Teknik Pemeriksaan Kepercayaan METODOLOGI PENELITIAN

42 Tabel 3.14 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I dan Siklus II Siklus Kriteria Item Soal Jumlah Soal Presentase I Mudah 4 2 Sedang 16 8 II Sangat Mudah 2 1 Mudah 8 4 Sedang 10 5 Hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen pada siklus I memiliki rincian sebagai berikut: soal yang memiliki kriteriamudah sebanyak 4 soal dan 16 soal memiliki kriteria sedang. Sedangkan instrumen yang diujikan untuk siklus II memiliki rincian tingkat kesukaran sebagai berikut: soal yang memiliki kriteria sangat mudah sebanyak 2 soal, 8 soal memiliki kriteria mudah, dan 10 soal memiliki kriteria sedang. 4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. 89 Untuk mengetahui daya pembeda soal dapat digunakan rumus berikut ini: 90 DP = Keterangan: DP = Daya pembeda soal BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N = Jumlah siswa yang mengerjakan tes Adapun kriteria daya pembeda menurut dapat dilihat pada Tabel 3.15 91 89 Ibid., h. 175 90 Ibid., h.176 91 Ibid., h.177 43 Tabel 3.15 Kriteria Daya Pembeda Kriteria Kategori 0,40 – 1,00 Sangat memuaskan 0,30 – 0,39 Memuaskan 0,20 – 0,29 Tidak memuaskan 0,00 – 0,19 Sangat tidak memuaskan

K. Analisis Data dan Interprestasi Data

1 Analisis Data Analisis tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu membandingkan hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu siswa dinyatakan tuntas jika tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan siswa dalam belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Ketuntasan belajar = banyaknya siswa yang mendapat nilai ≥ 70 X 100 Jumlah keseluruhan siswa 2 Interprestasi Data Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA setelah menggunakan pembelajaran kooperatif digunakan analisis deskriptif. Komponen yang dianalisis diantaranya keaktifan belajar siswa dan aktivitas yang dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus presentase: 92 p = X 100 Keterangan: P = angka presentase F = frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of Casses jumlah frekuensibanyaknya individu Kriteria interprestasi data dapat dilihat pada Tabel 3.16 92 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, cet. 24, h. 43 44 Tabel 3.16 Kriteria Interprestasi Data Kriteria Kategori 75 − 100 Baik sekali 66 − 74 Baik 55 − 65 Cukup ≤ 54 Kurang

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Seperti peneliti telah kemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK yang memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya di tiap siklus. Tahapan itu meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan atau pengumpulan data dan refleksi. 93 Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan akan dilaksanakan apabila siklus I telah selesai dilaksanakan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan dalam pembelajaran. 93 Arikunto, op. cit., h.131 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Siklus I

Penelitian yang dilakukan terhadap siswa mengenai meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ini pada siklus I telah dilakukan yang diawali dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. a. TahapPerencanaan Padatahap perencanaan siklus I di mulai dengan mempersiapkan semua rancangan pembelajaran yang akan diterapkan pada penelitian ini. Persiapannya meliputi: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif, menyusun dan mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu lembar kerja siswa LKS, menyusun dan mempersiapkan lembar siswa dan guru dalam observasi keterlaksanaan pembelajaran kooperatif, instrumen tes soal pilihan ganda pre-test dan post-test, dan menyusun serta mempersiapkan lembar wawancara untuk siswa. Hasil pembelajaran diupayakan agar siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yaitu 70 dengan indikator keberhasilan 75 dari jumlah siswa. Pembelajaran Siklus I dilakukan dalam 2 kali tatap muka dan berlangsung selama 70 menit 2X35 menit untuk setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soalpre-test dan dilanjutkan dengan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi. Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan metode eksperimen dan dilanjutkan dengan menjawab soal post-test. Indikator pembelajaran pada konsep kenampakan matahari yang diterapkan pada siklus I pada pertemuan pertama diantaranya: 1 menyebutkan benda-benda langit; 2 menyebutkan kenampakan matahari pada waktu pagi hari; 3 menyebutkan posisi matahari di siang hari; 4 menyebutkan posisi matahari pada waktu sore hari.Indikator pada pertemuan kedua diantaranya: 1 menyebutkan 45 46 posisi bayang-bayang pada waktu pagi hari; 2 menyebutkan posisi bayang- bayang pada siang hari; 3 menyebutkan posisi bayang-bayang pada sore hari; 4 membedakan panas yang dipancarkan matahari pada waktu pagi, siang, dan sore hari; 5 menceritakan adanya hubungan matahari dengan bayang-bayang yang terbentuk. b. Tindakan Pada tahap ini peneliti berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kooperatif sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pada awal pembelajaran pertemuan pertama setelah melakukan do’a bersama dan guru mengabsen siswa selanjutnya guru membagikan soal pre-test. Kemudian guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif serta tahapan-tahapan pembelajarannya. Proses pembelajaran selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pertama, guru mengatur siswa kedalam kelompok pembelajaran kooperatif, dimana masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang dan siswa duduk dalam kelompoknya, guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberitahu siswa pentingnya materi yang akan dipelajari. Kedua, guru menyajikan materi pada pertemuan pertama tentangkenampakan matahari dan hal-hal yang berhubungan dengan kenampakan matahari dan pada pertemuan kedua guru memberi penjelasan tentang posisi bayang-bayang yang terbentuk dari kenampakan matahari pada saat pagi, siang, dan sore hari. Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa LKS, memberikan penjelasan tentang langkah-langkah pengisian LKS, dan mengarahkan setiap kelompok untuk melakukan pengamatan pertemuan pertama melalui buku bacaan dan pada pertemuan kedua mengamati langsung di halaman sekolah. Ketiga, guru membimbing siswa dalam bekerja dan belajar dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan, mengarahkan siswa untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada dan menuliskan hasil diskusi di lembar LKS. 47 Keempat, guru mengevaluasi hasil kerja yang telah telah dilakukan siswa dengan meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan meminta kelompok lain menanggapi presentasinya. Pada pertemuan ini guru memberi umpan balik mengenai tugas diskusi yang diberikan dan mengecek kebenaran jawaban hasil diskusi. Kelima, guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat mempresentasikan hasil kerja terbaik dan membuat kesimpulan bersama-sama siswa mengenai materi kenampakan matahari dan hal-hal yang berhubungan dengan kenampakan matahari pada pertemuan pertama dan materi posisi bayang- bayang yang terbentuk dari kenampakan matahari pada waktu pagi, siang dan sore pada pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama, diakhir pembelajaran guru memberi pekerjaan rumah untuk siswa dan pada tatap muka kedua guru memberikan soal post-test untuk dikerjakan secara individu oleh siswa. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah siswa pelajari. Setelah itu siswa diberi lembar wawancara untuk mengetahui pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran yang baru saja berlangsung melalui pendekatan kooperatif.Untuk perbedaan tindakan yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Perbedaan Tindakan Pada Siklus I Tahap Pembelajaran Tindakan Pertemuan I Hari Senin, 26 Mei 2014, pukul 10.35-11.45 WIB Pertemuan II Hari Rabu, 28 Mei 2014, pukul 10.35-11.45 WIB Kegiatan awal - Guru memberikan soal pre- test - Menjelaskan tentang kenampakan matahari dan hal-hal yang berhubungan - Menjelaskan tentang posisi bayang-bayang yang terbentuk dari kenampakan matahari pada waktu pagi, siang, dan sore hari

Dokumen yang terkait

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya : penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Tebet Jakarta Selatan

0 5 126

Pengaruh metode drill terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran al-qur'an hadits (studi kasus MTS Miftahul Huda Kp. Sawah Ciputat)

6 45 97

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BENDA LANGIT.

0 1 37

PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BULAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

2 5 44

PENGGUNAAN MODEL TANDUR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.

0 4 30

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BULAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

Pengembangan Virtual Javanese Gamelan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gamelan Pada Siswa Kelas Ii Mi Miftahul Huda 01

0 1 24

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Setrohadi.

0 0 89