keseluruhan sampel, pengandalan berlebihan pada hasil kerja klien, tidak meneliti prinsip akuntansi yang diterapkan dan pengujian terhadap
sebagian sampel menjadi lebih besar. Begitupula sebalikya prosedur Review yang diterapkan secara longgar diduga dapat meningkatkan
kecenderungan auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Tidak adanya prosedur peninjauan ulang pada semua pekerjaan
yang telah dilaksanakan auditor membuat risiko terdeteksinya berbagai bentuk Perilaku Pengurangan Kualitas Audit rendah.
3. Pengaruh Kontrol Kualitas terhadap Perilaku Pengurangan Kualitas
Audit
Selain prosedur Review, Kontrol Kualitas merupakan salah satu cara untuk mencegah Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Fungsi utama
Kontrol Kualitas adalah untuk memastikan bahwa proses audit telah berjalan sesuai dengan standar audit. Namun, proses meninjau pekerjaan
auditor untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai dengan prinsip audit dan penerapan unsur
– unsur Kontrol Kualitas seperti penugasan personel, konsultasi, supervisi, dan inspeksi diduga dapat
meningkatkan risiko terdeteksinya Perilaku Pengurangan Kualitas Audit menjadi lebih besar sehingga dapat mencegah kecenderungan auditor
dalam melakukan bentuk – bentuk Perilaku Pengurangan Kualitas Audit
seperti penggantian prosedur audit, penerimaan atas penjelasan klien yang lemah, pengurangan pekerjaan audit pada level yang lebih rendah, dan
pendokumentasian bukti audit yang tidak sesuai dengan kebijakan KAP.
Sebaliknya, Kontrol Kualitas diterapkan secara longgar diduga mendorong auditor untuk melakukan berbagai bentuk
Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Kontrol Kualitas yang diterapkan secara
longgar tidak dapat mendeteksi apakah dalam melaksanakan prosedur audit, auditor telah sesuai dengan standar audit atau tidak sehingga
berbagai bentuk Perilaku Pengurangan Kualitas Audit juga tidak dapat dideteksi.
4. Pengaruh Karakteristik Personal Auditor terhadap Perilaku
Pengurangan Kualitas Audit
Karakteristik personal merupakan faktor internal yang berasal dari dalam individu yang mendorong seorang individu untuk bertindak atau
melakukan suatu tindakan. Berkaitan dengan profesi auditor, karakteristik personal merupakan kualitas individu yang dimiliki auditor yang
menentukan bagaimana ia bereaksi terhadap pekerjaan yang dihadapinya. Kualitas yang dimiliki dapat menjadi dasar bagaimana mereka bersikap
termasuk bagaimana mereka memandang Perilaku Pengurangan Kualitas Audit.
Auditor dengan karakteristik personal yang baik akan memiliki tingkat kecenderungan dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas
Audit yang lebih rendah. Seorang auditor dengan karakteristik personal yang baik akan memiliki tingkat kepercayaan pada usaha sendiri dan sikap
kompetitif yang lebih tinggi dalam melaksanakan penugasan audit, mereka akan memiliki kepercayaan bahwa kesuksesan hanya dapat diraih dengan
usaha keras dan sikap kompetitif yang tinggi. Sebaliknya, usaha yang
rendah akan membawa mereka dalam kegagalan. Sikap inilah yang membuat auditor memiliki kecenderungan yang lebih rendah dalam
melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Auditor dengan karakeristik personal yang baik juga akan memiliki tingkat harga diri,
tingkat kebutuhan atas pencapaian prestasi dan tingkat keyakinan yang tinggi sehingga mereka akan memiliki pandangan bahwa melakukan
Perilaku Pengurangan Kualitas Audit tidak hanya akan merugikan pihak pengguna laporan keuangan namun juga dapat merugikan diri sendiri.
5. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Prosedur Review, Kontrol