Lembar Kegiatan Siswa LKS Berbasis Keterampilan Proses KP

Ion Cl  tidak bereaksi dengan air sebab HCl yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Cl  kembali. Sedangkan ion NH 4 + bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan berikut: NH 4 + aq + H 2 O l NH 4 OH aq + H + aq Ion H + yang dihasilkan mengakibatkan konsentrasi ion H + di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH  atau [H + ] meningkat dan [OH  ] menurun, sehingga larutan bersifat asam. Contoh lain dari jenis garam ini adalah AgNO 3 dan CuSO 4 . c. Garam terhidrolisis total Garam terhidrolisis total merupakan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam ini bereaksi dengan air atau mengalami reaksi hidrolisis. Contoh dari garam ini adalah CH 3 COONH 4 yang terionisasi sebagai berikut: CH 3 COONH 4 aq  NH 4 + aq + CH 3 COO  aq Ion NH 4 + dan CH 3 COO  bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan berikut: NH 4 + aq + H 2 O l NH 4 OH aq + H + aq CH 3 COO  aq + H 2 O l CH 3 COOH aq + OH  aq Ion H + dan OH  yang dihasilkan dari kedua reaksi tersebut menyebabkan larutan dapat bersifat asam, basa, dan netral. Sifat larutan ini ditentukan oleh harga ketetapan kesetimbangan asam K a dan tetapan kesetimbangan basa K b dari reaksi hidrolisis kedua ion tersebut. Jika harga K a K b , maka [H + ] [OH – ] sehingga garam bersifat asam. Jika harga K a K b , maka [H + ] [OH – ] sehingga garam bersifat basa. Jika harga K a = K b ,maka [H + ] = [OH – ] sehingga garam bersifat netral. 75 75 Crys Fajar Partana dan Antuni Wiyarsi, op.cit., h. 212.

3. Perhitungan pH Larutan Garam yang Terhidrolisis Tabel 2.1

Kelompok Garam dan Nilai pH 76 Garam yang berasal dari Contoh pH larutan Asam kuat dan basa kuat NaCl, KNO 3 , Na 2 SO 4 7 Asam lemah dan basa kuat CH 3 COONa, KCN, Na 3 PO 4 7 Asam kuat dan basa lemah NH 4 Cl, NH 4 NO 3 , NH 4 2 SO 4 7 Asam lemah dan basa lemah NH 4 2 CO 3 , CH 3 COO NH 4 , NH 4 CN Berbeda-beda Pada reaksi hidrolisis garam, ion H + dan ion OH  dihasilkan dari reaksi kesetimbangan anion dan kation yang mengalami hidrolisis. Jadi pH larutan garam ditentukan oleh anion dan kation dari asam lemah dan basa lemah. “Pada hidrolisis garam dikenal istilah tetapan hidrolisis K h yang digunakan untuk menunjukkan kesetimbangan hidrolisis secara kuantitatif. Tetapan hidrolisis K h terkait dengan tetapan ionisasi asam K a dan tetapan ionisasi basa K b serta dapat digunakan untuk menentukan pH larutan garam”. 77 1 Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat Garam CH 3 COONa merupakan garam yang terbentuk dari asam lemah CH 3 COOH dan basa kuat NaOH. Garam ini akan terurai sempurna dalam air menjadi ion CH 3 COO – dan ion Na + . Ion CH 3 COO – akan bereaksi dengan air menurut persamaan reaksi berikut: CH 3 COO – aq + H 2 O l CH 3 COOH aq + OH – aq Jika CH 3 COOH diberi simbol AH, maka persamaan reaksi menjadi A – aq + H 2 O l HA aq + OH – aq Tetapan hidrolisis K h dapat dinyatakan dengan rumus berikut: = [ ][ ] [ ] dengan K h = tetapan hidrolisis [A – ] = molaritas basa konjugasi .............................. M [OH – ] = molaritas basa ........................................... M [AH] = molaritas asam............................................ M 76 Nenden Fauziah, loc.cit. 77 Crys Fajar Partana dan Antuni Wiyarsi, loc.cit.