Seorang auditor dengan karakteristik personal yang baik akan memiliki tingkat keyakinan pada usaha sendiri, tingkat keyakinan diri dan sikap
kompetitif yang lebih tinggi dalam melaksanakan penugasan audit sehingga untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi target yang
diberikan mereka cenderung akan meningkatkan usaha mereka dan bukannya melakukan perilaku penyimpangan. Auditor dengan karakeristik
personal yang baik juga akan memiliki tingkat harga diri dan tingkat kebutuhan atas pencapaian prestasi yang tinggi sehingga mereka akan
memiliki pandangan bahwa melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit tidak hanya akan merugikan pihak pengguna laporan keuangan
namun juga dapat merugikan dirinya sendiri. Semakin tinggi tingkat karakteristik personal yang dimiliki individu, semakin rendah tingkat
kecenderungan mereka dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit.
5. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Prosedur Review, Kontrol
Kualitas dan Karakteristik Personal Auditor terhadap Perilaku Pengurangan Kualitas Audit
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kelima yang menyatakan bahwa Tekanan Anggaran Waktu, Prosedur Review, Kontrol Kualitas dan
Karakteristik Personal Auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Hal ini dibuktikan dengan
nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 0,0000,05 yang artinya variabel Tekanan Anggaran Waktu, Prosedur Review, Kontrol Kualitas Dan
Karakteristik Personal Auditor secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Koefisien korelasi r sebesar 0,822 dan nilai koefisien determinasi r
2
sebesar 0,675 yang artinya bahwa besarnya pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kontrol
Kualitas, Prosedur Review dan Karakteristik Personal Auditor secara simultan berpengaruh terhadap Perilaku Pengurangan Kualitas Audit
sebesar 67,5. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 32,5 faktor atau variabel lain yang mempengaruhi Perilaku Pengurangan Kualitas Audit di
luar penelitian ini. Persamaan regresinya adalah : Y = 32,268 + 0,308 X
1
– 0,075 X
2
- 0,319 X
3
– 0,210 X
4
Tekanan Anggaran Waktu merupakan kondisi dimana auditor merasa bahwa target waktu penyelesaian audit yang diberikan tidak sebanding
dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan. Sehingga untuk memenuhi target anggaran waktu yang diberikan auditor akan memiliki
kecenderunggan yang lebih tinggi untuk melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Auditor dengan tekanan anggaran waktu yang tinggi
cenderung akan berfokus pada pemenuhan anggaran waktu daripada kualitas audit yang dihasilkan.
Prosedur Review merupakan prosedur yang dilakukan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilaporkan telah selesai dilakukan oleh
auditor benar – benar telah dilakukan oleh auditor. Peninjauan ulang ini
akan membuat risiko terdeteksinya berbagai Perilaku Pengurangan Kualitas Audit menjadi lebih tinggi. Hal ini akan menurunkan
kecenderungan auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas
Audit karena risiko mendapat sanksi apabila ketahuan melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit menjadi semakin tinggi.
Kontrol Kualitas merupakan prosedur yang ditetapkan untuk memastikan bahwa semua prosedur audit telah dilaksanakan sesuai dengan
standar audit. Penerapan unsur – unsur Kontrol Kualitas dapat mendeteksi
berbagai bentuk Perilaku Pengurangan Kualitas Audit. Penerapan unsur –
unsur Kontrol Kaulitas dengan efektif dapat menurunkan kecenderungan auditor dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit karena
risiko ketahuan melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit menjadi lebih besar.
Karakteristik Personal Auditor merupakan kualitas yang dimiliki individu yang menentukan bagaimana ia berekasi dan bersikap terhadap
apa yang dialaminya. Auditor dengan karakteristik personal yang baik akan memiliki tingkat kepercayaan pada usaha sendiri, keyakinan diri dan
sikap kompetitif yang lebih tinggi. Sehingga untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi target yang diberikan mereka cenderung akan
meningkatkan usaha mereka dan bukannya melakukan perilaku penyimpangan. Auditor dengan karakteristik personal yang baik akan
memiliki tingkat harga diri dan kebutuhan atas pencapaian prestasi yang tinggi. Dalam melaksanakan pekerjannya mereka tidak hanya berorientasi
pada kebutuhan finansial namun juga pada kebutuhan akan pencapaian prestasi. Hal ini menimbulkan keyakinan bahwa melakukan Perilaku
Pengurangan Kualitas Audit tidak hanya dapat merugikan pihak lain namun juga dapat merugikan diri sendiri. Sehingga auditor dengan
karakteristik personal yang baik akan memiliki kecenderungan yang lebih rendah dalam melakukan Perilaku Pengurangan Kualitas Audit.
E. Keterbatasan Penelitian