori Belajar Dienes dapat mengefektifkan aktivitas belajar siswa.
2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Setiap manusia secara psikologis mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula anak seusia sekolah dasar. Satu hal yang tidak boleh
dilupakan oleh guru SD yakni guru hendaknya memahami karakteristik siswa yang akan diajarnya. Rifa‟i 2012: 3 mengatakan bahwa “Karakteristik dan
perilaku yang diperoleh siswa sebelum mengikuti pembelajaran baru umumnya akan mempengaruhi kesiapan belajar dan cara-
cara mereka belajar.” Masa usia dini merupakan masa yang pendek namun merupakan masa terpenting bagi
kehidupan seseorang. Pada masa ini, seluruh potensi yang dimiliki anak perlu dikembangkan secara optimal. Hal tersebut bisa tercapai apabila guru mampu
memahami karakteristik siswa SD dengan baik. Siswa sekolah dasar mengalami masa transisi dari sekolah taman kanak-
kanak TK ke sekolah dasar. Jelas karakter siswa kelas rendah 1-3 berbeda dengan siswa kelas tinggi 4-6. Tahap periode perkembangan ini berkaitan
dengan tahapan perkembangan kognitif siswa pada setiap kelompok umurnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Piaget 1950 yang menyatakan bahwa
setiap tahapan perkembangan kognitif tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda secara garis besarnya dikelompokkan menjadi empat tahap Susanto
2013: 77, yaitu : 1 Tahap sensori motor usia 0-2 tahun, pada tahap ini anak belum
memasuki usia sekolah.
25
2 Tahap pra-operasional 2-7 tahun, pada tahap ini kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Siswa suka meniru perilaku orang lain.
Perilaku yang ditiru terutama perilaku orang lain khususnya orang tua dan guru yang pernah ia lihat ketika orang lain merespon terhadap perilaku
orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Siswa mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula
mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif. 3 Tahap operasional konkret 7-11 tahun, pada tahap ini siswa sudah mulai
memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah; mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa
golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Selain itu, siswa sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa
yang konkret. 4 Tahap operasional formal 11-15 tahun, pada tahap ini siswa sudah
menginjak usia remaja, perkembangan kognitif siswa pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif
baik secara simultan serentak maupun berurutan. Misalnya kapasitas merumuskan hipotesis, dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Prinsip
abstrak inilah yang membuat siswa mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak seperti agama dan matematika.
Berdasarkan teori Piaget tersebut, siswa usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, dimana siswa sudah mampu mengoperasionalkan
berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret dan belum bisa
26
berpikir secara abstrak. Hal ini yang menyebabkan sulitnya membelajarkan materi pecahan senilai pada siswa kelas IV SD karena materi tersebut bersifat abstrak.
Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk membelajarkan materi tersebut agar materi tersebut dapat tersampaikan dengan baik sehingga
membawa dampak yang baik pada aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika.
Menurut Sumantri dan Syaodih 2008: 6.3-4, karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar terbagi menjadi empat macam yaitu senang bermain,
bergerak, bekerja secara kelompok, dan memeragakan sesuatu secara langsung Herlina, 2015.
Karakterisitk pertama siswa sekolah dasar, yaitu senang bermain. Guru harus menyajikan pembelajaran yang bermuatan permainan. Permainan dalam
proses pembelajaran dapat menarik minat siswa untuk memperhatikan dan memahami materi pelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih
bermakna bagi siswa. Karakteristik kedua siswa sekolah dasar, yaitu senang bergerak. Tidak
seperti orang dewasa yang dapat duduk berjam-jam, siswa sekolah dasar dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru dituntut
untuk merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Karakteristik ketiga siswa sekolah dasar, yaitu senang bekerja dalam kelompok. Melalui pembelajaran seperti ini, diharapkan siswa dapat berbaur
dengan kelompoknya dan belajar bagaimana bersosialisasi dengan individu