Grafik Persentase Keterampilan Proses yang T

karena jumlahnya yang masih terbatas. Bahkan terdapat beberapa buku paket yang tidak mencantumkan praktikum hidrolisis garam di dalamnya. Setelah melakukan analisis bahan ajar, peneliti menentukan materi yang akan dimuat dalam LKS kimia dan dikembangkan dengan keterampilan proses. Salah satu materi kimia yang dapat dikembangkan dengan keterampilan proses adalah materi hidrolisis garam. Langkah selanjutnya, peneliti melakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pada tahap ini peneliti menganalisis standar kompetensi 4 dan kompetensi dasar 4.4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut memiliki indikator yang harus dicapai pada materi hidrolisis garam. Dengan menganalisis SK dan KD, peneliti lebih mudah untuk melakukan pengembangan indikator. “Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”. 3 Indikator yang harus dicapai pada indikator umum SK dan KD selanjutnya dianalisis lebih mendalam dan meluas. Sebuah LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. 4 Menurut Ratna Wilis Dahar, keterampilan- keterampilan proses yang sudah operasional sifatnya dapat dikembangkan selama proses belajar mengajar berlangsung, dapat melalui percobaan oleh siswa, demonstrasi oleh guru, dan sebagainya. 5 Maka dari itu, indikator LKS kimia yang dibuat didasarkan pada kegiatan pembelajaran hidrolisis garam dengan mengembangkan keterampilan proses. Proses pembuatan indikator LKS kimia ini dilakukan lebih kurang satu bulan. Indikator yang telah dibuat, kemudian divalidasi oleh seorang dosen pendidikan kimia dan seorang guru bidang studi kimia sebagai validator. 3 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Indikator, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008, h. 3. 4 Trianto, op.cit., h. 111. 5 Ratna Wilis Dahar, Peranan Pertanyaan Guru dalam Proses Belajar Mengajar Ilmu Kimia, Jakarta: Karunika, Universitas Terbuka, 1986, Cet. 1, h. 1.16. Setiap dilakukan validasi, validator terkadang memberikan saran atau masukan yang bertujuan untuk memperoleh hasil analisis indikator LKS kimia yang sesuai dengan keterampilan proses dan mencegah terjadinya salah konsep. Hambatan peneliti dalam membuat indikator LKS kimia adalah menemukan referensi keterampilan proses yang sesuai. Peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama lebih kurang satu bulan untuk menemukan dan memahami terjemahan dari teori keterampilan proses Wynne Harlen dan Jost Elstgeest. Selain itu, setiap indikatorsub indikator LKS juga harus menyesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang terkandung beberapa keterampilan proses di dalamnya. Terkadang peneliti harus menemukan bentuk kegiatan yang dapat memuat indikator keterampilan proses yang cukup sulit, seperti 3.c menyadari bahwa ada lebih dari satu penjelasan yang mungkin dari suatu peristiwa, 3.d mengenali kebutuhan untuk menguji penjelasan dengan mengumpulkan lebih banyak bukti, 3.e menyarankan penjelasan yang diujikan bahkan jika tidak mungkin, dan lainnya. Selain itu, peneliti juga dituntut untuk dapat menempatkan indikator keterampilan proses yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang ditentukan meskipun indikator keterampilan proses yang digunakan tidak harus berurutan. Hal ini sesuai dengan penjelasan bahwa penggunaan keterampilan proses menghindari indikasi hierarki atau urutan dalam penggunaannya dan menunjukkan bahwa keterampilan proses merupakan bagian dari keseluruhan suatu kegiatan yang disebut penyelidikan ilmiah. 6 Seiring berjalannya proses validasi, pengembangan indikator LKS kimia juga mengalami perubahan. Oleh karena itu, peneliti memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengembangan indikator tersebut. Tahap kedua adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengembangan LKS kimia yang diawali dengan menentukan desain LKS kimia dan ukuran kertas yang akan digunakan untuk mencetak 6 Wynne Harlen dan Jost Elstgeest, UNESCO Sourcebook for Science in The Primary School: A Workshop Approach to Teacher Education, Paris: UNESCO Publishing, 1992, h. 26.