eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
B. Data Posttest
t
hit
=
K E
gab K
E
n n
S X
X 1
1 .
dengan S
2
=
2 1
1
2 2
K E
K K
E E
n n
S n
S n
t
hit
= 39
1 39
1 .
15 ,
8 19
, 61
29 ,
73
S
2
=
2 39
39 27
, 83
1 39
64 ,
49 1
39
t
hit
= 2264
, .
15 ,
8 102
, 12
S
2
= 76
30 ,
3164 35
, 1886
t
hit
= 846
, 1
102 ,
12 S =
45 ,
66 t
hit
= 6,55 S = 8,15
Kriteria pengujian a. Terima H
o
jika t
hitung
t
tabel
b. Tolak H
o
jika t
hitung
t
tabel
Perhitungan interpolarisasi uji-t: t
60,95
= 2,000 t
120, 95
= 1,980 Selisih antara t
tab
dengan df adalah 18, jadi t untuk df 76, adalah: t
41, 95
= 2 –
76 2
2,000 – 1,980 = 1,99
Dari uji-t menunjukkan bahwa t
hit
t
tab
6,55 1,99 dengan df =39 + 39 – 2 = 76 melalui interpolarisasi, pada derajat signifikan 95. Maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas berbeda nyata H
o
ditolak dan H
a
diterima, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran dengan pendekatan
accelerated learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep termodinamika.
Lampiran 13
ANGKET
Nama : Petunjuk : 1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya
2. Berilah tanda check-list √ pada jawaban yang tepat sesuai dengan
keadaan anda. No.
Pernyataan Ya
Tidak 1
Saya merasa tertarik dengan pelajaran fisika karena pelajaran tersebut membuat saya tertantang.
2 Saya tidak tertarik dengan pelajaran fisika karena
pelajaran itu sulit. 3
Penggunaan media audio visual video membuat saya lebih mudah memahami konsep termodinamika.
4 Penggunaan media audio visual video terasa
membosankan. 5
Saya selalu termotivasi untuk belajar fisika karena guru fisika selalu memberi motivasi sebelum mulai
pembelajaran. 6
Pemberian motivasi
dan afirmasi
di awal
pembelajaran, hanya membuang waktu. 7
Selama pembelajaran fisika, saya merasa lebih aktif untuk menjawab pertanyaan ataupun berpendapat.
8 Selama pembelajaran, saya hanya duduk diam di
kelas. 9
Guru mengajar dengan teknik yang menyenangkan. 10 Teknik mengajar yang diterapkan guru fisika terlalu
monoton, sehingga membuat bosan.