29
seterusnya.
82
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan siklus. Siklus meliputi empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Apabila kriteria keberhasilan belum tercapai maka proses pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus akan berhenti apabila kriteria
keberhasilan telah tercapai.
2. Rancangan Penelitian
Adapun rancangan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan melalui gambar sebagai berikut:
83
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan
82
Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, cet. I, h. 43
83
Arikunto, op.cit., h. 137
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
30
Rancangan dilaksanakan meliputi empat tahap utama dalam tiap siklusnya, yaitu: tahap perencanaan yang merencanakan semua persiapan sebelum dilakukan
pelaksanaan penelitian, kemudian dilanjutkan pada tahap pelaksanaan dimana proses penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif, kemudian dilakukan pengamatan dari hasil temuan-temuan pada proses pelaksanaan sebelumnya, selanjutnya dilakukan refleksi berdasarkan
analisis data untuk menentukan apakah penelitian akan dihentikan pada siklus I atau dilanjutkan pada siklus II begitu seterusnya.
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa MI Miftahul Huda Sawah Ciputat kelas II dengan jumlah 18 siswa.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Selain mengajarkan materi, peneliti juga membuat dan merancang rencana pembelajaran serta
mengevaluasi jalannya kegiatan belajar mengajar KBM. E.
Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Adapun tahapan intervensi tindakan yang dilakukan, ditunjukan pada
table 3.1.
Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan Keterangan
Penelitian pendahuluan terdapat masalah yang teridentifikasi, antara lain:
Melakukan observasi terhadap sekolah
Kurangnya fasilitas yang seharusnya dimiliki sekolah seperti laboratorium IPA
dan media pembelajaran seperti LCD Melakukan observasi kegiatan
pembelajaran Metode pembelajaran yang diterapkan
lebih banyak
memakai metode
konvensional
31
Hasil belajar IPA siswa kelas II MI Miftahul Huda rendah, hanya 55 siswa
yang mencapai KKM dengan standar KKM 70
Kurangnya konsentrasi siswa dalam menerima
materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru dan kurangnya
kerjasama siswa dalam belajar Wawancara dengan siswa
2. Keaktifan siswa masih dinilai kurang,
hanya beberapa orang saja yang terlihat menjawab pertanyaan guru dan
mengajukan pertanyaan 3.
Siswa tidak terbiasa melakukan kegiatan eksplorasi dalam proses
pembelajaran 4.
Siswa tidak mampu mengungkapkan pemahaman dengan kata-kata mereka
sendiri sehingga siswa menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber
informasi dalam
membangun pengetahuannya dalam belajar IPA
5. Siswa
kesulitan dalam
mengungkapkan pengalaman
kehidupan sehari-hari atau mengaitkan materi pelajaran dengan aplikasi dalam
dunia nyata, sehingga menyebabkan pembelajaran
menjadi kurang
bermakna. Diagnosa
Model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan untuk meningkatkan ketuntasan
dan KKM siswa pada pelajaran IPA