1. Bagi Kantor Akuntan Publik
a. Auditor yang merasakan Tekanan Anggaran Waktu yang ketat memiliki tingkat kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan Perilaku
Pengurangan Kualitas Audit untuk memenuhi anggaran waktu yang diberikan. Bentuk Perilaku Pengurangan Kualitas Audit yang paling
banyak dilakukan auditor adalah melakukan pengujian hanya pada sebagian sampel untuk menghemat waktu. Oleh karena itu, dalam
menetapkan waktu penugasan audit harus dipertimbangkan dengan matang agar anggaran waktu yang ditetapkan untuk penugasan audit
tidak dianggap memberatkan sehingga tidak mendorong auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit.
b. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Prosedur Review memiliki pengaruh signifikan dalam mengurangi kecenderungan auditor dalam
melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Oleh karena itu, KAP perlu meningkatkan efektifitas Prosedur Review untuk mengurangi
kecenderungan auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit yang dapat berakibat pada kesalahan dalam pemberian
opini audit. Melakukan peninjauan ulang terhadap kertas kerja auditor secara terus menerus perlu dilakukan untuk mendeteksi Perilaku
Pengurangan Kualitas Audit yang mungkin dilakukan auditor selama pengerjaan audit.
c. Selain Prosedur Review, Kontrol Kualitas atau pengendalian mutu juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengurangi kecenderungan
auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit.
Peninjauan pekerjaan auditor perlu dilakukan untuk memastikan bahwa audit yang dijalankan sudah seseuai dengan standar audit. KAP perlu
meningkatkan efektivitas sistem pengendalian mutu dan menerapkan elemen
– elemen sistem pengendalian mutu untuk menjamin proses audit telah berjalan sesuai dengan standar audit dan mengurangi
Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. d. Karakteristik Personal Auditor terbukti menjadi faktor internal yang
dapat mengurangi kecenderungan auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Auditor dengan karakteristik personal
yang baik akan memiliki tingkat usaha, keyakinan diri dan sikap kompetitif yang lebih tinggi sehingga ia dapat mengerjakan semua
pekerjaan dengan baik dan sesuai target tanpa melakukan perilaku penyimpangan termasuk Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Auditor
dengan karakteristik yang baik juga akan memiliki tingkat harga diri dan kebutuhan atas pencapaian prestasi yang tinggi yang menimbulkan
pandangan bahwa melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit tidak hanya dapat merugikan pihak lain namun juga dapat merugikan
diri sendiri. Dalam menerima auditor, KAP perlu mempertimbangkan tes untuk menguji Karakteristik Personal Auditor, untuk menjamin
bahwa semua anggota tim auditornya memiliki karakteristik personal yang baik.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya