8 Edisi Revisi Tahun 2011
g. Angka proporsi penyakit Proportional Rate penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. 3.
Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah, pemerintah daerah
dan masyarakat. Meliputi: penyelidikan epidemiologi; penatalaksanaan penderita, yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina; pencegahan dan
pengebalan; pemusnahan penyebab penyakit; penanganan jenazah akibat KLBwabah; penyuluhan kepada masyarakat; dan upaya penanggulangan lainnya, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes
Nomor 1501MenteriPerX2010. 4.
Program Penanggulangan KLB adalah suatu proses manajemen penanggulangan KLB yang bertujuan agar KLB
tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
D. PROGRAM PENGENDALIAN KLB PENYAKIT MENULAR DAN KERACUNAN PANGAN
Sebagaimana pada umumnya, suatu program harus mengikuti siklus manajemen yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan monitoringevaluasi.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan tersebut memungkinkan para pengambil
keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna. Dalam menyusun perencanaan untuk pengendalian KLB penyakit menular dan keracunan makanan dapat
mengikuti tahapan penyusunan perencanaan sebagai berikut:
1 Lakukan analisis masalah
Yang dimaksudkan dengan analisis masalah adalah mempelajari secara cermat permasalahan yang ada terkait dengan pengendalian Kejadian Luar Biasa KLB yang selama ini terjadi di suatu wilayah.
Analisis dapat diawali dengan kegiatan mengumpulkan semua data yang terkait dengan KLB tersebut kemudian data itu diolah dalam bentuk berbagai tampilan dan perhitungan-perhitungan. Dari pengolahan
tersebut akan didapatkan daftarlisting masalah. Beberapa contoh masalah yang terkait dengan KLB dan keracunan misalnya:
KLB masih sering terjadi setiap waktu Setiap KLB terjadi menyerang sejumlah besar penduduk
Setiap KLB terjadi memerlukan waktu lama untuk menghentikan Setiap KLB terjadi selalu disertai korban meninggal yang cukup banyak
Dari serangkaian daftar masalah tersebut selanjutnya dicari akar penyebab dari masing-masing masalah. Banyak teori yang dapat digunakan untuk menelusuri akar masalah salah satunya memakai teori
sirip ikan. Dari kegiatan ini pada akhirnya akan didapatkan daftar masalah yang dilengkapi dengan akar masalahnya.
2 Penetapan masalah prioritas
Setelah kita ketahui daftar masalah dengan berbagai penyebabnya, maka tugas selanjutnya adalah menetapkan prioritas masalah. Banyak teori yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas
masalah. Secara sederhana penetapan prioritas dapat dipertimbangkan beberapa hal di bawah ini: Keseriusan masalah, yang dapat diukur dari dampak yang ditimbulkan misalnya angka kematian dan
kecepatan penularan. Ketersediaan teknologi ataukemudahan mengatasi masalah tersebut
Sumberdaya yang tersedia.
3 Inventarisasi alternatif pemecahan masalah
Seperti halnya identifikasi masalah dan penyebabnya, maka untuk alternatif pemecahan masalah juga perlu diawali identifikasi berbagai alternatif pemecahan masalah. Dari berbagai alternatif
Edisi Revisi Tahun 2011 9
masalah tersebut kemudian ditetapkan alternatif pemecahan masalah yang paling prioritas. Untuk menetapkan prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dipertimbangkan beberapa hal di bawah:
Efektif tidaknya alternatif pemecahan masalah tersebut Efisien tidaknya alternatif pemecahan masalah tersebut
4 Menyusun dokumen perencanaan
Setelah kita tetapkan prioritas alternatif pemecahan masalah, maka langkah selanjutnya adalah menuangkan hal-hal tersebut dalam dokumen perencanaan. Dokumen perencanaan sebaiknya ditulis
secara detailrinci, agar setiap orang dapat memahami dengan mudah dari isi perencanaan tersebut. Beberapa komponen penting yang sebaiknya ditampung dalam dokumen perencanaan adalah sebagai
berikut: Targettujuan yang akan dicapai sebaiknya memenuhi SMART : specific, measurable, achievable,
reliable, timely Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan
Dimana kegiatan akan dilaksanakan Kapan kegiatan akan dilaksanakan jadwal waktu pelaksanaan
Satuan setiap kegiatan Volume setiap kegiatan
Rincian kebutuhan biaya setiap kegiatan dan dari mana sumber biaya akan diperoleh. Ada petugas yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan
Metoda pengukuran keberhasilan
2. Pelaksanaan