2.6.4 Jenis Persediaan Barang
Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Jenis-jenis persediaan dapat
dibedakan menjadi lima jenis Assauri, 2004: 1. Persediaan barang mentah raw material stock.
Yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang dapat diperoleh dari sumber-
sumber alam ataupun beli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan atau pabrik yang
menggunakannya. 2. Persediaan Bagian Produk atau Part yang dibeli purchase
partcomponent stock. Yaitu persediaan barang-barang yang terdiri atas part yang
diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembli dengan part lain, tanpa melalui proses produksi
sebelumnya. 3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang persediaan
supplies stock. Yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang
diperlukan dalam proses produksi atau membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam berkerjanya suatu
perusahaan tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.
4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses work in processprogress work.
Yaitu persediaan barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu
bentuk, tetapi lebih perlu diproses untuk kemudian menjadi barang jadi.
5. Persediaan barang jadi finished good stock. Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau
diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah merupakan produk
selesai dan siap untuk dijual.
2.6.5 Manajemen Inventory
Pengendalian terhadap persediaan atau inventory control adalah aktifitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat
yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian inventory ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa,
pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan
jasa sehingga tidak memerlukan persediaan Sumayang, 2003. Harus ada keseimbangan antara mempertahankan tingkat
inventory yang tepat dengan pengaruh keuangan minimum terhadap pelanggan. Jika investasi sangat besar akan mengakibatkan biaya
modal yang sangat besar, sehingga akan mengakibatkan juga biaya operasi yang tinggi Sumayang, 2003.
Pengendalian tingkat persediaan bertujuan mencapai efisiensi dan efektifitas optimal dalam penyediaan material. Dalam pengertian
di atas, usaha yang perlu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar sebagai berikut:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi 2. Membatasi nilai seluruh investasi
3. Membatasi jenis dan jumlah material 4. Memanfaatkan seoptimal mungkin material yang ada.
2.7 Konsep Pembayaran
Menurut Yunirman Rijan dan Ira Koesoemawati 2009 pembayaran mengandung beberapa arti, yaitu dalam arti sempit pembayaran adalah
pelunasan hutang oleh debitur kepada kreditur yang bisa dilakukan dalam bentuk uang maupun barang. Pembayaran yang sudah dilaksanakanbiasanya
disertai bukti atau tanda bukti pembayaran atau dalam sehari – hari disebut
dengan kwintansiPembayaran dalam arti luas dapat dikatakan sebagai pemenuhan suatu prestasi. Hal ini berlaku bagi pihak yang menyerahkan
uang sebagai harga pembayaran, maupun pihak yang menyerahkan benda sebagaimana yang diperjanjikan.