Edisi Revisi Tahun 2011 129
P. PERTUSIS
Pertussis atau Whooping Cough dalam bahasa Inggris, di Indonesia lebih dikenal sebagai batuk rejan adalah satu penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta
kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada 300.000 kasus data dari WHO. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen kasus ini terjadi di negara berkembang. Serangan pertusis yang
pertama tidak selalu memberikan kekebalan penuh. Jika terjadi serangan pertusis kedua, biasanya bersifat ringan dan tidak selalu dikenali sebagai pertusis.
1. Gambaran Klinis
Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi. Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, trakea dan saluran pernapasan sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada awalnya lendir encer,
tetapi kemudian menjadi kental dan lengket. Infeksi berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:
a. Tahap kataral mulai terjadi secara bertahap dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi gejalanya
menyerupai flu ringan; bersin-bersin, mata berair, nafsu makan berkurang, lesu, batuk pada awalnya hanya timbul di malam hari kemudian terjadi sepanjang hari.
b. Tahap paroksismal mulai timbul dalam waktu 10-14 hari setelah timbulnya gejala awal. Batuk 5-15 kali
diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada tinggi. Setelah beberapa kali bernafas normal, batuk kembali terjadi diakhiri dengan menghirup nafas bernada tinggi. Batuk bisa disertai pengeluaran
sejumlah besar lendir yang biasanya ditelan oleh bayianak-anak atau tampak sebagai gelembung udara di hidungnya. Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah. Serangan batuk bisa
diakhiri oleh penurunan kesadaran yang bersifat sementara. Pada bayi, apneu henti nafas dan tersedak lebih sering terjadi dibandingkan dengan tarikan nafas yang bernada tinggi.
c. Tahap konvalesen mulai terjadi dalam waktu 4-6 minggu setelah gejala awal. Batuk semakin berkurang,
muntah juga berkurang, anak tampak merasa lebih baik. Kadang batuk terjadi selama berbulan-bulan, biasanya akibat iritasi saluran pernafasan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut : Pembiakan lendir hidung dan mulut
Pembiakan apus tenggorokan Pemeriksaan darah lengkap terjadi peningkatan jumlah sel darah putih yang ditandai dengan sejumlah
besar limfosit Pemeriksaan serologis untuk Bordetella pertussis
ELISA.
2. Etiologi
Penyebab Pertussis adalah Bordetella pertussis, basil pertusis; Bordetella parapertussis adalah penyebab parapertusis.
3. Masa Inkubasi