Dari konsep di atas, terlihat bahwa hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan
atau basa lemah. Jika garam yang terbentuk berasal asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral pH = 7 sehingga tidak akan
terhidrolisis.
72
2. Jenis-jenis Hidrolisis Garam
Ada tiga jenis hidrolisis garam, yaitu: a. Garam tidak terhidrolisis
Garam yang tidak terhidrolisis merupakan garam yang
terbentuk dari asam kuat dan basa kuat. Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam ini tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab ion-ion
yang bereaksi akan segera terionisasi kembali secara sempurna. Oleh karena itu, konsentrasi ion H
+
dan OH
dalam air tidak terganggu tetap sama sehingga air akan tetap netral dan larutan bersifat netral
pH = 7.
73
Contoh dari garam tidak terhidrolisis adalah NaCl. Ion Na
+
dan ion Cl
dalam larutan tidak akan mengalami reaksi dengan air. Reaksi air dengan ion Na
+
yang menghasilkan NaOH akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na
+
karena NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna. Demikian juga dengan Cl
yang bereaksi dengan air menghasilkan HCl. HCl yang terbentuk akan segera terionisasi
sempurna menjadi ion Cl
kembali karena HCl merupakan asam kuat yang terionisasi sempurna.
74
Contoh garam lain yang tidak terhidrolisis antara lain KCl, MgCl
2
, CaCl
2
, BaCl
2
, CaNO
3 2
, BaNO
3 2
, KNO
3
, Na
2
SO
4
, K
2
SO
4
, CaSO
4
, BaSO
4
, dan lain-lain.
72
Crys Fajar Partana dan Antuni Wiyarsi, Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI IPA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional RI, 2009, h. 209.
73
Unggul Sudarmo, Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI Surakarta: Penerbit PHiETA, 2006, h. 197-198.
74
Ibid., h. 197.
b. Garam terhidrolisis sebagian hidrolisis parsial Garam terhidrolisis sebagian hidrolisis parsial terjadi karena
hanya sebagian ion garam kation atau anion yang mengalami hidrolisis. Ada dua jenis garam yang terhidrolisis sebagian, yaitu:
1 Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat Garam jenis ini bila dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bila bereaksi dengan air menghasilkan ion OH
yang menyebabkan larutan bersifat basa pH 7.
Contoh dari garam ini adalah CH
3
COONa yang terionisasi sebagai berikut:
CH
3
COONa
aq
CH
3
COO
aq
+ Na
+ aq
Ion Na
+
tidak bereaksi dengan air karena NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na
+
kembali. Sedangkan ion
CH
3
COO
bereaksi dengan
air membentuk
reaksi kesetimbangan berikut:
CH
3
COO
aq
+ H
2
O
l
CH
3
COOH
aq
+ OH
aq
Ion OH
yang dihasilkan mengakibatkan konsentrasi ion H
+
di dalam air lebih sedikit daripada konsentrasi ion OH
atau [OH
] meningkat dan [H
+
] menurun, sehingga larutan bersifat basa. Contoh lain dari jenis garam ini, misalnya K
2
CO
3
dan Na
3
PO
4
. 2 Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah
Garam jenis ini bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut
bila bereaksi dengan air menghasilkan ion H
+
yang menyebabkan larutan bersifat asam pH 7.
Contoh dari garam ini adalah NH
4
Cl yang terionisasi sebagai berikut:
NH
4
Cl
aq
NH
4 +
aq
+ Cl
aq