Tingkat kepuasan wisatawan dan kinerja elemen kunci

disukai dan tidak disukai ketika berkunjung ke TWA Cimanggu, Hal penting yang perlu dilakukan oleh pengelola TWA Cimanggu, jumlah pengunjung, jumlah pengunjung yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Responden diminta melakukan penilaian dengan mengelompokan kedalam 3 tiga kategori yaitu: kelompok 1 apabila tidak bermasalah, kelompok 2 bermasalah dan kelompok 3 sangat bermasalah. Dalam pengukuran ini juga responden diminta melakukan penilaian tingkat kepadatan pengunjung dalam 9 kategori mulai -4 yaitu sangat tidak dapat diterima sampai +4 sangat dapat diterima. Pengukuran tingkat kepuasan wisatawan dianalisis dengan statistik deskriptif, customer satisfaction index, dan importance-performance analysis. Analisis deskripsi digunakan untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan kunjungan responden ke TWA Cimanggu. Importance-performance analysis digunakan untuk memetakan hubungan antara kepentingan dengan kinerja dari masing-masing atribut tersebut, agar dapat menganalisis tingkat kepuasan responden secara keseluruhan. Importance-performance analysis Terdiri dari dua komponen yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan gap. Dengan analisis kuadran dapat diketahui respon responden terhadap atribut yang diplotkan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja atribut tersebut. Sedangkan analisis kesenjangan digunakan untuk melihat kesenjangan antara kinerja suatu atribut dengan harapan konsumen terhadap atribut tersebut. Tahapan pertama untuk analisis kuadran adalah menghitung rata-rata penilaian kepetingan dan kinerja untuk setiap atribut dengan rumus: n Xi Xi k i    1 n Yi Yi k i    1 Dimana: Xi = Bobot rata-rata tingkat penilaian kinerja atribut ke-i Yi = Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan atribut ke-i n = jumlah responden tahap kedua adalah menghitung rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja untuk keseluruhan atribut dengan rumus: n Xi Xi k i    1 n Yi Yi k i    1 Dimana: Xi = Nilai rata-rata kinerja atribut ke-i Yi = Nilai rata-rata kepentingan ke-i n = jumlah responden Hasil perhitungan tersebut kemudian diplotkan dalam diagram kartesius seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 8. Kuadran Importance-performance analysis Diagram ini terdiri dari empat kuadran: Kuadran I Prioritas Utama, memuat atribut-atribut wisata yang dianggap penting oleh wisatawan tetapi kenyataannya atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan harapan pengunjung. Tingkat kinerja dari atribut lebih rendah daripada tingkat harapan pengunjung terhadap atribut tersebut. Atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini harus lebih ditingkatkan lagi kinerjanya agar dapat memuaskan pengunjung. Kuadran II pertahankan prestasi, atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini menunjukkan bahwa atribut tersebut penting dan memiliki kinerja yang tinggi. Atribut ini perlu dipertahankan untuk waktu selanjutnya. Kuadran III Prioritas Rendah, atribut yang terdapat pada kuadran ini dianggap kurang penting oleh pengunjung dan kenyataannya kinerjanya tidak terlalu baik. Peningkatan terhadap atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yan dirasakan oleh pengunjung sangat kecil. Kuadran IV Berlebihan, memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung dan dirasakan terlalu berlebihan. Peningkatan kinerja pada atribut-atribut yang terdapat pada kuadran ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber dayaSupranto 2001. CSI Customer Satisfaction Index digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut produkjasa. Menurut Aritonang 2005, untuk mengetahui besar CSI maka dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Menentukan Mean Importance Score MIS. Nilai ini berasal dari rata-rata kepentingan tiap konsumen. n Yi MIS n i    1 Dimana : n = jumlah pengunjung Yi = nilai kepentingan atribut Y ke-i 2. Membuat Weight Factors WF. Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.    p i MISi MISi WF 1 x 100 3. Membuat Weight Score WS. Bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat kepuasan Mean Satifaction Score. WSi = WFi X MSS 4. Menentukan Customer Satifaction Index HS WSi CSI p i    1 X 100 Dimana : p = atribut kepentingan ke-p HS = Highest Scale skala maksimum yang digunakan Pada umumnya, bilai nilai CSI diatas 50 dapat dikatakan bahwa pengunjung sudah merasa puas sebaliknya bila nilai CSI dibawah 50 pengunjung belum dikatakan puas. Nilai CSI dalam penelitian ini dibagi kedalam lima kriteria dari kriteria tidak puas sampai dengan sangat puas seperti pada Tabel 4.1. Tabel 4. Kriteria Nilai Customer Satifaction Index Nilai CSI Kriteria CSI 0,81 - 1,00 Sangat Puas 0,66 – 0,80 Puas 0,51 – 0,65 Cukup puas 0,35 – 0,50 Kurang Puas 0,00 – 0,34 Tidak Puas Sumber: Ihsani 2005

3.5.3. Dampak ekologi

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ambang batas penerimaan gangguan yang dapat diterima ekosistem sebelum ekosistem tersebut mengalami perubahan fungsi. Analisis ini dilakukan untuk aspek ekologi yang terdiri dari pencemaran perairan, pencemaran tanah sampah, kerusakan vegetasi, dan pemanfaatan lahan.

a. Pengukuran beban pencemaran dan kapasitas asimilasi

Analisa beban pencemaran akibat aktivitas wisata dilakukan dengan pengukuran langsung disungai di kawasan TWA Cimanggu. Cara pengukuran beban pencemaran didasarkan pada pengukuran debit dan konsentrasi limbah di sungai yang melalui kawasan TWA Cimanggu berdasarkan model Chapra 1983: BP = Σ Q 1 x C 1 x 3600 x 24 x 30 x 1 x 10 -6 ..............................................1 BP : Beban pencemaran Q : Debit sungai m3detik C : Konsentrasi limbah parameter ke-i mgl Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat fungsi korelasi antara konsentrasi masing-masing parameter limbah dititik pembuangan limbah dengan total beban pencemaran di titik outlet kawasan TWA Cimanggu. Titik perpotongan dengan garis nilai baku untuk setiap parameter disebut dengan kapasitas asimilasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencemaran dihilir sungai secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: y = fx………………………………………………………………………2 Secara matematis persamaan regresi linier dapat di tulis: y = a + bx.........................................................................................................3 dimana: x : parameter sungai y : nilai parameter di sungai bagian hilir a : nilai tengahrataan umum b : koefisien regresi untuk parameter di outlet

b. Pengukuran parameter makrobenthos dan plankton

Pencuplikan sampel makrobenthos dilakukan dengan menggunakan jaring surber dengan metode taveling kicknet. Semua makrobenthos yang tercuplik diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop stereo. Setelah diidentifikasi ditentukan indek keanekaragaman Shanon winener H’, kemerataan dengan formulasi Pielou Odum, 1971, dan kelimpahannya. Untuk sampel fitoplankton diambil dengan jaring plankton dan dilakukan pengukuran kelimpahan mengunakan metode sapuan diatas gelas objek Segwik Rafter. Kelimpahan dinyatakan dalam satuan selliter. Parametar lain yang diukur adalah indek keanekaragaman Shannon Wiener H’, indek kemerataan dan indek dominansi.

c. Pengukuran parameter sampah dan lahan

Analisis pencemaran tanah dilakukan secara deskripsi menganalisis jenis sampah, jumlah sampah dan kemampuan pengelola untuk mengatasi permasalahan sampah. Parameter pelestarian kawasan yang dianalisis terdiri dari