Sistem Kewaspadaan Dini KLB

Edisi Revisi Tahun 2011 35 3 Surveilans Ketat pada KLB Antraks Perkembangan kasus baru dan kematian antraks menurut bentuk penyakit, waktu mulai sakit, tempat tinggal, dan jenis tempat bekerja. Perkembangan kasus-kasus kesakitan dan kematian hewan tersangka antraks menurut tempat dan jenis hewan.

8. Sistem Kewaspadaan Dini KLB

Peningkatan SKD-KLB di daerah endemis antraks pada manusia dengan bekerjasama dengan sektor peternakan dalam SKD-KLB antraks pada hewan. Spora antraks di tanah atau pada kulit hewan dapat bertahan dalam periode waktu yang lama. Spora di tanah akan terdorong naik ke permukaan tanah bersamaan dengan tumbuh-tumbuhan atau penggalian, sehingga dapat menulari kaki manusia, dimakan binatang bersamaan dengan rumput atau tanaman lain. Pada daerah tertular penyakit Antraks perlu menjadi kewaspadaan pada saat menjelang perayaan hari Raya Idul FitriAdha, biasanya kebutuhan ternak daging meningkat, sehingga banyak pemotongan hewan tidak dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan RPH yang ada, serta saat perubahan musim dari Kemarau ke penghujan. Lokasi tersebut perlu diwaspadai.

9. Kepustakaan

1. Bres, P., Tindakan Darurat Kesehatan Masyarakat Pada Kejadian Luar Biasa Petunjuk Praktis, Gajah Mada University Press, Cetakan pertama, 1995, Yogjakarta. 2. Chin, James, Control of Communicable Diseases Manual , American Public Health Association, 17 th Editions, 2000, Washington 3. Christie AB, 1980. Infection Deseases :Epidemiology Epidemiology and Clinical Practice. Third Edition, Churchill Livingstone,Edinburg, London, Melbourne and New York. 4. Departemen Kesehatan, Pedoman Tatalaksana Kasus dan Laboratorium Antraks di Rumah Sakit. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Direktorat Jenderal PPMPL, Departemen Kesehatan RI, 2003. 5. Departemen Kesehatan RI., Pedoman dan Protap Penatalaksanaan Kasus Antraks di Indonesia., Subdirektorat Zoonosis, Direktorat Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit-Penyehatan Lingkungan, 2002. 6. Soeharsono. Zoonosis. Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia. Kanisius, 2002 7. WHO, Guideline for The Surveillance and Control of Anthrax in Humans and Animals, 2001 36 Edisi Revisi Tahun 2011 Lampiran 1 Edisi Revisi Tahun 2011 37 Lampiran 2 FORM PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA ANTRAKS Provinsi : Kab.Kota : Puskesmas : Desa : I. IDENTITAS Nama : Umur : Sex : Alamat : Pekerjaan : II. IDENTIFIKASI PENYAKIT 1. Gejala umum yang dirasakanteramati : a. Demam b. Sakit Kepala c. Muntah-muntah, bila Ya, apa disertai darah : Ya Tidak d. Sakit Perut, bila Ya apa disertai darah : Ya Tidak 2. Gejala Kulit : a. kulit ke eraha , ulai kapa :……………… b. gatal- gatal, ulai kapa : …………………… c. Pe e gkaka kulit, ulai kapa : ………… d. Pada pembengkakan ada cairan : Ya Tidak e. Apa terdapat jaringan nekrotik pada luka: Ya Tidak f. Apa ada rasa nyeri : Ya Tidak g. Lokasi perlukaan di : ………………….. 3. Gejala Pernafasan : a. Sesak nafas b. Batuk-Batuk, apa disertai darah : Ya Tidak c. Detak jantung lebih cepat : Ya Tidak 4. Gejala Fisik : a. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak : Ya Tidak b. Nyeri Tekan perut : c. Pembesaran Hati : 5. Kondisi penderita saat dilakukan wawancara : III. RIWAYAT PENGOBATAN 1. Kapa e dapatka pe go ata perta a kali : ………………………… 2. Dimana mendapatkan pengobatan pertama kali : ……………………… 3. Obat yang sudah diberikan : ……………………………… IV. RIWAYAT KONTAK 1. Apakah pernah kontak dengan hewan kambing, sapi,kerbau : o Memelihara : Ya Tidak o Memegang : Ya Tidak o Menyembelih : Ya Tidak o Makan : Ya Tidak Kapan : o Yang dimakan : o Makan dimana : 2. Kondisi hewan dimakan : Sehat Sakit T idakTahu Kalau kondisi hewan sakit, sebutkan tanda-tandanya :

V. PEMERIKSAAN SPESIMEN

1. Sediaan yang diambil : kulit rectal swab dahak darah vena eksudat vesicle 2. Hasil pemeriksaan Laboratorium : o Kulit : o rectal swab : o darah vena : o eksudat vesicle : Tanggal Penyelidikan : Pelaksana 38 Edisi Revisi Tahun 2011 Lampiran 3 FORM SURVEILANS KETAT pada KLB ANTRAKS contoh Minggu : Lokasi Ternak Mati Jumlah Penderita Kematian Penderita Periode Sakit Faktor Risiko T. Tinggal Bekerja Lain-2 Desa A 5 1 1 4-12 juni 1 Desa B 6 Desa C 8 1 6-15 juni 1 Lampiran 4 SKD – KLB ANTRAKS contoh Lokasi Ternak mati Harian Kejadian Total AR CFR 14 15 16 17 18 P M P M P M P M P M P M Desa A 1500 2 2 0,1 Desa B 500 Desa C 1000 5 20 30 55 5,5 Desa D 1500 2 8 15 40 12 77 5,1 Desa E 900 Total 5400 2 8 20 32 25 97 1,8 Edisi Revisi Tahun 2011 39

B. CAMPAK