Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

35 kelompokdiskusi, dan 3 Indikator C: Peserta didik menyampaikan informasi pendapatjawaban. Peserta didik dinyatakan aktif pada indikator A, apabila peserta didik mengajukan pertanyaan lebih dari 3 kali dalam sekali tatap muka. Jika kurang dari 3 maka dinyatakan kurang aktif, dan jika peserta didik tidak bertanya sama sekali maka ia dianggap tidak aktif. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan materi pelajaran. Peserta didik dinyatakan aktif pada indikator B, apabila peserta didik dapat saling bekerjasama dengan teman kelompoknya. Jika kurang dapat bekerjasama maka dinyatakan kurang aktif, dan jika peserta didik tidak bekerjasama dengan teman kelompoknya maka dinyatakan tidak aktif. Peserta didik dinyatakan aktif pada indikator C, apabila peserta didik menyampaikan informasipendapatjawaban dari pertanyaan yang diajukan guru lebih dari 3 kali. Jika kurang dari 3 maka ia dinyatakan kurang aktif, dan apabila tidak menjawab sama sekali maka ia dinyatakan tidak aktif.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dilakukan oleh Angan Ambisasi 2006 dengan judul “Keefektifan Penggunaan Metode Kooperatif Group Investigation dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik SMA N 1 Sedayu”. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan penggunaan 36 metode pembelajaran Group Investigation untuk keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik di SMA N 1 Sedayu. Variabel penelitian ini meliputi veriabel bebas, yaitu metode Group Investigation dan variabel terikatnya yaitu keterampilan berbicara bahasa Jerman. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Sedayu yang berjumlah 349 orang. Pengambilan sampel menggunakan random sampling, diperoleh kelas XII IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 peserta didik dan kelas XII IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 pesera didik. Pengambilan data menggunakan tes berbicara bahasa Jerman yang berupa pre- dan post-test. Analisis data penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa t hitung 2,409 lebih besar dari t tabel 1,999 dengan taraf signifikansi ɑ 0,05 dengan df sebesar 62. Rerata kelompok eksperimen 14,78 lebih tinggi daripada kelompok kelas kontrol 11,83. Dengan pencapaian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Group Investigation lebih efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Penelitian tersebut dianggap relevan dengan judul Keefektifan Penggunaan Metode Kooperatif Group Investigation dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik SMA N 1 Sedayu dikarenakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang lebih menekankan pada efektif atau tidaknya penggunaan metode Group Investigation pada peserta didik pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman. Penggunaan 37 metode ini lebih menuntut keaktifan peserta didik yang diharuskan juga untuk mengikuti tahapan metode pembelajaran GI. Berbeda dengan penelitian oleh Angan Ambisasi, peneliti ini menggunakan penelitian jenis penelitian tindakan kelas, tetapi masih menggunakan metode yang sama yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation . Tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi peserta didik melalui metode Group Investigation . Peneliti memilih SMA Negeri 1 Imogiri Bantul sebagai objek penelitian, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X 7 yang berjumlah 26 orang.

C. Kerangka Pikir