Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi yang masing-masing memiliki arti berbeda untuk tingkatan
manajemen yang berbeda, yaitu: 1. Informasi
pengumpulan data
scorekeeping information,
merupakan informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data yang berguna bagi manajer tingkat bawah untuk mengevaluasi
personilnya. 2. Informasi pengarahan perhatian attention directing information,
merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian
pada masalah-masalah
yang menyimpang,
ketidakefisienan dan ketidakberesan. Informasi ini akan menbantu manajer tingkat menengah untuk melihat penyimpangan-
penyimpangan yang ada. 3. Informasi pemecahan masalah problem solving information,
merupakan informasi untuk membantu manajer atas dalam mengambil keputusan atas permasalahan yang dihadapi. Problem
Solving information biasanya dihubungkan dengan keputusan- keputusan yang tidak berulang-ulang.
Manajemen Tingkat Bawah Manajemen Tingkat
Menengah Manajemen
Tingkat Atas
Perencanaan Strategi
Pengendalian Manajemen
Pengendalian Operasi
TIPE KEGIATAN MANAJEMEN
TIPE INFORMASI
Informasi Pemecahan Masalah
Informasi Pengarah Perhatian
Informasi Pengumpulan Data
Gambar 2.1 Tipe Informasi
2.2.4 Tipologi Sistem Informasi
Tipologi Sistem Informasi berdasar tingkat manajemen secara klasik dalam suatu organisasi dikenal ada tiga tingkatan manajemen
yaitu tingkatan strategi, taktik dan operasional. Seperti pada gambar 2.1, tingkat strategis berkaitan dengan kebijakan jangka panjang serta
penempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat manajemen taktis bertugas untuk menerjemahkan kebijakan strategis menjadi bagian-
bagian yang harus dikerjakan serta mengatur koordinasi internal organisasi. Sedangkan tingkat manajemen operasional bertugas untuk
menjalankan roda organisasi sesuai dengan rencana jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis.
Berdasarkan pembagian tingkat manajemen secara klasik, sistem informasi dapat dibagi menjadi enam kategori:
1. Sistem Informasi Operasional 2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Informasi Pendukung Keputusan 4. Sistem Informasi Eksekutif
5. Sistem Informasi Pakar 6. Sistem Informasi Perkantoran
2.3 Penjualan
Menurut Mulyadi 2001, Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam
transaksi penjualan kredit, jika pesanan dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu
tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam transaksi penjualann tunai, barangjasa baru diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli.
2.3.1 Jenis – Jenis Penjualan
Menurut Mulyadi 2001, ada beberapa jenis penjualan yaitu: A. Trad Selling
Dapat terjadi bila mana produsen dan pedangan besar mempersilahkan
pengecer untuk
berusaha memperbaiki
distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan
pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada “penjuala melalui” penyalur daripada “penjualan ke” pembeli terakhir.
B. Missionary Selling Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan
dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang
bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.
C. Technical Selling Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasehat pada pembeli terakhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat
mengatasi masalah tersebut. D. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh
perusahaan asuransi. E. Responsive selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah “route driving” dan
”retailing”. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan