Kerangka Berpikir Pengembangan lembar kegiatan siswa kimia berbasis keterampilan proses pada materi hidrolisis garam

47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu proses persiapan, proses penulisan dan pengembangan LKS kimia, proses validasi, dan proses uji coba LKS kimia. 1. Proses persiapan dilakukan dari bulan September – Oktober 2013. 2. Proses penulisan dan pengembangan LKS kimia dilakukan dari bulan November 2013 – Januari 2014. 3. Proses validasi dilaksanakan pada bulan Desember 2013 – Januari 2014. 4. Proses uji coba dilaksanakan pada 4 dan 24 April 2014. Proses uji coba dilakukan di kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, yang berlokasi di Jalan Benda Timur XI Komplek Perumahan Pamulang Permai 2, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu pada penelitian kualitatif, datanya bersifat deskriptif. Maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan saat penelitian dilakukan. 1 Selain itu, data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik. Analisis data dilakukan dengan memberi pemaparan mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. 2 Sedangkan pada penelitian kuantitatif, datanya bersifat kuantitatifangka-angka dan analisis data dilakukan setelah selesai penggumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik. 3 1 Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h. 32. 2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, Cet. 7, h. 39. 3 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 34. Penelitian kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik atau memberikan deskripsi statistik. 4 Pada umumnya, peneliti-peneliti kualitatif deskriptif berupaya menguraikan pembahasan dengan mendekati makna dan ketajaman analisis- logis dan juga dengan cara menjauhi statistik sejauh-jauhnya. 5 Pada penelitian ini, peneliti mendeskripsikan data sesuai kenyataan dan menjelaskan data atau kejadian yang terjadi dengan kalimat penjelasan. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu LKS kimia berbasis keterampilan proses menurut Wynne Harlen dan Jost Elstgeest 1992, dan dilanjutkan dengan validasi oleh dosen pendidikan kimia dan guru bidang studi kimia. LKS hasil validasi selanjutnya dilakukan penilaian oleh dosen pendidikan kimia dan guru bidang studi kimia serta uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas LKS yang dinilai melalui lembar observasi, dan angket siswa mengenai LKS yang digunakan pada kegiatan pembelajaran materi hidrolisis garam.

C. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Alur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar, analisis kurikulum, menentukan judul LKS dan alat penilaian. Analisis kebutuhan bahan ajar melalui studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari pengembangan lembar kegiatan siswa serta mengidentifikasi LKS hidrolisis garam yang umum digunakan melalui LKS dan buku kimia siswa. Analisis kebutuhan dilakukan dengan memberikan penilaian kepada LKS yang dianalisis. Penilaian LKS 4 Ibid., h. 32. 5 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, Cet. 5, h. 23. menggunakan lembar analisis kebutuhan berskala rating scale. Hasil identifikasi LKS ini akan diperoleh gambaran mengenai LKS hidrolisis yang umum digunakan dan integrasi keterampilan proses dalam LKS tersebut. Analisis kurikulum dilakukan untuk menentukan materi kimia apa yang cocok digunakan untuk LKS dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditentukan, kemudian peneliti melakukan analisis untuk menentukan materi, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan aktivitas pembelajaran. Karena LKS yang dikembangkan berbasis kepada keterampilan proses, maka aktivitas pembelajaran yang ditentukan dihubungkan dengan keterampilan proses. Analisis SKKD ini nantinya akan dituangkan dalam bentuk LKS kimia. Judul LKS ditentukan oleh jumlah materi pokok yang diuraikan dalam kompetensi dasar. Jika dalam satu KD, materi pokok yang diuraikan sebanyak empat materi pokok, maka judul LKS yang digunakan adalah tetap satu judul. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik dengan menggunakan lembar observasi. 2. Tahap pengembangan LKS Dalam mengembangkan LKS kimia, peneliti melakukan beberapa langkah diantaranya: a. Menentukan desain LKS Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, kemudian peneliti menentukan desain untuk mencetak LKS kimia. Dimensi yang akan digunakan dalam penentuan desain LKS ini, yaitu: 1 Ukuran kertas; 2 Unsur-unsur yang akan dimasukkan ke dalam LKS; 3 Kepadatan halaman; dan 4 Penomoran. Selain itu, desain LKS tiap materi atau kegiatan dibedakan dengan warna border halaman LKS.