Jenis Laporan Konsep Laporan

etika perkantoran, dianggap kurang sopan. Laporan lisan disampaikan bila hal-hal yang dilaporkan bersifat informative yang tidak berakibat atau pengaruh yang fatal. Dapat dibagangkan bila laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari banyak mata anggaran tentu tidak mungkin disampaikan secara lisan, tetapi harus dilaporkan secara tertulis. Salah satu kelemahan dari laporan lisan adalah adanya ketidakleluasaan untuk mengungkapkan isi laporan, baik karena waktu yang terbatas maupun tekanan psikologis pelapor terhadap pimpinan.

b. Laporan tertulis, laporan yang disampaikan dalam bentuk

tulisan biasanya diketik di komputer, yang memberikan keleluasaan penggunaan data yang mendukung dalam bentuk diagram atau gambar yang mendukung isi laporan. Mengenai berapa banyak yang akan dilaporkan tergantung pada kebutuhan, apakah laporan dapat dibuat secara ringkas atau perlu pembahasan secara mendalam. Laporan ini bias berbentuk formal atau informal. Melalui laporan tertulis diharapkan informasi yang disajikan lebih terstruktur dan dengan analisis yang mendalam.

c. Laporan visual, laporan ini disajikan dalam bentuk

gambar, entah itu lukisan, foto, film atau slide. Laporan ini biasa kita temui pada berita yang ditayangkan dalam televise atau film dokumentasi yang dibuat untuk melaporkan kejadian tertentu sehingga membutuhkan biaya yang relatif lebih besar. 3. Berdasarkan bentuk Dilihat dari segi bentuknya, laporan dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: a. Laporan berbentuk surat, isi laporan ini terbatas, biasanya terdiri dari poin-poin terpenting saja yang perlu ditulis di dalamnya. b. Laporan berbentuk formulir, laporan ini disajikan dengan bentuk dan format yang tetap. Dengan demikian yang berubah hanya isi laporan, tetapi materi yang dilaporkan tetap. Laporan ini digunakan untuk laporan yang bersifat rutin, misalnya laporan penjualan, laporan pembelian, laporan penilaian hasil kerja, dan laporan unit produksi. c. Laporan berbentuk karangan atau naskah, laporan dibuat dalam bentuk karangan, karena informasi yang akan disampaikan cukup banyak. Biasanya untuk menulis laporan formal seperti skripsi, tesis atau desertasi. Contoh lainnya adalah laporan feasibility study laporan studi kelayakan sebuah bisnis baru.