Komponen daya dukung sosial TWA Cimanggu

masih ditoleransi? dan 4 Trade off apa yang dapat dilakukan diantara tujuan pengelolaan yang telah dibuat? Berdasarkan kajian tersebut ada beberapa komponen yang perlu diidentifikasi dan dielaborasi sebagai bahan untuk menentukan daya dukung sosial TWA Cimanggu. Beberapa komponen tersebut antara lain adalah berhubungan dengan karakteristik dan motivasi pengunjung, produk wisata yang dijual, preferensi dan pengalaman pengunjung, pengelolaan oleh manajemen dan komponen-komponen yang berperan untuk mencapai tujuan manajemen. Pada sub bab sebelumnya telah dibahas mengenai karakteristik pengunjung yang terdiri dari jumlah pengunjung, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, motivasi berkunjung dan komponen-komponen yang menentukan kepuasan berkunjung. Pada bagian ini akan dibahas mengenai persepsi pengunjung terhadap lingkungan, tingkat kepadatan, dan produk wisata.

a. Tingkat Kepedulian Pengunjung terhadap Lingkungan

Tingkat kepedulian pengunjung terhadap lingkungan kawasan wisata merupakan faktor penting yang dapat menyebabkan keberlanjutan kawasan wisata. Faktor-faktor penting yang telah disampaikan pada Tabel 12 merupakan isu lingkungan yang dapat berperan kepada peningkatan kepuasan pengunjung. Berdasarkan faktor penting tersebut pengunjung mengidentifikasi permasalahan- permasalahan yang terjadi di TWA Cimanggu. Ada beberapa faktor yang menjadi perhatian responden antara lain: sampah, kesediaan air, polusi udara, polusi air, polusi suara, kerusakan hutan, longsor, bangunan kawasan hutan, kehilangan keanekaragaman hayati dan populasi hewan yang dilindungi. Hasil survey menunjukkan bahwa menurut pengunjung permasalahan sampah menjadi permasalahan utama 63,6 dan yang kedua adalah polusi air 47,7. Secara rinci urutan permasalahan lingkungan seperti pada Tabel 12. Berdasarkan data tersebut maka pengelola perlu melakukan identifikasi permasalahan tersebut dilapangan sebagai tindakan preventif permasalahan yang mungkin muncul yang dapat mengurangi tingkat kepuasaan pengunjung. Sehingga pengelola dapat mengembangkan strategi meminimisasi dampak yang mungkin akan terjadi dikemudian hari. Tabel 12. Permasalahan lingkungan di TWACimanggu menurut pengunjung TWA Cimanggu No Permasalahan Persentase 1 Sampah 63,6 2 Polusi Air 47,7 3 Kesediaan Air 34,1 4 Bangunan di kawasan hutan 31,8 5 Kehilangan keanekaragaman hayati 31,8 6 Kerusakan hutan 25 7 Populasi hewan dilindungi 22,7 8 Longsor 18,2 9 Polusi suara 9,1 10 Polusi udara 6,8 Catatan: Persentase menunjukkan jumlah responden n = 132 orang

b. Kesediaan membayar untuk lingkungan

Motivasi dan tingkat kepedulian pengunjung terhadap lingkungan merupakan faktor yang berperan terhadap keberlanjutan tujuan wisata. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah kesediaan membayar lebih untuk kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Pembayaran melalui pertambahan nilai uang yang harus dibayar berupa pajak untuk pelestarian. Kesediaan membayar ditanyakan kepada responden dan dari hasil survey menunjukkan bahwa 100 responden bersedia membayar lebih dari harga tiket untuk pelestarian lingkungan dengan besaran seperti pada Tabel 13. Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa kesediaan membayar tambahan pajak untuk perlindungan lingkungan masih rendah hanya 1- 5 dari harga tiket masuk 45,5, hal tersebut sesuai dengan persepsi siapa yang mempunyai tanggung jawab terbesar dalam pelestarian dan pengelolaan TWA Cimanggu. Tabel 13. Kesedian pengunjung membayar pajak tambahan untuk pelestarian lingkungan Kesediaan membayar tambahan pajak untuk perlindungan lingkungan Persentase dari tiket 1-5 5-10 10-25 25-50 50-75 75-100 100 Persentase Responden 45,5 25 6,8 15,9 4,5 2,3 Catatan: Persentase menunjukkan jumlah responden n = 132 orang