31
berbagai keterampilan kebahasaan, tidak terkecuali keterampilan membaca khususnya keterampilan membaca bahasa Jerman.
5. Hakikat Keterampilan Membaca
Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang diperoleh dari proses belajar. Adapun proses belajar pembentukan kemampuan membaca peserta
didik berlangsung didalam proses belajar mengajar di sekolah. Terkait dengan hal tersebut, maka tingkat kemampuan membaca sebagai output pelaksanaan program
membaca dapat diukur. Pengukuran tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif peserta didik dalam memahami isi
atau informasi yang terdapat dalam bacaan dan melalui tes kemampuan membaca tersebut, maka akan diketahui tingkat pemahaman seseorang terhadap suatu
bacaan yang bersifat reseptif. Dalam suatu pembelajaran bahasa asing yang diberikan kepada peserta
didik membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca peserta didik akan lebih mampu menguasai
materi pembelajaran yang disampaikan. Lado 1976: 132 menyatakan bahwa membaca ialah memahami pola-
pola bahasa dari gambaran tulisannya. Hal tersebut dipahami berdasarkan kesalahan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik saat mempelajari bahasa
asing. Lado beranggapan bahwa terkadang terjadi kontradiksi dalam pembelajaran membaca dalam bahasa asing. Bahwa simbol tertulis yang dimiliki bahasa asing
32
atau bahasa kedua belum tentu dapat dimengerti oleh peserta didik, sehingga memberikan pola pelafalan yang salah. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
pola-pola dalam gambaran dianggap penting. Gambaran tertulis yang dimaksud dalam hal ini adalah wacana tertulis yang terdiri dari kumpulan kata dan huruf
pembentuk kata. Hodgson 1990: 8 mendefinisikan membaca adalah suatu proses yang
menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui baik secara tersirat maupun tersurat. Hodgson menekankan inti dari kegiatan membaca yang merupakan proses penerimaan sebuah pesan melalui
tulisan. Jika pesan itu tidak tersampaikan, maka proses membaca tadi tidak terlaksana dengan baik.
Menurut Somadyo 2011: 1 membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan memahami makna yang terkandung dalam bahan tertulis.
Lebih lanjut dikatakan bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh
penulis. Burns, Roe dan Ross dalam Wahyuni, 2012: 33 proses kegiatan
membaca meliputi: 1 mengamati simbol-simbol tulisan, 2 menginterprestasi apa yang diamati, 3 mengikuti aturan yang bersifat linier baris kata-kata yang
tertulis, 4 menghubungkan kata-kata dan makna dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunya, 5 membuat inferensi dan evaluasi materi yang
33
dibaca, 6 membangun asosiasi dan 7 menyikapi secara personal kegiatan atau tugas membaca sesuai dengan interesnya.
Dari definisi-definisi tersebut, terdapat beraneka ragam batasan mengenai membaca, semua memberi penekanan yang sama yaitu perihal memahami isi
bacaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan memahami suatu bacaan yang berisi pesan atau informasi tertulis yang
disampaikan penulis kepada pembaca dan yang dimaksud dengan kemampuan membaca adalah kemampuan memahami isi, informasi atau pesan yang
terkandung di dalam bacaan. Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
proses membaca adalah proses interaksi, yang melibatkan keseluruhan pribadi pembaca, dan didukung oleh panca indera sebagai faktor yang terpenting dalam
membaca. Proses membaca juga merupakan proses komunikasi antara pembaca dan penulis, agar ide, gagasan, pemikiran, fakta, pesan-pesan atau informasi dari
penulis dapat dipahami.
6. Kriteria Penilaian Keaktifan Peserta Didik