Sistem Kewaspadaan Dini KLB Kepustakaan

110 Edisi Revisi Tahun 2011 c. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya di suatu wilayah desa. d. Munculnya kesakitan leptospirosis di suatu wilayah kecamatan yang selama 1 tahun terakhir tidak ada kasus. 2 Penanggulangan Penyediaan logistik di sarana kesehatan, koordinasi dengan pemangku kepentingan dan sektor terkait, penemuan dini penderita dan pelayanan pengobatan yang tepat di puskesmas dan rumah sakit melalui penyuluhan masyarakat tentang tanda-tanda penyakit, resiko kematian serta tatacara pencarian pertolongan. Upaya pencegahan terhadap penyakit Leptospirosis dengan cara sebagai berikut : a. Melakukan kebersihan individu dan sanitasi lingkungan antara lain mencuci kaki, tangan dan bagian tubuh lainnya setelah bekerja di sawah. b. Pembersihan tempat penyimpanan air dan kolam renang. c. Pendidikan kesehatan tentang bahaya, cara penularan penyakit dengan melindungi pekerja beresiko tinggi dengan penggunaan sepatu bot dan sarung tangan, vaksinasi terhadap hewan peliharaan dan hewan ternak. d. Pemeliharaan hewan yang baik untuk menghindari urine hewan-hewan tersebut terhadap masyarakat. e. Sanitasi lingkungan dengan membersihkan tempat-tempat habitat sarang tikus. f. Pemberantasan rodent bila kondisi memungkinkan. 3 Surveilans Ketat Pada KLB a. Pengamatan perkembangan jumlah kasus dan kematian leptospirosis menurut lokasi geografis dengan melakukan surveillans aktif berupa data kunjungan berobat, baik register rawat jalan dan rawat inap dari unit pelayanan termasuk laporan masyarakat yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik untuk melihat kecenderungan KLB. b. Memantau perubahan faktor risiko lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan habitat rodent banjir, kebakaran, tempat penampungan pengungsi, daerah rawa dan gambut.

9. Sistem Kewaspadaan Dini KLB

a. Pemantauan terhadap kesakitan dan kematian leptospirosis. b. Pemantauan terhadap distribusi rodent serta perubahan habitatnya, banjir c. Pemantauan kolompok risiko lainnya, seperti petani, pekerja perkebunan, pekerja pertambangan dan selokan, pekerja rumah potong hewan, dan militer

10. Kepustakaan

1. Bres, P.,Tindakan Darurat Kesehatan Masyarakat Pada Kejadian Luar Biasa Petunjuk Praktis, Gajah Mada University Press, Cetakan pertama, 1995, Yogjakarta. 2. Informal Expert Consultation on Surveillans, Diagnosis and Risk Reduction of Leptospirosis, Chennai,17- 18 September 2009 3. Chin, James, Control of Communicable Diseases Manual , American Public Health Association, 17th Editions, 2000, Washington 4. Ditjen PPM-PL, Depkes RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan SKD-KLB Penyakit Menular dan Keracunan, 1995, Jakarta. 5. Ditjen PPM-PL Depkes RI, Pedoman Tatalaksana Leptospirosis, Jakarta 2003. 6. RSPI Sulianti Saroso Ditjen PP dan PL, Pedoman Tatalaksana Kasus dan pemeriksaan Laboratorium Leptospirosis di Rumah Sakit, Jakarta 2003. Edisi Revisi Tahun 2011 111 Lampiran 1 FORM PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA LEPTOSPIROSIS Provinsi : Kab.Kota : Kecamatan : Puskesmas : Desa : DusunRT : ========================================================================= I. IDENTITAS Nama : Umur : Sex : Alamat : Pekerjaan : II. IDENTIFIKASI PENYAKIT 1. Gejala umum yang dirasakanteramati : a. Demam b. Nyeri Kepala c. Myalgia d. Malaise e. Conjuctival suffusionI f. Ikterik g Nyeri betis h. lain l ai se utka ………………………… 2. Tanggal mulai sakittimbul gejala : 3. Apakah ada komplikasi yang menyertai : Ya Tidak, apa …………… III. RIWAYAT PENGOBATAN 1. Kapa e dapatka pe go ata perta a kali : ……………………… 2. Dimana mendapatkan pengobatan pertama k ali : ……….…………… 3. Obat yang sudah diberikan : ……………...……………… IV. RIWAYAT KONTAK 1. Apakah di rumahsekitar rumah ada yang sakit seperti yang dialami sekarang ? Ya Tidak, Kapan ……………………………. 2. Apakah di tempat kerjasekitar tempat kerja ada yang sakit seperti yang dialami sekarang ? Ya Tidak, Kapa ……………………………… 3. Apakah tempat tinggal tempat kerja merupakan daerah banjir ? Ya Tidak 4. Apakah 2 minggu sebelum sakit pernah kontak dengan faktor risiko? Sebutkan........................................................................................................

V. PEMERIKSAAN SPESIMEN

1. Sediaan yang diambil : darah vena , Hasil Lab : + - Tanggal Penyelidikan : Pelaksana : 112 Edisi Revisi Tahun 2011 Lampiran 2 Laporan Surveilans Ketat pada KLB Leptospirosis Puskes asR“ : ……………………………………. Puskes as : ……………………………………. Ka upate Kota : ……………………………………. Ta ggal Lapora KLBMg : …………….. i ggu Tempat Tinggal Lokasi Pekerjaan Minggu Kejadian Total AR CFR 14 15 16 17 18 P M P M P M P M P M P M Desa A 2 2 0,1 Desa B Desa C 5 20 30 55 5,5 Desa D 2 8 15 40 12 77 5,1 Desa E Total 2 8 20 32 25 97 1,8 Lampiran 3 Laporan data individu kasus Leptospirosis NO NAMA UMUR PEKERJAAN ALAMAT ONSET GEJALA KLINIS FAKTOR RISIKO KET L P Edisi Revisi Tahun 2011 113 DIAGNOSA KLINIS DAN LABORATORIUM LEPTOSPIROSIS DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KASUS TERSANGKA IKTERUS YA BALITVET BOGOR TIDAK KASUS PROBABLE LEPTOSPIROSIS - PEMERIKSAAN LAB RUTIN LEUKOSITOSIS, TROMBOSITOPENI RINGAN, ALBUMINURIA HEMATURIA - PEMERIKSAAN SEROLOGI DG LEPTOTEK DRIDOT POSITIF RUJUK KE RUMAH SAKIT - AMBIL SPESIMEN DARAH - DIOBATI DI PUSKESMAS DIOBATI DI PUSKESMAS LEPTOSPIROSIS RINGAN LEPTOSPIROSIS BERAT KASUS KONFIRMASI LEPTOSPIROSIS - DEMAM AKUT 9 HARI, SUHU 39 O c ATAU LEBIH - NYERI KEPALA MENDADAK - MYALGIA TERUTAMA NYERI OTOT PINGGANG - CONJUNCTIVAL SUFFOSION - PEMERIKSAAN LAB RUTIN LEUKOSITOSIS, TROMBOSITOPENI RINGAN, ALBUMINURIA HEMATURIA - PEMERIKSAAN KIMIA KLINIS UREUMKREATININ MENINGKAT, SGOTSGPT MENINGKAT, BILIRUBIN MENINGKAT - PEMERIKSAAN SEROLOGI DG LEPTOTEK DRIDOT POSITIF - MAT PAIR SERA ADA KENAIKAN TITER LEBIH BESAR ATAU SAMA DENGAN 4 KALI - ISOLASI + LEPTOSPIRA 114 Edisi Revisi Tahun 2011 PENATALAKSANAAN KASUS TERSANGKA LEPTOSPIROSIS DI PUSKESMAS KASUS TERSANGKA IKTERUS YA PEMERIKSAAN LAB. TIDAK DD - Leptospirosis Berat - Hepatitis - Malaria berat  Faktor Risiko lingkungan, pekerjaan, olahragaaktivitas lain, riwayat bepergian  Daerah endemis leptospirosis RUJUK KE RUMAH SAKIT - AMBIL SPESIMEN DARAH - DIOBATI DI PUSKESMAS DIOBATI DI PUSKESMAS PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI : - PENCARIAN KASUS TERSANGKA LEPTOSPIROSIS LAINNYA - PENGOBATAN SELEKTIF - PENGAMBILAN SPESIMEN SERUM DARAH TERSANGKA - PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT LAPOR KE DINKES KABKOTA - DEMAM AKUT 9 HARI, SUHU 39 O c ATAU LEBIH - NYERI KEPALA MENDADAK - MYALGIA TERUTAMA NYERI OTOT PINGGANG - CONJUNCTIVAL SUFFOSION DD - Leptospirosis Ringan - Viral hemoraghic fever dengue, chikungunya, hantaan  Faktor Risiko lingkungan, pekerjaan, olahragaaktivitas lain, riwayat bepergian  Daerah endemis leptospirosis POSITIF LEPTOSPIROSIS KLB BUKAN KLB Edisi Revisi Tahun 2011 115

M. MALARIA