28 Edisi Revisi Tahun 2011
II. Pelayanan Pengobatan dan Pencegahan KLB
Pada saat terjadi KLB, penyelenggaraan pelayanan pengobatan merupakan kegiatan pertama yang segera dilakukan oleh petugas terdekat, terutama di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Kegiatan pelayanan pengobatan adalah sebagai berikut : Mendekatkan upaya pelayanan pengobatan sedekat mungkin dengan penderita, terutama dengan
mendirikan pos-pos kesehatan Melengkapi pos-pos kesehatan dengan tenaga, obat dan peralatan yang memadai, termasuk peralatan
pengambilan spesimen jika diperlukan Menyediakan saran pencatatan penderita berobat
Menggalang peran serta pejabat dan tokoh setempat untuk menjelaskan pada masyarakat tentang : KLB yang sedang terjadi, gejala penyakit dan tingkat bahayanya
Tindakan anggota masyarakat terhadap penderita, termasuk rujukannya Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
Upaya penanggulangan yang akan dilakukan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan, termasuk distribusi
bahan-bahan pertolongan dan penanggulangan KLB yang dapat dilakukan oleh masyarakat Upaya pencegahan perluasan KLB meliputi kegiatan :
Pengobatan penderita sebagai sumber penularan penyakit penyebab KLB Perbaikan kondisi lingkungan sebagai sumber penyebaran penyakit
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan perbaikan gizi dan imunisasi
III. Surveilans Ketat pada KLB
Surveilans ketat pada KLB merupakan kegiatan surveilans dalam kondisi darurat yang dimanfaatkan untuk mendukung upaya penanggulangan KLB. Surveilans ketat pada KLB juga dimanfaatkan
untuk mendapatkan data perkembangan KLB. Sumber data surveilans ketat pada KLB adalah :
Data kunjungan berobat Data kasus pada register harian rawat jalan dan rawat inap pos-pos kesehatan, puskesmas dan rumah
sakit Data lapangan
Dari data register harian pos-pos pelayanan, rawat jalan dan rawat inap dapat diperoleh data sebagai berikut :
Tempat Berobat : ......................... Tanggal Pemeriksaan : .........................
Nama Alamat
Jenis Kelamin
Umur Diagnosis
Gejala Lab
diare darah tinja
lendir tinja
Data lapangan dapat diperoleh dari kegiatan di lapangan sebagai berikut : Pertemuan dengan para pelaksana penanggulangan, terutama dengan petugas klinik dan sanitasi serta
tim penanggulangan KLB Wawancara dengan masyarakat tentang perkembangan penyakit di sekitarnya
Informasi dari penderita dan keluarganya tentang masih adanya penyebaran penyakit diantara anggota keluarga dan teman dekatnya
Penyelidikan KLB
Edisi Revisi Tahun 2011 29
IV. Indikator Program Penanggulangan KLB