Kajian Pustaka Relevan Pengembangan lembar kegiatan siswa kimia berbasis keterampilan proses pada materi hidrolisis garam
menggunakan lembar analisis kebutuhan berskala rating scale. Hasil identifikasi LKS ini akan diperoleh gambaran mengenai LKS hidrolisis
yang umum digunakan dan integrasi keterampilan proses dalam LKS tersebut.
Analisis kurikulum dilakukan untuk menentukan materi kimia apa yang cocok digunakan untuk LKS
dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Berdasarkan kompetensi dasar yang
telah ditentukan, kemudian peneliti melakukan analisis untuk menentukan materi, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan aktivitas
pembelajaran. Karena LKS yang dikembangkan berbasis kepada keterampilan proses, maka aktivitas pembelajaran yang ditentukan
dihubungkan dengan keterampilan proses. Analisis SKKD ini nantinya akan dituangkan dalam bentuk LKS kimia.
Judul LKS ditentukan oleh jumlah materi pokok yang diuraikan dalam kompetensi dasar. Jika dalam satu KD, materi pokok yang diuraikan
sebanyak empat materi pokok, maka judul LKS yang digunakan adalah tetap satu judul. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran dilakukan
terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik dengan menggunakan lembar observasi.
2. Tahap pengembangan LKS Dalam mengembangkan LKS kimia, peneliti melakukan beberapa
langkah diantaranya: a. Menentukan desain LKS
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, kemudian peneliti menentukan desain untuk mencetak LKS kimia.
Dimensi yang akan digunakan dalam penentuan desain LKS ini, yaitu: 1 Ukuran kertas; 2 Unsur-unsur yang akan dimasukkan ke dalam
LKS; 3 Kepadatan halaman; dan 4 Penomoran. Selain itu, desain LKS tiap materi atau kegiatan dibedakan dengan warna border
halaman LKS.
b. Penyusunan materi Pada tahap ini, peneliti menentukan materi dan tugas yang akan
dimasukkan ke dalam LKS. Materi dan tugas yang ditentukan disesuaikan dengan unsur-unsur yang akan dimasukkan ke dalam LKS.
Materi yang akan dimuat ke dalam LKS berupa skema petunjuk praktikum
dan langkah-langkah
kegiatan yang
terintegrasi keterampilan proses. Adapun tugas-tugas yang dimuat dalam LKS
berupa pertanyaan yang memuat indikator keterampilan proses di dalamnya dan soal latihan. Hasil kegiatan ini berupa draft LKS kimia
yang dikembangkan. c. Penyusunan struktur LKS
Penyusunan LKS kimia dilakukan dengan mengintegrasikan hasil desain LKS dengan draft awal LKS.
3. Tahap penyusunan instrumen penelitian Pada tahap ini instrumen berupa lembar penilaian, lembar validasi,
lembar observasi, dan angket siswa disusun. Untuk lembar penilaian dilengkapi dengan rubrik dan kisi-kisi lembar penilaian. Sedangkan untuk
lembar observasi dilengkapi dengan rubrik, dan angket siswa dilengkapi dengan kisi-kisi angket. Instrumen tersebut disusun dengan tujuan untuk
memperoleh data yang sebenarnya mengenai kualitas LKS kimia dan keterlaksanaan keterampilan proses yang digunakan dalam LKS kimia.
Instrumen yang telah disusun kecuali lembar validasi, kemudian divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses pengumpulan data.
4. Tahap evaluasi LKS Setelah LKS yang dikembangkan terbentuk, maka dilakukan
evaluasi terhadap LKS tersebut. Evaluasi ini meliputi review dan uji coba terbatas.
a. Review oleh ahli bidang studi diluar pengembang bahan ajar. Sebelum memberikan LKS kimia yang dikembangkan kepada
peserta didik, perlu dilakukan review pengecekan kembali terhadap LKS yang sudah dikembangkan melalui proses validasi. Review ini
dilakukan untuk meminta pendapat atau komentar ahli pendidikan dan praktisi pendidikan mengenai kualitas dari LKS yang dikembangkan
terutama ketepatan isi atau materi kimia yang dimuat. Review ini dilakukan dengan memberikan lembar validasi sejenis angket dengan
skala Guttman. Saran dan masukan yang didapat selama proses review akan
digunakan untuk memperbaiki dan merevisi LKS kimia. Hal ini bertujuan untuk memperoleh penyempurnaan dan kesesuaian LKS
terhadap kelayakan isi, urutan sajian penyajian, tata letak
kegrafisan, bahasa, dan kesesuaian dengan keterampilan proses. b. Penilaian LKS
Selain validasi, dilakukan juga penilaian terhadap LKS yang dikembangkan. Penilaian ini dilakukan untuk meminta penilaian ahli
pendidikan dan praktisi pendidikan mengenai kualitas dari LKS yang dikembangkan terutama
kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, kegrafisan, dan kesesuaian keterampilan proses. Penilaian ini
dilakukan dengan memberikan lembar penilaian sejenis angket dengan rating scale. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
penilaian LKS kimia kepada penilai, yaitu dua orang dosen pendidikan kimia dan seorang guru bidang studi kimia.
c. Uji coba terbatas Tahap uji coba LKS dilakukan dengan uji coba terbatas di kelas
XI IPA 4 SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Dalam proses uji coba ini menggunakan lembar observasi dan angket siswa. Data
lembar observasi diambil selama kegiatan pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan dilakukan. Data angket diambil setelah siswa
selesai melakukan semua kegiatan pembelajaran tentang hidrolisis garam.
5. Tahap Analisis Data Data dari lembar penilaian LKS, lembar observasi, dan angket
siswa yang telah didapat, selanjutnya diolah dan dianalisis untuk melihat