Siklus I Siklus II

45 bahwa keterampilan membaca bahasa Jerman di kelas tersebut masih sangat kurang. Objek penelitiannya adalah keterampilan membaca pembelajaran bahasa Jerman dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dimakhsudkan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan yang dilakukan serta untuk memperbaiki kondisi pembelajaran sebelumnya yang dirasa masih kurang. Praktik pembelajaran dibagi menjadi dua siklus, yaitu 1 siklus I dan 2 siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan tindakan Planning, Pelaksanaan tindakan Action, Pengamatan Observation, dan Refleksi Reflecting disingkat PAOR Prastowo, 2011: 242. Keempat tahapan yang terkait tersebut masuk dalam satu kesatuan siklus.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Planning Kegiatan yang perlu dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut. 1 Peneliti bersama kolaborator berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan keaktifan atau partisipasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. 46 2 Merancang pelaksanaan pemecahan masalah berupa perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. 3 Membuat instrumen penelitian. b. Pelaksanaan Tindakan Action Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat. Tindakan yang dilakukan adalah dengan penggunaan salah satu metode dalam pembelajaran bahasa Jerman. c. Pengamatan Observation Tahap ketiga yaitu kegiatan observasi yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan. Observasi yaitu upaya mengamati untuk mengetahui jalannya tindakan selama proses pembelajaran. Pendidik dan peneliti dalam hal ini, mengamati bagaimana proses peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. d. Refleksi Reflecting Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas adalah refleksi. Refleksi yaitu upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah diberikan. Kegiatan refleksi ini setelah tindakan diberikan pada peserta 47 didik dengan mempertimbangkan hasil observasi, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan rancangan tindakan berikutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali lagi ke langkah semula. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi yang tidak lain adalah evaluasi.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Planning Kegiatan yang perlu dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut. 1 Peneliti bersama kolaborator berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan keaktifan atau partisipasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. 2 Merancang pelaksanaan pemecahan masalah berupa perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.’ 3 Membuat instrumen penelitian. b. Pelaksanaan Tindakan Action Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan 48 perencanaan yang sudah dibuat. Tindakan yang dilakukan adalah dengan penggunaan salah satu dalam pembelajaran bahasa Jerman. c. Pengamatan Observation Tahap ketiga yaitu kegiatan observasi yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan. Observasi yaitu upaya mengamati untuk mengetahui jalannya tindakan selama proses pembelajaran. Pendidik dan peneliti dalam hal ini, mengamati bagaimana proses peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. d. Refleksi Reflecting Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas adalah refleksi. Refleksi yaitu upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah diberikan. Kegiatan refleksi ini setelah tindakan diberikan pada peserta didik dengan mempertimbangkan hasil observasi, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan rancangan tindakan berikutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali lagi kelangkah semula. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi yang tidak lain adalah evaluasi.

D. Instrumen Penelitian