gambaran mengenai kualitas LKS kimia berbasis keterampilan proses yang telah digunakan.
6. Pelaporan Hasil Penelitian Hasil
analisis data yang didapat
kemudian disimpulkan. Kesimpulan yang diperoleh akan digunakan untuk mengetahui apakah
LKS kimia yang telah dikembangkan memiliki kriteria yang baik atau tidak.
Berikut ringkasan dari alur penelitian yang dilakukan.
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Analisis Kurikulum
Menentukan SKKD
Desain LKS Berbasis Keterampilan Proses
Keterlaksanaan LKS
Analisis Data Pengembangan LKS Pelaporan Hasil Penelitian
Persiapan
Materi Hidrolisis Garam Tujuan pembelajaran
Ditentukan
Alat dan bahan Rincian tugas
Ditentukan Dibuat
Pengembangan LKS
LKS Berbasis Keterampilan Proses Hidrolisis Garam
Evaluasi LKS
Validasi LKS oleh ahli dan praktisi
Penyusunan instrumen penelitian
Revisi Validasi instrumen
penelitian Revisi
Uji Coba Terbatas Penilaian LKS oleh
ahli dan praktisi Respon siswa
Instrumen hasil validasi LKS hasil validasi
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket atau kuesioner Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain yang bersedia memberikan respons responden sesuai dengan permintaan pengguna.
6
Menurut Suharsimi Arikunto, kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden atau hal-hal yang diketahuinya.
7
Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden orang-orang yang
menjawab merupakan sampel yang diselidiki. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari
responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
8
2. Observasi Pengamatan Observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Good Akta mengemukakan ciri-ciri observasi dalam penelitian,
yaitu mempunyai arah yang khusus, sistematik, bersifat kuantitatif, dan diikuti pencatatan segera pada waktu observasi berlangsung.
9
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan
akan diamati. Dalam proses observasi, observator pengamat bekerja
6
Riduwan, Skala Pengukuran Dimensi-dimensi Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 5, h. 25-26.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, h. 151.
8
Riduwan, op.cit., h. 26.
9
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, Cet. 6, h. 70.
dengan cara sistem tanda sign system, yaitu memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul.
10
Angket siswa dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket skala sikap menggunakan rating scale. Rating scale
adalah alat pengukuran yang menggunakan prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi tentang sesuatu yang diobservasi, yang menyatakan
posisi sesuatu dalam hubungannya dengan yang lain.
11
Rating scale terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1 adanya pernyataan tentang keberadaan atau
kualitas keberadaan dari suatu unsur atau karakteristik tertentu, dan 2 adanya semacam petunjuk penilaian tentang pernyataan tersebut.
12
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul
dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya”.
13
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar analisis kebutuhan, LKS kimia yang dikembangkan, angket
siswa, lembar penilaian untuk ahli dan praktisi, dan lembar observasi. 1. Lembar analisis kebutuhan
Lembar analisis kebutuhan digunakan untuk mengidentifikasi struktur LKS hidrolisis garam yang umum digunakan dan keterampilan
proses yang terkandung dalam LKS tersebut. Kisi-kisi lembar analisis kebutuhan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Dimensi Indikator
No. Pernyataan Jumlah
+ −
Struktur LKS secara umum
Judul LKS 1
- 6
Petunjuk belajar bagi siswa 2
-
10
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 157.
11
Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion, Penilaian Hasil Belajar, Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, Cet. 2, h. 94.
12
Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion, op.cit, h. 95.
13
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, Cet. 2, h. 168.
Kompetensi yang akan dicapai 3
- Informasi pendukung
4 -
Tugas-tugas dan langkah kerja yang harus dikerjakan siswa
5 -
Penilaian 6
-
Komponen LKS percobaan
Tujuan percobaan 7
-
7 Landasan teori
12 Alat dan bahan percobaan
8 -
Prosedur percobaan 10
- Tabel hasil pengamatan
9 -
Pertanyaan pengarah 17
- Kesimpulan
11 -
Kreativitas siswa dalam
belajar Menentukan tujuan percobaan
13 -
4 Menentukan alat dan bahan
percobaan 14
- Menentukan prosedur
percobaan 15
- Membuat tabel pengamatan
16 -
Keterampilan proses
Mengobservasi 1821
-
21 Memunculkan pertanyaan
22 -
Berhipotesis 2325
- Meramalkan
26 -
Menemukan pola dan hubungan 2729
- Berkomunikasi secara efektif
3033 -
Merancang dan membuat 34
- Memikirkan dan merencanakan
penyelidikan 35
- Memilih dan menggunakan
bahan dan peralatan secara efektif
36 -
Mengukur dan menghitung 3738
-
Jumlah 38
38 2. LKS kimia yang dikembangkan
LKS kimia yang digunakan telah dikembangkan dengan berbasis kepada keterampilan proses menurut Wynne Harlen dan Jost Elstgeest
1992. LKS kimia berbasis keterampilan proses ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dan langkah-
langkah kegiatan yang memuat indikator-indikator dari sepuluh
keterampilan proses menurut Wynne Harlen dan Jost Elstgeest 1992. 3. Lembar penilaian LKS
Lembar penilaian yang digunakan diberikan kepada ahli
pendidikan, yaitu dua orang dosen pendidikan kimia dan praktisi pendidikan, yakni seorang guru bidang studi kimia di SMA Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh penilaian terhadap kualitas LKS kimia berbasis keterampilan proses yang telah
dikembangkan. Lembar penilaian yang digunakan terdiri dari lima dimensi yang
kemudian terbagi lagi menjadi beberapa indikator penilaian dari setiap dimensi. Pernyataan untuk setiap indikator dapat berupa pernyataan positif
dan pernyataan negatif atau keduanya. Penyusunan lembar penilaian LKS kimia didasarkan pada kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS Kimia
Dimensi Indikator
No. Pernyataan Jumlah
+ −
Kelayakan isi Kesesuaian dengan SK dan KD
1, 2 -
7 Kesesuaian dengan komponen
keterampilan proses 3, 4
- Kesesuaian dengan kebutuhan
belajar 5
- Kebenaran subtansi materi
6 -
Manfaat bagi siswa 7
-
Kebahasaan Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa 8
- 6
Penggunaan bahasa efektif 9, 10
- Kejelasan informasi
11 -
Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
12 -
Keterbacaan 13
-
Penyajian Ukuran LKS
14 -
9 Kepadatan halaman
- 15, 16
Penomoran 17
- Kejelasan penyampaian materi
18 -
Urutan sajian 19
-
Interaktif 20
- Pemberian motivasi
21 -
Kejelasan indikator yang ingin dicapai
22 -
Kegrafisan Ilustrasi, gambar
2324 -
10 Penggunaan jenis dan ukuran huruf
2527 -
Tata letak lay out 2829
- Desain tampilan
30, 32 31
Keterampilan proses
Mengobservasi 3340
-
78 Memunculkan pertanyaan
4145 -
Berhipotesis 4654
- Meramalkan
5560 -
Menemukan pola atau hubungan 6169
- Berkomunikasi secara efektif
7081 -
Merancang dan membuat 8287
- Memikirkan dan merencanakan
penyelidikan 8893
- Memilih dan menggunakan bahan
dan peralatan secara efektif 94101
- Mengukur dan menghitung
102110 -
Jumlah 110
110
4. Angket siswa Angket siswa yang digunakan akan disebarkan dan diisi setelah
kegiatan pembelajaran menggunakan LKS hidrolisis garam selesai dilaksanakan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penilaian terhadap LKS
kimia berbasis keterampilan proses yang telah digunakan oleh siswa dan memperoleh informasi, yakni mengetahui respon siswa terhadap LKS
yang dikembangkan. Angket siswa yang digunakan terdiri dari lima dimensi yang
kemudian terbagi lagi menjadi beberapa indikator penilaian dari setiap dimensi. Pernyataan untuk setiap indikator dapat berupa pernyataan positif
dan pernyataan negatif atau keduanya. Penyusunan angket siswa didasarkan pada kisi-kisi sebagai berikut: